Mohon tunggu...
rianita
rianita Mohon Tunggu... Lainnya - Desa Sumurwiru, kec.Cibeureum kab.kuningan

Hobi main badminton, renang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Longsor di desa cimara

24 Januari 2025   11:45 Diperbarui: 24 Januari 2025   11:22 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Longsor di Desa Cimara pada 18 Januari 2025: Refleksi terhadap Isu Kewarganegaraan dan Ketahanan Nasional

Pada tanggal 18 Januari 2025, bencana longsor terjadi di Desa Cimara, sebuah desa kecil di wilayah perbukitan yang rentan terhadap bencana alam. Longsor ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur, pemukiman, dan jatuhnya korban jiwa serta luka-luka. Kejadian ini tidak hanya menjadi peristiwa alam semata, tetapi juga menyentuh isu-isu penting dalam konteks Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), khususnya terkait dengan partisipasi masyarakat, tanggung jawab pemerintah, dan ketahanan nasional.

Salah satu isu yang mencuat dari kejadian ini adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana. Desa Cimara, seperti banyak wilayah lainnya, masih minim dalam penerapan program-program pengurangan risiko bencana, seperti pengelolaan tata ruang yang berkelanjutan dan edukasi masyarakat. Dalam perspektif PKn, hal ini menunjukkan pentingnya penguatan pendidikan kewarganegaraan yang menanamkan nilai-nilai tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap lingkungan. Masyarakat perlu lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya agar tidak terjadi kerusakan yang memicu bencana.

Selain itu, peran pemerintah dalam menjaga ketahanan nasional juga patut dipertanyakan. Kejadian ini menggarisbawahi perlunya kebijakan yang lebih tegas dan terencana dalam penanganan wilayah rawan bencana. Pemerintah, sebagai pelindung rakyat, harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak melanggar kaidah lingkungan dan mendukung terciptanya ekosistem yang aman. Jika dibiarkan, kelalaian ini dapat berdampak pada lemahnya daya tahan bangsa terhadap ancaman bencana yang terus meningkat akibat perubahan iklim.

Sebagai bagian dari opini, kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk meningkatkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Masyarakat perlu didorong untuk lebih memahami perannya dalam menjaga lingkungan, sementara pemerintah harus memperkuat kebijakan mitigasi bencana. Lebih dari itu, investasi pada pendidikan kebencanaan di sekolah-sekolah dan pelatihan berbasis komunitas perlu ditingkatkan. Dengan demikian, Desa Cimara tidak hanya menjadi tempat tragedi, tetapi juga simbol kebangkitan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab bersama dalam membangun ketahanan nasional.

Melalui refleksi ini, kita diajak untuk memahami bahwa isu bencana bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga persoalan kewarganegaraan yang menuntut partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa. Mari jadikan bencana ini pelajaran berharga untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun