"Proklamasi kami bangsa Indonesia dengan ini mengucapkan..." Begitu ucap Proklamator kita semua.
Dari kata kita merdeka melawan Belanda, kataku menusuk tajam pada sengketa birokrasi yang tak membela secuil nasi membiarkan rakyatnya frustasi, atas nama penindasan aku membela dengan kata, untuk merdeka!! Untuk sejahtera sentosa!! dan untuk keadilan atas nama bangsa.
"Lawan!! Begitu ucap Widji tukul melawan dengan kata membangkitkan semangat jiwa muda agar merdeka atas nama ketertindasan kita.
"Bela" begitupun kata Munir membela dengan kata, atas nama hak asasi manusia, marsinah yang dibunuh diperkosa cerminan bagi kita untuk mengingatnya bahwa bangsa kita takut dengan kata. Katanya sih "Merdeka" tapi kok takut dengan kata?
Menyongsong indonesia merdeka yang ke tujuh puluh lima, atas nama merdeka kita harus bisa melawan dengan kata, menyuarakan orasi-orasi seperti Gie yang loncat melewati pagar besi, atau seperi rendra yang khas dengan sajak melawannya.
Tulislah kata untuk merdeka apapun,
Kita punya cerita atas nama tanah air yang mengalir untuk darah garuda
Kita punya cerita atas nama bangsa yang membela melawan penjajah
Kita punya cerita atas nama republik agar bangsa ini tidak diutak-atik oleh politik
Dan, kita punya nama atas bhineka tunggal ika, ada pada badan Kemerdekaan negara kita yaitu Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H