"Hom pim pa."
Empat tangan beradu, hingga tersisa satuaku dan separuh diriku. Sementara kau terbahak sambil berlari untuk menyembunyikan diri.
"Tutup mata, Ri!" teriakmu sambil berlari. Hingga hitungan kesepuluh kau hilang. Aku mencarimu dari matahari mulai bangun, hingga hulu sungai tempat kau jerang sayat-sayat kenang. Nihil!
Desau angin kembali membawa kabar kehilangan; dari sebuah permainan yang kuciptakan sendiri. Isak bergeming. Ranting-ranting pohon menjulur panjang, menjerat kakiku. Sementara matahari semakin tinggi, membuat bayangan wajahmu tepat di dahi.
"Hom pim pa."
Permainan usai, dan kau pulang ke rumah tuanmu yang dulu Ra.
20, Maret 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI