Balikpapan ! sebutan sedikit lebih aneh dari Samarinda. Seperti kata kerja perintah ngeBalik-papan, terus buru-buru membalik papan utk memenuhi perintah. Dari pengamatan melalui om wiki, Balikpapan masih termasuk tanah kerajaan kutai kertanegara yg di beli oleh Hindia-Belanda sejak ditemukannya sumber minyak yg melimpah. 10 February 1897 adalah hari jadi kota minyak ini, di tandai oleh pengeboran minyak pertama yg di lakoni oleh perusahaan Mathilda. Setelah di temukannya sumber minyak oleh Hindia-Belanda saat itulah umat-umat dari segala penjuru datang dan menetap.
Â
Pada tahun 1942, Jepang merebut Balikpapan dari tangan Hindia-Belanda sebagai tempat batu loncatan utk menyerang pulau jawa, dan saat itu perang dunia II sedang berlangsung. Bukan hanya Jepang, Sekutu dari Australia pun merebut tanah Balikpapan tahun 1945 dibulan Juli. Berita Proklamasi Kemerdekaan dibawa oleh BPM dari pulau Jawa dalam rangkap rehabilitasi kilang minyak yg rusak akibat perang tidak di gubris oleh sekutu. Khususnya Belanda yg ingin menguasai kembali tanah Balikpapan, sehingga terjadi pertempuran Sangatta hingga tahun 1949. Pada tahun tersebut barulah Balikpapan merdeka, itu artinya 1949 Balikpapan baru menghirup kebebasan.
Â
Tidak heran ketika menginjak Balikpapan, begitu banyak perusahaan asing yg nangkring disini. Bisnis di kota minyak ini tergolong besar, UMR-nya pun telah mencapai 1 juta lebih. Angka yg fantastis bukan ? Tapi, atas semua itu hidup di Balikpapan tergolong mahal.
Â
Dengan sejarah antara Balikpapan dan Samarinda yg kesemuanya milik kutai, aku menarik kesimpulan bahwa kutai itu termasuk kerajaan cukup kaya ! Bedanya Balikpapan dan Samarinda adalah tanah Balikpapan di beli oleh Hindia-Belanda, sedangkan tanah Samarinda di berikan begitu saja utk warga suku bugis yg melarikan diri atau dalam artian lain warga yg menolak Perjanjian Bungaya (Perjanjian perdamaian antara Kesultanan Gowa dan VOC) ketika perang Gowa di Sulawesi pada jaman Sultan Hassanuddin.
Â
Warga Balikpapan yg didominasi suku Jawa, Banjar, dan Kutai ini bisa dibilang tak ada warga pribumi. Dengan luas tanah 503.3 km2, Balikpapan bukan kota yg besar. Tapi itulah Balikpapan, sebuah sejarah tergores di belakang hiruk-pikuk keramaian kota minyak dengan sumber daya alam yg besar.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H