Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa yang Tak Tahu Malu

15 November 2022   12:08 Diperbarui: 15 November 2022   12:25 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memintamu pulang
pada dadaku yang berlubang
untuk memenuhi segala yang lapang
mengisi apa-apa yang pernah pergi
dan kembali mencari
di sudut mana buku biru itu masih tersimpan
ceritamu saat tertawa di bawah hujan

Namun, untuk datang pada hatimu yang tebing
tak cukup hatiku yang hanya ranting
patah dan terpisah
tanpa pernah jadi gaduh atau teduh
hanya sebatas keluhan
tak pernah jadi doa pada Tuhan

"Aku hanyalah doa-doa yang dipatahkan kenyataan," lirihku di antara beranda harapan saat kehilangan

Aku hanyalah angin yang merambat pelan
menarikan dedaunan dan keinginan
bukan akar ataupun rindu
yang meneduhkan segala teduhmu
Namun, pintaku sederhana saja
pulanglah lalu kembali jadi makna
pada cerita ini. Walau sebatas fiksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun