Mohon tunggu...
Riani Amaliah
Riani Amaliah Mohon Tunggu... MAHASISWA -

D-III Akuntansi Politeknik Negeri Bandung MPB3AKA

Selanjutnya

Tutup

Money

Metode Apa yang Paling Cocok dalam Pengumpulan Harga Pokok Produksi ?

29 November 2015   18:03 Diperbarui: 29 November 2015   21:36 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum memperhitungkan harga pokok produksi dalam industri manufaktur terlebih dahulu harus memilih metode yang akan digunakan dalam pengumpulan harga pokok produksi.

***

Secara umum metode pengumpulan harga pokok produksi dikelompokkan menjadi dua metode yaitu :

1.Metode harga pokok pesanan (job order costing)

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya produksi diakumulasikan untuk pesanan yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item pesediaan.

Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lainnya..

Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang dapat berbentuk kertas atau elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara simultan, setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu bisnis ke bisnis lain.

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Sebagai akbatnya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat dipandang dalam tiga bagian yang saling berhubungan. Akuntansi bahan baku memelihara catatan pesediaan bahan baku, membebankan bahan baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung ke overhead.

Akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja tidak langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasikan biaya overhead, memlihara catatan terinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap pesanan. Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya delapan tipe ayat jurnal akuntansi, satu dari setiap item berikut :

(1)Pembelian bahan baku

(2)Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik

(3)Pengakuan biaya overhead pabrik

(4)Penggunaan bahan baku

(5)Distribusi beban gaji tenaga kerja

(6)Pembebanan estimasi biaya overhead

(7)Penyelesaian pesanan

(8)Penjualan produk

 

Walaupun setiap pekerjaan memiliki karakteristik sendiri-sendiri, ada beberapa sifat yang umum untuk semua pekerjaan pada mentode harga pokok pesanan, yaitu sebagai berikut :

(1)Tiap pekerjaan harus diidentifikasikan menurut sifat fisiknya dan masing-masing biayanya.

(2)Dengan kata lain setiap pekerjaan harus dapat dibedakan secara fisik sehingga pembebanan biaya dapat dibedakan dan dicatat dengan tepat untuk pekerjaan yang bersangkutan.

(3)Pemintaan atau pemakaian bahan baku dan biaya-biaya tenaga kerja langsung diidentifikasikan menurut nomor dari masing-masing pekerjaan.

(4)Overhead pabrik yang merupakan biaya produksi tidak langsung biasanya dibebankan kepada masing-masing pekerjaan berdasarkan suatu tarif yang ditetapkan lebih dahulu.

(5)Setiap pekerjaan mempunyai daftar biaya atau kartu harga pokok yang menghimpun dan mengikhtisarkan biaya-biaya yang dibebankan kepada masing-masing pekerjaaan.

(6)Laba atau rugi serta biaya atau harga pokok persatuan produk ditentukan untuk masing-masing pekerjaan.

 2.Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing)

Metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun. Pada metode harga pokok proses  perusahaan menghasilkan produk yang homogen, bentuk produk bersifat standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit ditentukan dengan cara membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan total unit yang diproduksi.

Pusat biaya biasanya adalah departemen, tetapi bisa juga pusat pemrosesan dalam satu departemen. Persyaratan utama adalah bahwa semua produk yang diproduksi dalam satu pusat biaya selama suatu periode harus sama dalam hal sumber daya yang dikonsumsi, bila tidak, perhitungan biaya berdasarkan proses dapat mendistorsi biaya produk tersebut.

Beberapa sifat yang umum untuk semua pekerjaan pada metode harga pokok proses, yaitu sebagai berikut :

(!)Biaya- biaya diakumulasikan menurut departemen atau pusat biaya, dan bukan berdasarkan pekerjaan pesanan seperti halnya dalam metode harga pokok pesanan.

(2)Biaya produksi atau pengolahan dibebankan kepada akun barang dalam proses dari masing-masing departemen.

(3)Jumlah unit dari barang dalam proses dalam setiap departemen harus dinyatakan dalam bentuk tingkat penyelesaiannya dan unit yang dianggap selesai, diperoleh dengan mengkonversikan jumlah unit yang belum selesai secara proporsional dengan tingkat penyelesaian pada akhir periode.

(4)Biaya per unit dihitung menurut departemen atau pusat biaya.

(5)Pada saat produksi selesai dalam suatu departemen produksi, jumlah unit yang selesai dan biayanya dipindahkan ke departemen produksi berikutnya atau gudang barang jadi.

(6)Untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan, dan menghitung biaya secara total maupun per unit menurut masing-masing departemen digunakan formulir laporan biaya produksi.

***

Jadi tujuan terpenting dari metode perhitungan harga pokok produksi adalah untuk menentukan biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Metode perhitungan harga pokok produksi sebaiknya ekonomis untuk dioperasikan dan membebankan sejumlah biaya ke setiap produk sedemikian rupa sehingga mencerminkan dengan wajar biaya dari sumber daya yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut.  Metode perhitungan harga pokok produksi yang baik disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, karena  setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam hal tekhnologi manufaktur, organisasi produksi dan bauran produk, maka bisa diperkirakan bahwa metode  perhitungan harga pokok produksi juga akan berbeda.

Bacaan lebih lanjut : Carter.2009.Akuntansi Biaya.Jakarta:Salemba Empat

 

Nama               : Riani Amaliah

NIM                  : 135111028

Kelas               : 3 AK-A

Judul TA         : Analisis Harga Pokok Produksi untuk Menentukan Harga Jual di PT X

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun