Mohon tunggu...
Rian Shohibulwaffa
Rian Shohibulwaffa Mohon Tunggu... Wiraswasta - siswa

Seorang belajar yang terbuka pada aspek dan sudut pandang apapun.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Masih Susah Dapat Kerja? Yuk, bongkar tantangan Rekrutmen di Indonesia!

30 Desember 2024   07:30 Diperbarui: 29 Desember 2024   00:36 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mencari pekerjaan di Indonesia seringkali terasa seperti petualangan yang penuh liku. Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 4,82% pada Februari 2024, jutaan orang masih berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Apa saja sih, faktor yang membuat proses mendapatkan pekerjaan ini begitu menantang?

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen dan Rata-rata upah buruh sebesar 3,04 juta rupiah per bulan - Badan Pusat Statistik

Tantangan dari Sisi Pencari Kerja

 * Skill yang Kurang Relevan: Dunia kerja terus berkembang, menuntut keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti keterampilan digital. Sayangnya, banyak pencari kerja yang masih tertinggal dalam hal ini.

 * Salah Jurusan atau Tidak Sesuai Minat: Memilih jurusan kuliah atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat dapat menjadi batu sandungan dalam mencari kerja.

 * Kesenjangan Pendidikan: Pendidikan formal tidak selalu sejalan dengan kebutuhan industri. Perusahaan membutuhkan kandidat dengan keterampilan spesifik, sementara banyak lulusan perguruan tinggi belum memiliki keterampilan tersebut. Kesenjangan ini semakin diperparah dengan tingginya jumlah lulusan SMA/SMK yang bersaing memperebutkan lowongan pekerjaan yang terbatas.

Tantangan dari Sisi Perusahaan

 * Proses Rekrutmen yang Rumit: Proses rekrutmen yang panjang dan berbelit-belit seringkali membuat pencari kerja kehilangan minat.

 * Persyaratan yang Terlalu Tinggi: Persyaratan yang kaku, seperti pengalaman kerja bertahun-tahun atau IPK tinggi, dapat membatasi kesempatan bagi fresh graduate untuk masuk ke dunia kerja.

 * Kurangnya Transparansi: Komunikasi yang buruk dan kurangnya informasi yang jelas mengenai status lamaran dapat menyebabkan kekecewaan dan frustasi bagi pencari kerja.

Peran Yayasan Penyalur Kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun