Mohon tunggu...
Ria Nur fitri
Ria Nur fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Saya perempuan dan seorang muslim

Nama saya Ria Nur Fitri saya seorang mahasiswi dari STIE STEMBI saya gemar menulis dan semoga saya bisa memulai menulis mulai dari hari ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pendidikan terhadap Aptitude pada Manusia

6 Desember 2020   08:34 Diperbarui: 6 Desember 2020   08:34 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salkind (2008:47) mengatakan bahwa "Aptitude can be defined as individual differences that are related to subsequent learning during a fixed time frame. Sejalan dengan pendapat diatas, Asrori (2011:98) mengatakan bahwa: Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) karena sifatnya masih bersifat potensial atau masih laten itu, maka bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan siakat pada stematis agar dapat terwujud.
Bakat merupakan potensi yang manusia punya sejak ia dilahirkan, setiap potensi yang dimiliki tentunya sangat beragam, sifat dari bakat ini merupakan potensi yang tentunya perlu dikembangkan agar lebih matang namun tidak banyak manusia yang ia sendiri tidak mengetahui apa bakatnya bahkan ketika ia sudah menginjak usia dewasa, lalu mengapa ini bisa terjadi? Pendidikan merupakan faktor penting sekaligus penyebab dari pengembangan bakat manusia, pendidikan yang dimaksud bukan hanya tentang sekolah formal seperti SD,SMP maupun SMA.
Pendidikan bisa  manusia peroleh dari lingkungan keluarga yang utama sebab manusia dapat mendapatkan pendidikan pertama yaitu di lingkungan keluarga, lalu lingkungan sekitar mereka juga mempengaruhi pendidikan mereka, dari kebiasaan berperilaku dan lain sebagainya perlu digaris bawahi bahwa pendidikan tak hanya soal materi yang disampaikan oleh guru, ataupun pelajaran yang kita peroleh di kelas, cara kita berlaku sosial, bertingkah laku itu pun termasuk pendidikan yang tentu dapat mempengaruhi aptitude yang dapat dimiliki oleh setiap orang.
Pendidikan di negara kita memiliki sistem dimana semua siswa ditempa dan diharuskan menguasai seluruh mata pelajaran yang guru berikan, hal baik dari sistem ini adalah siswa jadi banyak mengetahui berbagai ilmu dan tidak berfokus pada satu hal saja, namun dampak negatifnya siswa kesulitan mengetahui bakat yang ada dalam dirinya,  maka dari itu tidak heran anak yang telah menginjak kelas 5 sekolah dasar namun ia belum lancar dalam membaca maupun menulis sering disebut bodoh, mengapa demikian ? sebab ia  berbeda untuk usia yang seharusnya sudah lancar dalam menulis maupun membaca.
Padahal seharusnya kita mengentahui bahwa gifted (kapasitas) seseorang dalam belajar berbeda -- beda , boleh jadi ia lemah dalam satu bidang namun ia unggul bahkan menguasai dalam bidang lain, itu yang kurang dalam pendidikan yang dimiliki oleh negara kita. Metode dalam pembelajaran seseorang juga berbeda -- beda dan itu dapat mempengaruhi daya serapnya terhadap materi yang ia pelajari.
Tidak jarang pula kita melihat beberapa kasus dimana anak usia remaja ia kesulitan memilih apa sebenarnya minat dan bakat yang mereka punya terutama ketika mereka ingin melanjutkan pendidikan tinggi, sebab dalam masa pembelajaran di sekolah mereka tidak diarahkan ataupun diasah untuk konsisten belajar menurut bakat dan minat yang mereka miliki namun ditempa dan dituntut untuk menguasai semua pelajaran yang diberikan kepadanya, namun tentu tidak hanya dalam pelajaran saja, kita dapat menemukan dan mengembanggkat bakat melewati pemanfaatan ekstrakulikuler di sekolah.
Jadi sebenarnya ada bakat apa saja yang terdapat pada manusia?Ada bakat verbal dimana seseorang yang memiliki bakat ini ia akan lebih menguasai pada kata-kata, seperti pandai merangkai kata, membuat kata -- kata puitis dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kata, lalu ada bakat numerikal yakni seseorang yang lebih pandai dalam angka, seperti matematika,hitungan.kemudian ada bakat skolastik yaitu gabungan atara bakat verbal dan bakat numerikal, bakat mekanik dan sebenarnya masih banyak bakat lainnya yang dapat manusia kuasai.
Di Indonesia sendiri memang terdapat beberapa sekolah yang memiliki metode berbeda dalam belajar dan dapat mengasah  bakat minat pada anak namun sayangnya hanya dimiliki oleh beberapa sekolah swasta saja juga biaya yang besar dan tentunya tidak semua anak di Indonesia dapat menikmatinya.
Kemudian mengapa mengetahui bakat sangat penting untuk setiap manusia, mengetahui bakat sangat penting agar kita bisa terus menggali potensi yang kita miliki, dan mengasahnya agar menjadi ahli yang manfaatnya untuk sebuah profesi, pekerjaan, karrier dimasa depan. Pengembangan bakat juga penting untuk mengetahui jati diri kita masing -- masing. Dengan mengetahui bakat diri sendiri kita juga dapat lebih respect, menghargai diri sendiri, menyadari bahwa tidak semua kesuksesan dapat diperoleh oleh bakat yang sama, namun kesuksesan dapat diraih ketika seseorang telah memperdalam bakat yang ia miliki, mengenali diri sendiri dan menghargainya.
Ada beberapa cara untuk mengetahui dan mengasah bakat yang kita miliki, cara mudahnya yaitu degan menemukan hal yang kita sukai, hal yang sering kita perbincangkan maupun hal yang sangat menarik perhatian kita untuk menguliknya, kemudian cara mengasah bakat yang kita miliki adalah dengan terus berlatih/ belajar dan memperdalam bakat yang kita miliki, terus berprogres agar bakat bisa terus berkembang, dan berteman dengan orang se frekuensi agar dapat belajar satu sama lain dan menambah motivasi diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun