(2)Metode variable costing tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk kepentingan pajak dan masyarakat umum harus dibuat atas dasar full costing,
(3)Dalam variable costing naik turunnyalaba dihubungkan dengan perubahan-perubahan dalam penjualannya. Untuk perusahaan yang bentuk perusahaannya bersifat musiman, variable costing akan menyajikan kerugian laba yang tidak normal.
(4)Tidak diperhitungkan biaya overhead tetap dalam persediaan dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah sehingga mengurangi modal kerja.
***
           Jadi metode full costing pada umumnya ditunjukkan untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan pihak eksternal, sedangkan metode variable costing ditunjukkan untuk pihak manajemen dalam rangka pengambilan kebijakan harga. Sehingga metode penentuan harga pokok produksi yang baik disesuaikan dengan tujuan, kebijakan dan kepentingan suatu perusahaan, karena setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam hal tujuan, kebijakan dan kepentingannya.
Â
Bacaan lebih lanjut : Carter.2009.Akuntansi Biaya.Jakarta:Salemba Empat
Â
Nama              : Riani Amaliah
NIMÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 135111028
Kelas              : 3 AK-A