Mohon tunggu...
Rian Septian
Rian Septian Mohon Tunggu... Dokter -

Dokter, pemusik, olahragawan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penanganan Awal Cedera Otot dan Ligamen

12 September 2018   00:00 Diperbarui: 12 September 2018   00:07 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Cedera pada tubuh merupakan hal yang sering terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas fisik yang dilakukan. Terkilir merupakan cedera yang acapkali menjadi momok yang menakutkan saat berolahraga. Salah pijakan saat melangkah pun sering dialami, terutama bagi yang menggunakan sepatu berhak tinggi. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengakibatkan cedera pada otot maupun ligamen. Berat ringannya cedera pun bervariasi dari sekedar regangan hingga robekan total. Terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan segera setelah mengalami cedera:

1. Protection

Penggunaan alat bantu untuk melindungi anggota gerak yang mengalami cedera penting untuk dilakukan agar terhindar dari cedera lanjutan. Pada kesehariannya dapat menggunakan tongkat saat cedera pada kaki atau penyangga lengan saat cedera pada lengan. Dengan penggunaan alat bantu, proses penyembuhan dapat berlangsung dengan optimal.

2. Rest

Aspek ini berprinsip bahwa bagian tubuh yang mengalami cedera harus diistirahatkan. Akan tetapi,  penemuan akhir -- akhir ini mengungkapkan bahwa gerakan -- gerakan minimal yang tidak menimbulkan rasa sakit penting untuk dilakukan secara rutin pada bagian tubuh yang mengalami cedera untuk merangsang sel -- sel tubuh cepat beregenerasi. Contohnya pada kaki yang cedera, perlu digerakkan secara berkala untuk mencegah kaku sendi dan mempercepat penyembuhan.

3. Ice

Menempelkan kantong plastik berisi es selama 10-15 menit setiap 2 jam sekali sangat berguna untuk mencegah pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.

4. Compression

Membalut bagian tubuh yang cedera dengan perban elastis atau sejenisnya dapat mencegah pembengkakan dan membantu menstabilkan posisi bagian tubuh yang cedera. Pemasangannya pun harus mengikuti kaidah yang tepat, yaitu ketat tapi tidak mengganggu aliran darah disekitarnya.

5. Elevation

Memposisikan tubuh yang mengalami cedera pada posisi yang lebih tinggi dari jantung. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan terkumpulnya darah pada bagian yang cedera, sehingga diharapkan pembengkakan dapat diminimalisir. Praktisnya, hal ini dapat diaplikasikan dengan meletakkan bagian tubuh cedera di atas bantal beberapa sentimeter lebih tinggi dari tubuh saat tidur di malam hari.

Dengan menerapkan kelima prinsip tersebut, diharapkan proses penyembuhan cedera akan berlangsung dengan optimal. Tentu saja, berkonsultasi dengan Ahli Orthopaedi penting dilakukan setelah penanganan awal diberikan, agar dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat keparahan cedera dan pengobatan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun