Mohon tunggu...
Rezky Febriyansyah Haditama
Rezky Febriyansyah Haditama Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA-MAHASISWA

Seorang Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Tradisi Keagamaan dan Budaya Melalui Kegiatan Robo-robo

14 September 2023   20:51 Diperbarui: 14 September 2023   20:58 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pontianak,13 September 2023 Kalimantan Barat membawa kita pada perayaan yang memancarkan keindahan dan makna mendalam setiap tahunnya. Robo-robo, sebuah tradisi sebelum perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, memancarkan cahaya kegembiraan dan rasa takjub di hati masyarakatnya.


Sebagai harta karun sejarah, Robo-robo telah menyambut Pontianak sejak awal tahun 1990-an. Setiap tahun selama bulan suci Safar menurut kalender Islam, kota ini memancarkan pancaran kegembiraan khususnya di daerah Sungai kakap yang menyambut perayaan robo robo dengan meriah.
 
Parade meriah mengelilingi Masjid Agung Mujahidin, memberikan penghormatan kepada para ulama, pelajar, dan seluruh masyarakat. Namun robo-robo mengajarkan kita nilai-nilai kebaikan lebih dari sekedar parade melainkan adanya unsur keagamaan dan kebersamaan didalamnya. 

Kue-kue tradisional seperti ketupat, klepon, gamat, apam, putu mayang, dokok-dokok, lepat ubi dan masih banyak lagi menu lezat lainnya yang disuguhkan kepada setiap orang dan banyaknya kedai - kedai makanan, pakaian thrifting yang menjadi simbol pada setiap adanya acara Robo - Robo khususnya di daerah sungai kakap dari awal jalan sampai ke penghujung jalan. Hakikat robo-robo adalah cinta dan kepedulian terhadap sesama tanpa membedakan suku,ras dan agama.

Setiap tahunnya Robo-robo dihadiri oleh orang kalangan atas seperti walikota dan bupati, yang tidak hanya memberikan dukungan tetapi juga memeriahkan suasana.

Mereka adalah pelopor yang memahami pentingnya melestarikan kekayaan budaya dan tradisi unik kotanya. Namun Robo-robo lebih dari sekedar perayaan keagamaan dan budaya. Saat ini, kegiatan tersebut berperan dalam meningkatkan kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Para masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, antusias menghiasi kerajinan rotan yang digunakan untuk mengangkut kue tersebut.

Mereka juga secara sadar membersihkan sisa-sisa sampah saat meninggalkan lokasi. Ini adalah pesan cinta terhadap lingkungan yang mereka bawa dalam setiap langkah mereka. 

Secara keseluruhan, Robo-robo telah memantapkan dirinya sebagai tradisi besar dan sangat dihargai oleh masyarakat Pontianak. 

Dalam ritual tersebut, mereka merayakan hasil perjuangan hidup, mempererat tali gotong royong dan menjaga semangat solidaritas yang menjadikan Kota Pontianak begitu istimewa. Dalam berkah nya Bulan Safar, Robo-robo mempertemukan kita dengan kebersamaan, keindahan dan makna yang melekat dalam lingkungan agama, kebaikan dan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun