Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bermain dan Hilang

20 Maret 2022   20:04 Diperbarui: 20 Maret 2022   20:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Tribun Bogor

"Hom pim pa."

Empat tangan beradu, hingga tersisa satuaku dan separuh diriku. Sementara kau terbahak sambil berlari untuk menyembunyikan diri.

"Tutup mata, Ri!" teriakmu sambil berlari. Hingga hitungan kesepuluh kau hilang. Aku mencarimu dari matahari mulai bangun, hingga hulu sungai tempat kau jerang sayat-sayat kenang. Nihil!

Desau angin kembali membawa kabar kehilangan; dari sebuah permainan yang kuciptakan sendiri. Isak bergeming. Ranting-ranting pohon menjulur panjang, menjerat kakiku. Sementara matahari semakin tinggi, membuat bayangan wajahmu tepat di dahi.

"Hom pim pa."

Permainan usai, dan kau pulang ke rumah tuanmu yang dulu Ra.

20, Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun