Mohon tunggu...
Rian To
Rian To Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra

Menulis sama saja membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan Merdeka Kajian Feminisme

24 Oktober 2022   05:54 Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:24 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan merdeka


Pada zaman itu jika lahir anak perempuan dianggap pembawa sial dan yang melahirkan anak laki-laki dianggap pembawa keberuntungan, di era itu yang melahirkan anak prempuan orang tuanya malu maka langsung di segerakan untuk menguburnya hidup-hidup, dan yang melahirkan anak laki-laki akan di umumkan dan di banggakan oleh orang tuanya. Disitulah drajat prempuan masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat arab, sampai lahirnya nabi terahir yang melarang bayi prempuan di kubur hidup-hidup lalu oleh beliau drajat prempuan di tinggikan kehormatanya, sampai beliau meninggikan drajat prempuan lebih tinggi daripada drajat laki-laki.

Indonesia pun di usung oleh kartini yang menjunjung tinggi kaum prempuan, yang sebelumnya kaum prempuan hanya di perlakukan sebagai budak atau pelayan, sejak zaman penjajahan belanda, gerakan kartini sangat menginpirasi kaum prempuan untuk merdeka dari perbudakan. Hingga sampai sekarang kaum prempuan hidup layaknya manusia pada umumnya, drajatnya sama dengan laki-laki bahkan prempuan lebih di utamakan.

Namun dari zaman ke zaman kaum prempuan di Indonesia khususnya, merasa masih belum merdeka, karena masih banyaknya diskriminisasi dan pelecehan seksual hingga terbitnya undang-undang tentang pelecehan seksual. Tetapi disisi lain prempuan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan di banding laki-laki, entah karena prempuan lebih menarik atau pun lebih pintar untuk pekerjaan tertentu. Justru kaum laki-laki agak sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga ini membuat para rumah tangga yang bekerja adalah istrinya, suaminyalah yang mengurus anak dan rumah, mungkin sebab ini salah satunya kaum prempuan masih merasa belum merdeka, karena istri yang mencari nafkah untuk keluarga.

Dari kesimpulan di atas yaitu bahwa sekarang kaum prempuan sudah merdeka, kalaupun masih merasa belum merdeka itu hanya prasangka masing-masing pada diri prempuan itu. Kenapa prempuan sudah di katakan merdeka? Karena di zaman sekarang prempuan maupun laki-laki sudah di lindungi HAM dan undang-undang negara yang berlaku. Jadi sudah tidak ada alasan adanya penindasan pada diri manusia manapun, akan di lindungi oleh HAM dari ia lahir sampai meninggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun