"Menulis itu harus dibiasakan, tidak bisa hanya dengan ikut sekali dua kali pelatihan menulis lantas langsung jago menulis," ucap Agus Mulyadi alias Agusmagelangan dalam sesi materi di acara Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh IKPM (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa) Muba alias Musi Banyuasin Yogyakarta yang bekerja sama dengan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Republik Indonesia.
Acara Pelatihan Jurnalistik ini merupakan bagian dari acara utama, yaitu Pelatihan Pendidikan Ideologi Pancasila yang berlangsung selama tiga hari atau 72 jam alias 4319 menit 60 detik (kata Google begitu, heheheh) dari tanggal 21-23 Juli 2022 yang berlokasi di Matahari. Panas dong? Ya enggak lah, maksudnya Hotel Matahari. Masa gitu aja gak paham. Huh, kampungan! Saya juga awalnya gak tahu si kalo ada hotel namanya Matahari//plakkk. Jadi malu. Mungkin ada juga ya nama hotel Bulan, ato Bintang? Eh, ini kok malah bahas-bahas hotel Matahri. Maaf-maaf. Yuk lanjut!
Jadi dalam Pelatihan Jurnalistik ini, Agus Mulyadi alias Agusmagelangan menyampaikan beberapa hal, diantaranya ialah menulis itu bisa apa saja. Mulai dari mengamati isu yang ada, atau bahkan sesederhana apa yang kita lihat atau kejadian yang kita alami. Seperti ceritanya Agus Mulyadi, bahwa ia pernah menulis tentang bagaimana nyamannya memakai celana dalam alias sempak yang harganya mahal. Celana dalam yang harga satuannya mencapai 100 ribu lebih yang dulu tidak pernah bisa ia beli bahkan membayangkannya pun tak sanggup, karena ia hanya mampu membeli celana dalam yang amat sangat murah. Seharga jajan cilok di pinggir jalan. Ya, Agus Mulyadi dulu hanya mampu membeli sempak yang harganya lima ribu dapet tiga. Sungguh sangat amat murah, bukan?
Dalam salah satu ceritanya itu, saya bisa memahami bahwa menulsikan kemiskinan juga bisa membuat orang tertarik untuk membaca. Tak hanya soal kekayaan atau harta dan kemewahan yang bisa dikemas menjadi tulisan yang enak untuk dinimkati para pembaca. Agus Mulyadi pun mengungkapkan hal yang sama bahwa, banyak juga orang yang nerima dan mau membaca tentang tulisan kemiskinan atau kesengsaraan itu, karena secara psikologis orang miskin merasa tidak sendirian dalam mengarungi nasib kemiskinannya.
Diakhir Agus Mulyadi menyampaikan bahwa salah satu cara atau tips untuk bisa menulis dengan baik ialah dengan cara banyak membaca, karena dengan membaca kita akan mendapat wawasan atau pengetahuan baru dan tentunya diksi-diksi baru alias kaya akan kosa kata. Saya pun sepakat dengan hal itu, jadi membaca dan menulis itu tidak bisa dipisahkan, layaknya aku dan kamu. Iya kamu, yang lagi membaca tulisan ini dalam hati//plakkk. Kalau mau muntah muntah aja gak papa.Â
Oke, lanjut, ya. Dalam acara Pelatihan Pendidikan Ideologi Pancasila ini tak hanya ada Pelatihan Jurnalistik saja melainkan ada kelas-kelas lainnya yang tak kalah menarik juga. Ada Pelatihan Event Management. Cocok untuk kamu yang suka membuat atau mengonsep sebuah event atau acara, ini biasanya anak-anak yang berkecimpung di organisasi akan menyukai hal ini. Tapi kamu harus hati-hati sama managementnya karena management itu kemana-mana jalan, tapi cuma dianggap temen//plakkk.
Selanjutnya ada juga Pelatihan Content Creator. Nah, yang ini cocok banget untuk kamu yang suka membuat konten-konten atau video entah itu di TikTok, YouTube atau Instagram, karena dalam pelatihannya akan dikupas dan diulas mengenai bagaiamana cara menjadi Content Creator yang baik, tapi baik belum tentu viewsnya banyak, ya.