Mohon tunggu...
Ria Novidyawati
Ria Novidyawati Mohon Tunggu... -

I'm a female

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Resume 5: Olimpiade sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa

18 Oktober 2013   18:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Sabtu tanggal 12 Oktober saya kembali lagi bertemu dengan mata kuliah olimpisme, setelah selama dua minggu libur. Pada awal pertemuan kali ini Om Jay (nama sapaan dosen Olimpisme saya) membuka dengan menampilkan video anak-anak yang berjudul “Malu tapi Mau” yang dinyanyikan oleh sekolompok anak SD. Video itu ditampilkan dengan maksud memberikan pengetahuan bahwa lagu anak-anak sudah bergeser menuju kearah dewasa. Hal ini pula akan menjadi tantangan bagi saya dan teman-teman sebagai calon pendidik mendidik anak bangsa di masa yang akan datang.

Olimpiade sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa ” adalah materi yang akan di sampaikan. Video open ceremony Beijing-China olimpiade yang kami ditampilkan adalah salah satu contoh wahana untuk memahami budaya antar bangsa yang sangat beranekaragam. Setelah itu kita masuk pada pokok bahasan pertama yaitu definisi dan filosofi budaya. Definisi dan filosofi budaya itu sendiri adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang serta dimiliki bersama oleh sebuah kelompok lalu diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya-budaya tersebut terbentuk dari : sistem agama, politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian dan masih banyak lagi. Setiap budaya memiliki fungsi sebagai perekat/pemikat/pengerat/pemersatu bangsa-bangsa yang memiliki begitu banyak perbedaan.

Dalam memahami budaya bangsa kita mendapat berbagai manfaat diantaranya: dengan memahami budaya bangsa dapat mendorong munculnya upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya, membangun saling pengertian, meningkatkan komunikasi / interaksi dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial, dan juga sebagai langkah menuju perdamaian dunia .

Kenyataan yang ada berlawanan dari manfaat yang seharusnya kita terima. Contohnya di negara kita sendiri Indonesia, perilaku negatif semakin meningkat. Begitu banyaknya konflik-konflik yang terjadi antar budaya bangsa di Indonesia sampai konflik antar wakil rakyat di DPR, konflik antar agama, dan konflik suporter bola yang terjadi. Sunggu meyedihkan bukan? Terlihat sekali bahwa bangsa Indonesia tidak dapat menangkap manfaat-manfaat yang seharusnya mengharmoniskan warga Indonesia. Konflik-konflik ini terjadi karena pemimpin yang kurang bertanggung jawab. Pemimpin yang ada di Indonesia adalah pemimpin yang bekuasa. Pemimpin yang seperti ini lah yang tidak mampu memahami budaya antar bangsa.

Tidak hanya negara kita yang mengalami seperti ini. Beberapa negara di luar banyak yang perang antar saudara, perang wilayah kekuasaan dan konflik perbedaan pendapat. Mengapa demikian? Agama adalah jawabannya. Mengapa agama? Karena agama sudah tidak lagi menjadi sebuah landasan. Beberapa pandangan sosiolog dan budayawan mengatakan “ Kurangnya pemahaman terhadap suatu budaya bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa sebagai salah satu penyebab meluasnya konflk sosial di dunia.”. Disampaikan juga oleh Jacques Rogge President of IOC bahwa “ Our world today is in need of peace, tolerance, and brotherhood. The values of olympis games can deliver these to us.”

Tujuan dari gerakan olimpisme mengarah kepada perdamaian dunia dan saling memahami budaya antar bangsa. Mengapa? Karena olimpisme adalah dasar fundamental yang mencerminka keseimbangan antar kepribadian setiang warga negara.

Salam Olympism J

Nama: Ria Novidyawati

NIM: 3115130768

Prodi. : Pendidikan Matematika Reguler 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun