Mohon tunggu...
Rian Raymon Tarantein
Rian Raymon Tarantein Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Mempersiapkan Masa Depan Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency di Indonesia

3 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Depan Teknologi Blockchain dan Cryptocurrency di Indonesia (Sumber: AI Picture)

Teknologi blockchain dan cryptocurrency telah menjadi salah satu inovasi terpenting dalam lanskap teknologi global. Di Indonesia, meskipun adopsinya meningkat, tantangan yang dihadapi masih signifikan. Untuk memastikan kesiapan masa depan teknologi ini, dibutuhkan pendekatan menyeluruh yang melibatkan regulasi, pendidikan, infrastruktur, serta kolaborasi antara sektor publik dan swasta.

1. Memperkuat Regulasi dan Kebijakan

Blockchain dan cryptocurrency memiliki potensi besar untuk mendukung inklusi keuangan, efisiensi transaksi, dan keamanan data. Namun, regulasi yang tidak jelas dapat menjadi hambatan dalam perkembangan teknologi ini. Oleh karena itu, langkah-langkah berikut harus dilakukan:

Kerangka Regulasi yang Jelas dan Adaptif

Pemerintah perlu mengembangkan regulasi yang seimbang, yang mendukung inovasi tetapi tetap melindungi konsumen. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah mulai mengatur perdagangan cryptocurrency, namun regulasi ini harus terus diperbarui untuk mencakup aspek-aspek baru seperti NFT, DeFi, dan DAO.

Pajak yang Transparan dan Kompetitif

Penetapan pajak yang transparan dan kompetitif untuk transaksi cryptocurrency dapat mendorong adopsi, sekaligus meningkatkan pendapatan negara. Pajak yang terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan pasar.

Anti-Pencucian Uang dan Keamanan Siber

Regulasi harus mencakup protokol anti-pencucian uang (AML) dan pencegahan pendanaan terorisme (CFT) untuk mencegah penyalahgunaan teknologi blockchain.

2. Membangun Infrastruktur Teknologi

Agar blockchain dan cryptocurrency dapat berkembang, infrastruktur yang mendukung sangat diperlukan. Fokus utama dalam pembangunan infrastruktur ini adalah:

Komputasi dan Penyimpanan Terdesentralisasi

Mendukung pengembangan jaringan blockchain yang kuat melalui kolaborasi dengan penyedia cloud lokal dan internasional.

Akses Internet yang Merata

Adopsi blockchain memerlukan akses internet yang andal. Pemerintah perlu mempercepat pemerataan akses internet, khususnya di daerah terpencil.

Pengembangan Platform Lokal

Mendorong pengusaha teknologi untuk membangun platform blockchain lokal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, seperti solusi untuk agrikultur, logistik, dan layanan publik.

3. Edukasi dan Literasi Blockchain

Kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang blockchain dan cryptocurrency masih rendah. Edukasi harus menjadi prioritas untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi masa depan teknologi ini:

Kurikulum Pendidikan Formal

Integrasi topik blockchain dalam kurikulum pendidikan tinggi dan vokasi, khususnya di bidang teknologi informasi, bisnis, dan hukum.

Pelatihan dan Sertifikasi Profesional

Menyediakan program pelatihan bagi profesional yang ingin mendalami teknologi blockchain, seperti pengembang smart contract atau spesialis keamanan siber.

Kampanye Publik

Pemerintah dan komunitas teknologi perlu melakukan kampanye untuk meningkatkan literasi blockchain, termasuk manfaat dan risikonya.

4. Meningkatkan Kolaborasi Publik dan Swasta

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas blockchain dapat mempercepat adopsi teknologi ini. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan adalah:

Kemitraan dengan Startup Teknologi

Pemerintah dapat memberikan insentif kepada startup blockchain lokal untuk menciptakan solusi inovatif.

Pengembangan Sandbox Inovasi

Membuat "regulatory sandbox" untuk menguji produk dan layanan berbasis blockchain sebelum diimplementasikan secara luas.

Partisipasi Komunitas Global

Mendorong partisipasi Indonesia dalam proyek blockchain global, seperti Ethereum atau Hyperledger, untuk memperluas wawasan dan koneksi.

5. Mendorong Adopsi di Sektor Publik

Sektor publik dapat menjadi pionir dalam penerapan blockchain, yang dapat menjadi contoh bagi sektor swasta. Beberapa area potensial adalah:

Sistem Identitas Digital

Blockchain dapat digunakan untuk mengelola data identitas warga negara secara aman dan efisien.

Pemilu Elektronik

Pemilu berbasis blockchain dapat meningkatkan transparansi dan mengurangi risiko kecurangan.

Transparansi Anggaran Publik

Teknologi ini dapat membantu memantau pengeluaran anggaran publik secara real-time.

Masa depan teknologi blockchain dan cryptocurrency di Indonesia sangat bergantung pada keselarasan regulasi, infrastruktur, edukasi, dan kolaborasi. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain utama di industri ini, baik di tingkat regional maupun global. Semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat, harus bekerja sama untuk mewujudkan visi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun