Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Polemik Bayar Pakai Exposure: Antara Peluang dan Kerugian dalam Dunia Bisnis Digital

3 April 2023   19:26 Diperbarui: 4 April 2023   09:21 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis (Sumber: freepik)

Dalam era digital saat ini, semakin banyak orang yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk berbisnis dan memperoleh penghasilan. Salah satu tren yang tengah populer adalah "bayar pakai exposure", yaitu di mana suatu perusahaan menawarkan produk atau jasa mereka kepada seseorang dengan syarat mereka mempromosikannya melalui akun media sosial mereka. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas polemik "bayar pakai exposure" dalam dunia bisnis digital, termasuk peluang dan kerugian yang terkait dengan strategi pemasaran ini.

Peluang dari "Bayar Pakai Exposure" 

Saat ini, media sosial merupakan platform yang sangat efektif untuk mempromosikan produk atau jasa. Hal ini disebabkan oleh jumlah pengguna media sosial yang terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Dalam strategi "bayar pakai exposure", perusahaan akan mengeluarkan produk atau jasa mereka secara gratis kepada seseorang yang memiliki banyak pengikut atau followers di media sosial. Dalam hal ini, seseorang yang menerima produk atau jasa tersebut diharapkan mempromosikan perusahaan tersebut melalui akun media sosial mereka.

Sumber : Happiyouworld
Sumber : Happiyouworld

Dalam beberapa kasus, "bayar pakai exposure" bisa menjadi sebuah peluang yang sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. 

Seorang influencer yang memiliki banyak followers dapat mendapatkan produk atau jasa secara gratis, sementara perusahaan akan mendapatkan promosi yang lebih luas dan lebih murah dibandingkan dengan biaya pemasaran konvensional. 

Namun, meskipun terdapat banyak peluang yang terkait dengan "bayar pakai exposure", tidak dapat dipungkiri bahwa strategi ini juga memiliki beberapa kerugian.

Kerugian dari "Bayar Pakai Exposure"

Salah satu kerugian utama dari "bayar pakai exposure" adalah ketidakpastian terkait dengan hasil promosi yang dihasilkan. 

Seorang influencer mungkin memiliki banyak followers, namun bukan berarti semua followers tersebut akan tertarik dengan produk atau jasa yang dipromosikan. 

Selain itu, tidak ada jaminan bahwa followers tersebut akan mengambil tindakan setelah melihat promosi tersebut, seperti membeli produk atau jasa tersebut.

Kerugian lainnya terkait dengan risiko merugikan reputasi perusahaan. Jika influencer yang dipilih memiliki konten yang tidak sesuai dengan nilai atau brand perusahaan, maka perusahaan tersebut bisa kehilangan kepercayaan dari konsumen dan bahkan memicu kemarahan publik.

Selain itu, "bayar pakai exposure" juga bisa menimbulkan masalah terkait dengan legalitas. Beberapa negara telah memiliki aturan yang mengatur tentang iklan atau promosi di media sosial, di mana influencer harus mengungkapkan bahwa mereka sedang mempromosikan suatu produk atau jasa. Jika tidak dilakukan dengan benar, maka perusahaan dan influencer bisa berpotensi mendapat sanksi dari pihak berwenang.

Meskipun "bayar pakai exposure" bisa menjadi sebuah peluang yang menguntungkan bagi perusahaan dan influencer, tidak dapat dipungkiri bahwa strategi ini juga memiliki beberapa kerugian. 

Ketidakpastian hasil promosi, risiko merugikan reputasi perusahaan, dan masalah terkait dengan legalitas, semuanya perlu mempertimbangkan sebelum menggunakan strategi ini.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi "bayar pakai exposure", perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang keuntungan dan risiko yang terkait dengan strategi tersebut. 

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset terlebih dahulu mengenai influencer yang akan dipilih dan mengukur efektivitas promosi yang dihasilkan.

Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa mereka mematuhi aturan yang berlaku terkait dengan iklan atau promosi di media sosial. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari sanksi dan masalah hukum yang mungkin terjadi.

Sementara itu, bagi influencer, sebelum menerima tawaran "bayar pakai exposure", mereka juga harus mempertimbangkan apakah produk atau jasa yang dipromosikan sesuai dengan nilai atau brand personal mereka. Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa mereka telah mematuhi aturan yang berlaku terkait dengan iklan atau promosi di media sosial.

Kesimpulannya, "bayar pakai exposure" memang menjadi sebuah tren yang populer dalam dunia bisnis digital saat ini. Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakannya, perusahaan dan influencer harus mempertimbangkan dengan matang peluang dan risiko yang terkait dengan strategi ini. 

Dengan demikian, mereka dapat memaksimalkan potensi promosi yang dihasilkan dan menghindari masalah yang mungkin terjadi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun