Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Rasa

19 Agustus 2020   15:51 Diperbarui: 19 Agustus 2020   15:40 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Gaya.tempo.co

Rasa Adalah.......

Untukmu dalam dekapan indurasmi bersemi bagai matahari semu diantara jemuan malam, dan senyum rasa menikam asmara buana, katanya; saban sarayu yang mengepu kata tak terucap asmara bergejolak hebat samar-samar.

Dan, kicauan burung pagi indah menari diatas genting rumah tetangga penuh hasra

Pohon dipinggir jalan jeremba daun-daun berjatuhan tanpa dosa, aku berkata; "Rasanya begini jadinya begitu".

Diufuk barat meninggalkan gadis konglomerat dengan busana adat meninggalkan lengkungan senyum warna-warni laksana api, kemudian aku berkata; "Oh tuhan, Aku durjana terpanah oleh api asmara".

Dan, membekas hingga luSAA

Karawang, 19 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun