Prinsip-prinsip benchmarking adalah: 1) benchmarking adalah cara untuk menemukan bagaimana dan mengapa seorang pemimpin industri dapat melakukan pekerjaannya lebih baik daripada yang lain, 2) kegiatan benchmarking fokus pada praktik terbaik orang lain. perusahaan, 3) praktik Patokduga/ benchmarking dilakukan secara teratur dan terintegrasi dengan manajemen praktik lainnya, 4) kegiatan benchmarking membutuhkan partisipasi semua pihak yang Berkaitan, pilihan yang tepat dibandingkan.
Salah satu alasan kita membutuhkan tolok ukur ataupun patok duga adalah tidak ada manfaatnya mengasingkan diri ke laboratorium khusus yang mencoba menemukan suatu hal baru yang bisa meningkatkan kualitas dan atau meminimalisir biaya ketika proses tersebut sendiri sudah ada. Jenis Tolok Ukur adalah 1) Tolok Ukur Kompetitif, 2) Tolok Ukur Fungsional, dan 3) Tolok Ukur Umum.
Dalam proses patok duga Manajemen pegangan memiliki peran penting tidak adanya support, keterkaitan, dan manajemen puncak yang berkomitmen, maka pelaksanaan patok duga sangat tidak memungkinkan. Beberapa tolok ukur yang memerlukan dukungan manajemen sebelum proses dapat dimulai adalah komitmen terhadap perubahan, pendanaan, penempatan staf, pengungkapan, dan partisipasi.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pelaksanaan patok duga diantaranya yakni 1) terlalu luas Tujuan patok duga: 2) tidak realistisnya Skedul: 3) kurang tepatnya kualitas tim: 4) Bersedia menerima "OK-in-class": 5) tidak tepat nya Penekanan  dan 6) Kekurangpekaan terhadap mitra:
KESIMPULAN
Benchmarking atau Patok Duga ialah manajemen & proses perbaikan diri yang diharuskan dilakukan terus menerus agar lebih maksimal. Benchmarking atau Patok duga berawal sejak tahun 1980-an, Namun nanti tahun 1990-an ia memperoleh popularitas sebagai alat yang berfungsi untuk mengefektifkan kinerja bisnis. dalam proses patok duga Manajemen pegangan memiliki peran penting tidak adanya support, keterkaitan, dan manajemen puncak yang berkomitmen, maka pelaksanaan patok duga sangat tidak memungkinkan.
DAFTAR REFERENSI
Hadis, A., & Nurhayati, B. (2012). Manajemen mutu pendidikan.
PRASOJO, L. D. (2010). Manajemen Mutu Terpadu.
Rohman, A. R. (2018). Definisi, Patok Duga dalam Manajemen Mutu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H