Mohon tunggu...
Ahmad Rian Sakuro
Ahmad Rian Sakuro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S-1 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pembelajaran Model OLSit oleh Guru PAUD di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat

13 September 2022   00:26 Diperbarui: 13 September 2022   00:31 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhitung mulai tahun 2022, penyebaran Pandemi Covid-19 mulai mereda dan penanganan serta pengendalian Covid-19 di Indonesia makin membaik. Hal tersebut ditandai dengan angka kasus positif yang sudah mulai menurun. Akibatnya, pada tahun ajaran 2022/2023 sekolah di Indonesia memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara luring. 

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara luring pun didukung oleh pemerintah melalui kebijakan Keputusan Bersama (SKB Empat Menteri) Nomor 01/KB/2022, Nomor 408 Tahun 2022, Nomor HK.01.08/MENKES/1140/2022, Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Kebijakan tersebut memaksa guru untuk adaptif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran luring.

Berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa sebagian pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat, belum semuanya memiliki keterampilan dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran luring dengan model OLSit. Oleh sebab itu, para guru tersebut perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran luring dengan model OLSit.

Dokpri
Dokpri

Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, para Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta melakukan Pendampingan Pengembangan Pembelajaran Luring Model Own It, Learn It, and Share It Bagi Guru PAUD di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam merancang, mengembangkan, memanfaatkan, dan mengevaluasi pembelajaran luring yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara blended (luring dan daring) pada 28 Juli - 16 Agustus 2022 yang diikuti oleh 3 Guru PAUD di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat. 3 Guru tersebut merupakan perwakilan dari 2 PAUD yang berada di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat.

Narasumber dari program pengembangan pembelajaran luring dengan model OLSit ini adalah dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, yaitu Dr. Uwes Anis Chaeruman, M.Pd. dan RA. Hirmana Wargahadibrata, M.Sc. serta dua orang mahasiswa Teknologi Pendidikan, yaitu Sakinah Wulandari dan Ahmad Rian Sakuro.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini diselenggarakan secara blended, yaitu luring dan daring dalam beberapa tahap mulai dari tahap pembukaan dan observasi. Dalam tahap tersebut, peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai materi pengembangan pembelajaran luring dengan Model Own It, Learn It, And Share It secara tatap muka (luring) bertempat di SDN 01 Cisaat, Subang, Jawa Barat yang difasilitasi oleh dosen dan mahasiswa pendamping pada tanggal 27 Juli 2022. Setelah tahap pembukaan dan observasi, dalam rentang waktu dua minggu, para guru diberikan proyek sebagai bentuk penugasan. Selama pengerjaan tugas, para guru difasilitasi untuk konsultasi secara daring melalui platform WhatsApp Group dan Google Classroom.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Di akhir rangkaian pengabdian kepada masyarakat, pada tanggal 16 Agustus 2022, para guru mengimplementasikan proyek yang telah dibuat dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan dalam pengimplementasiannya didampingi oleh dosen dan mahasiswa pendamping. Pada saat implementasi model pembelajaran Own It, Learn It, and Share It para guru membagi proses pembelajaran menjadi tiga tahap, yaitu pendahuluan (Own It), kegiatan inti (Learn It), dan penutup (Share It). Pada tahap pendahuluan (Own It), guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, absensi, dan mengajak anak - anak untuk bernyanyi. Anak - anak pun antusias untuk bernyanyi bersama dengan guru dan teman - temannya. Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Kegiatan inti (Learn It), guru mengajak anak - anak untuk mengeluarkan alat tulis dan guru membagikan buku gambar kepada anak - anak untuk menggambar sesuai dengan imajinasinya.  Setelah selesai menggambar, pada tahap penutup (share it) anak - anak diberikan refleksi hasil karyanya dan saling mereview satu sama lain. Kegiatan pembelajaran pun ditutup dengan bernyanyi dan berdoa bersama. 

Model pembelajaran Own It, Learn It, and Share It merupakan salah satu model pembelajaran kontemporer yang dikembangkan oleh Lee dan Hannafin, 2016. Model ini didasari atas self-determination theory (Ryan & Deci, 2005), teori belajar konstruktivisme dan konstruksionisme. Model ini cocok untuk mengembangkan kemandirian siswa yang menjadi tuntutan program merdeka belajar.

Own It adalah upaya guru dalam memfasilitasi siswa membangun rasa memiliki terhadap pembelajaran. Ada tiga langkah yang dapat dilakukan guru, yaitu pertama, endorse external goals secara rasional dengan mengaitkan tujuan dengan konteks. Kedua, mengajak siswa untuk menentukan tujuan belajar. Ketiga, provide choise yang memungkinkan siswa memperoleh alternatif pilihan dalam menentukan tujuan.

Learn It adalah memfasilitasi terjadinya belajar secara bertahap (scaffolding) sesuai dengan goals yang telah ditentukan masing-masing. Dalam proses learn it ini guru dapat memberikan arahan awal, memberikan dukungan untuk memilih dan menentukan alat, bahan, sumber belajar yang relevan, memberi dukungan terhadap kebutuhan siswa, memonitor perkembangan belajar siswa, dan meluruskan konsep-konsep lainnya.

Share It adalah mempublikasikan, mendemonstrasikan dan menyajikan hasil belajar otentik siswa terhadap khalayak (sesama teman atau bahkan orang lain). Proses ini dapat dilakukan dengan mendorong dialog antarsesama dan memberikan review sebaya.

Dilihat dari proses observasi, penugasan, hingga hasil proyek para guru, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dikatakan berhasil. Para guru sangat antusias terhadap materi yang diberikan dan beberapa diantaranya sudah menerapkan model OLS dalam pembelajaran di kelas, tetapi tidak secara detail. Dengan adanya pendampingan ini, guru PAUD di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat lebih dapat memahami penerapan model own it, learn it, and share it dalam pembelajaran luring di sekolah. Selain itu, para guru tersebut juga dapat sharing knowledge dan keterampilan kepada rekan - rekan guru yang ada di lingkungan sekolah Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat. 

Testimoni dari salah satu peserta Pengabdian Kepada Masyarakat, Rini Rosni dari PAUD Al-Ikhlas Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat mengungkapkan bahwa "Program pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat untuk guru di PAUD Al-Ikhlas Cisaat, Subang, Jawa Barat. Selama program ini berlangsung, kami belajar mengenai model pembelajaran yang efektif dan efisien untuk pembelajaran, yaitu model OLSit. Walaupun model OLSit ini baru kami ketahui, tetapi saat kami menerapkan pada saat pembelajaran berlangsung, peserta didik langsung aktif dan antusias dalam belajarnya. Oleh karena itu, kami berharap program pengabdian kepada masyarakat ini dapat terus berlangsung secara kontinyu sehingga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi kami, guru di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat."

Peserta lainnya, Windi Wilayanti dan Wila Santi Nurjanah dari PAUD Bina Harapan Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat mengungkapkan bahwa "Program pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNJ sangat membantu kami dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Saat project penugasan berlangsung pun fasilitator dari Teknologi Pendidikan FIP UNJ sangat membantu  kami dalam pengerjaannya. Dengan diselenggarakannya program ini, tentunya kami mendapatkan ilmu baru mengenai pengelolaan pembelajaran di dalam kelas dan harapannya dapat terus saya terapkan nantinya," tutup Windi dan Wila. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun