Mohon tunggu...
Rian Fatur
Rian Fatur Mohon Tunggu... -

Eks Mahasiswa. Suka baca.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mau Mengalahkan Udinese? Pakai Tiga Bek Tengah!

23 Desember 2011   08:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang akhir putaran pertama, Udinese menjadi sebuah kekuatan terbaru Serie A Italia dalam beberapa tahun terakhir. Terlihat konsistensi Le Zeberette berada di papan atas klasemen Serie A dan tetap eksis bermain di Eropa.

Kualitas pemain Udinese hanya sebatas rata-rata, tidak ada yang terlalu menonjol. Dipimpin oleh kapten Antonio Di Natale, penyerang flamboyan yang telah menggemas 12 gol di Serie A sejauh ini. Udinese mengandalkan permainan kerjasama yang solid dan disiplin.

Francesco Guidolin, manajer yang telah malang melintang di Serie A sejak 1986, menemukan formula yang pas untuk melatih Udinese sejak 2010. Tanpa mengubah strategi klub yang konsisten menyeimbangkan antara olahraga dan bisnis, mendatangkan pemain murah dan menjualnya dengan harga mahal, namun tetap berprestasi.

Guidolin mengandalkan skema 3-5-2 yang lebih mengandalkan disiplin dan kerja sama tim. Sejauh ini, formasi tersebut membawa Udinese meraih peringkat ketiga sementara klasemen Seria A dengan rekor 9 kali menang, 5 kali seri dan 2 kali kalah. Udinese pantas menjadi kekuatan baru di Serie A melihat performa tim asal kota Udine ini di paruh awal Serie A.

Hanya saja, Udinese bukan tim tanpa cacat. 2 kekalahan yang diderita bukan berasal dari tim macam Juventus, Ac Milan, atau Internazionale. Udinese menderita kekalahan ketika bertandang ke Napoli dan Parma.

Kekalahan melawan Napoli adalah bukti bahwa skema Udinese mempunyai kelemahan. Ya, mereka terlihat susah melawan tim dengan formasi yang mengandalkan 3 bek tengah murni. Formasi ini identikdengan skema Udinese yang mengandalkan 3 bek tengah murni. Napoli asuhan Walter Mazzari memang selalu menggunakan formasi dengan 3 bek tengah.

Malahan, di dua pertandingan terakhir penutup tahun, Udinese hanya mampu meraih hasil seri melawan Lazio dan Juventus. Lazio asuhan Edy Reja biasanya mengandalkan formasi dengan 4 bek sejajar. Menjamu Udinese, Reja mengubah skema Lazio dengan hanya mengandalkan 3 bek tengah, formasi yang nyaris sama dengan Udinese. Udinese nyaris kalah 1-2 namun mampu menyamakan kedudukan di 15 menit terakhir.

Juventus tidak mau kalah. Bertandang ke Friuli, markas Udinese, Juve juga mencoba formasi identik dengan Udinese. Hasilnya Udinese jadi lebih sulit mengembangkan permainan sendiri dan sulit menemukan ruangan ketika serangan balik. Memang Di Natale dkk. mampu melakukan tembakan ke gawang Juve, tapi eksekusinya tidak terlalu bagus karena pemain Juve berhasil menutup ruangan pemain Udinese. Skor tanpa gol merupakan hasil yang adil bagi kedua tim.

Udinese seolah seperti melawan cerminan dirinya sendiri. Dengan memakai formasi yang identik, Napoli, Lazio dan Juventus mampu menutup ruangan pemain Udinese. Tidak membiarkan pemain Udinese berkembang dan melancarkan serangan balik. Apalagi lini tengah solid yang menjadi kekuatan Udinese memilliki lawan masing-masing satu. Ini membuat lini tengah Udinese menjadi kurang berkembang. Hasilnya pasokan bola dari lini belakang ke depan, maupun serangan melalui sayap selalu kandas.

Sebentar lagi, Januari, putaran kedua akan dimulai. Masih ada waktu untuk Udinese memperbaiki beberapa kesalahan dan menambah kekuatan di lini tengah jika masih ingin eksis di papan atas Serie A dan berbuah tiket ke kompetisi eropa. Di putaran kedua Udinese kembali menjamu tim-tim kuat. Napoli, telah paten dengan formasi 3 bek tengah. Lazio dan Juventus telah berhasil mengkopi formasi Udinese. Apakah AC Milan, Internazionale, AS Roma atau tim lainnya yang poinnya telah dicuri Udinese juga rela mengubah strategi menggunakan 3 bek tengah ketika melawan Udinese nanti? Tunggu jawabannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun