Mohon tunggu...
RIANTI A ASI
RIANTI A ASI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas negeri Gorontalo

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Perbaikan Berkelanjutan

14 Desember 2022   20:34 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:48 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rianti A. Asi

Prof. Dr. Novianty Djafri, S. Pd.I, M. Pd.I

Manajemen pendidikan, fakultas ilmu pendidikan, universitas negeri Gorontalo

Abstrak

Patok duga merupakan suatu metode secara sistematis dan logis meningkatkan kinerja dengan tolak ukur kinerja, membandingkannya, dan menggunakannya untuk meningkatkan kinerja. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui Pentingnya Perbaikan Berkelanjutan. 

Metode penulisan artikel ilmiah ini menggunakan metode kualitatif yakni fokus pada pengamatan mendalam. Hasil Penelitian Artikel ini adalah  Benchmarking atau Patok Duga ialah manajemen & proses perbaikan diri yang diharuskan dilakukan terus menerus agar lebih maksimal. 

Benchmarking atau Patok duga berawal sejak tahun 1980-an, Namun nanti tahun 1990-an ia memperoleh popularitas sebagai alat yang berfungsi untuk mengefektifkan kinerja bisnis. dalam proses patok duga Manajemen pegangan memiliki peran penting tidak adanya support, keterkaitan, dan manajemen puncak yang berkomitmen, maka pelaksanaan patok duga sangat tidak memungkinkan.

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Bagaimana suatu perusahaan dapat mengukur kinerjanya secara memadai, terutama untuk tetap kompetitif dalam industrinya, jika tidak melakukan studi banding dengan operasi perusahaan lain yang sejenis? Patok duga merupakan suatu metode secara sistematis dan logis meningkatkan kinerja dengan tolak ukur kinerja, membandingkannya, dan menggunakannya untuk meningkatkan kinerja.

"Praktek terbaik" mengacu pada suatu praktik bisnis yang jauh melampaui hal yang bisa diperbuat oleh perusahaan lain dalam industri khusus mereka. Dengan kata lain, lebih baik daripada perusahaan lain. Praktik terbaik dapat dicapai melalui inovasi dalam suatu organisasi. Namun jika diperhatikan, akan banyak perusahaan yang menerapkan inovasi dalam perusahaan.

Oleh karena itu, mencapai praktik terbaik dalam industri membutuhkan melampaui dinding organisasi dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dokumen ini menjelaskan tolok ukur. Ini adalah salah satu cara untuk membantu melakukannya, tolok ukur adalah  praktik yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan di seluruh industri. 

Tolok ukur ini mengidentifikasi praktik terbaik yang digunakan, menangani proses itu dengan serius, dan menerapkan proses terbaik untuk organisasi Anda, terlepas dari posisi Anda dalam industri. Tolok ukur bukanlah tugas yang mudah. Pengalaman satu perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan hanya dapat merencanakan dan menerapkan metode baru dan ide.

METODE

Metode penulisan artikel ilmiah ini menggunakan metode kualitatif yakni fokus pada pengamatan mendalam. Pada penulisan artikel ilmiah ini metode kualitatif dilakukan dengan cara mengumpukan data dari berbagai sumber yakni buku , journal,  dan media massa.

PEMBAHASAN

Benchmarking atau Patok Duga ialah manajemen & proses perbaikan diri yang diharuskan dilakukan terus menerus agar lebih maksimal. Tolok ukur adalah proses pembelajaran yang sistematis dan berkelanjutan karena praktik industri terus berubah. Benchmarking adalah proses pembelajaran yang sistematis dan berkelanjutan untuk menganalisis praktik terbaik untuk menciptakan dan menggapai suatu tujuan kinerja kelas Global dengan membandingkan bagian-bagian perusahaan dengan pesaing kelas dunia.

Benchmarking atau Patok duga berawal sejak tahun 1980-an, Namun nanti tahun 1990-an ia memperoleh popularitas sebagai alat yang berfungsi untuk mengefektifkan kinerja bisnis. di tahun 1990, setengah dari perusahaan Fortune menggunakan teknologi ini.

Proses - Proses dalam Patok Duga terbagi sebagai berikut :

Proses yang Berkesinambungan

Pengukuran

Produk, Jasa, dan Praktek

Perusahaan terkenal Sebagai Pemimpin Industri dunia

Prinsip-prinsip benchmarking adalah: 1) benchmarking adalah cara untuk menemukan bagaimana dan mengapa seorang pemimpin industri dapat melakukan pekerjaannya lebih baik daripada yang lain, 2) kegiatan benchmarking fokus pada praktik terbaik orang lain. perusahaan, 3) praktik Patokduga/ benchmarking dilakukan secara teratur dan terintegrasi dengan manajemen praktik lainnya, 4) kegiatan benchmarking membutuhkan partisipasi semua pihak yang Berkaitan, pilihan yang tepat dibandingkan.

Salah satu alasan kita membutuhkan tolok ukur ataupun patok duga adalah tidak ada manfaatnya mengasingkan diri ke laboratorium khusus yang mencoba menemukan suatu hal baru yang bisa meningkatkan kualitas dan atau meminimalisir biaya ketika proses tersebut sendiri sudah ada. Jenis Tolok Ukur adalah 1) Tolok Ukur Kompetitif, 2) Tolok Ukur Fungsional, dan 3) Tolok Ukur Umum.

Dalam proses patok duga Manajemen pegangan memiliki peran penting tidak adanya support, keterkaitan, dan manajemen puncak yang berkomitmen, maka pelaksanaan patok duga sangat tidak memungkinkan. Beberapa tolok ukur yang memerlukan dukungan manajemen sebelum proses dapat dimulai adalah komitmen terhadap perubahan, pendanaan, penempatan staf, pengungkapan, dan partisipasi.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pelaksanaan patok duga diantaranya yakni 1) terlalu luas Tujuan patok duga: 2) tidak realistisnya Skedul: 3) kurang tepatnya kualitas tim: 4) Bersedia menerima "OK-in-class": 5) tidak tepat nya Penekanan  dan 6) Kekurangpekaan terhadap mitra:

KESIMPULAN

Benchmarking atau Patok Duga ialah manajemen & proses perbaikan diri yang diharuskan dilakukan terus menerus agar lebih maksimal. Benchmarking atau Patok duga berawal sejak tahun 1980-an, Namun nanti tahun 1990-an ia memperoleh popularitas sebagai alat yang berfungsi untuk mengefektifkan kinerja bisnis. dalam proses patok duga Manajemen pegangan memiliki peran penting tidak adanya support, keterkaitan, dan manajemen puncak yang berkomitmen, maka pelaksanaan patok duga sangat tidak memungkinkan.

DAFTAR REFERENSI
Hadis, A., & Nurhayati, B. (2012). Manajemen mutu pendidikan.
PRASOJO, L. D. (2010). Manajemen Mutu Terpadu.
Rohman, A. R. (2018). Definisi, Patok Duga dalam Manajemen Mutu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun