Kebersahajaan menawarkan antidot terhadap tekanan ini. Dengan mempraktikkan kebersahajaan, manusia dapat belajar untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mereka dapat melepaskan diri dari siklus konsumsi yang tidak ada habisnya dan menemukan kepuasan dalam hal-hal yang benar-benar penting: hubungan yang bermakna, kesehatan, dan kedamaian batin. Â
Selain itu, filsafat kebersahajaan juga relevan dalam konteks keberlanjutan lingkungan. Gaya hidup sederhana membantu mengurangi jejak ekologis manusia dengan mendorong konsumsi yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Dengan mengadopsi kebersahajaan, manusia tidak hanya menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk planet ini. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H