Mohon tunggu...
Riandi
Riandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anak kampung yang jatuh cinta pada sastra adalah saya. Komedi? Saya suka sekali. Mari bersua di @riandi_08

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengintip Cara Membuat Enye, Makanan Khas Sukabumi

23 April 2021   22:56 Diperbarui: 19 Mei 2021   15:36 2366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukabumi ialah salah satu kota tujuan wisata di Jawa barat yang memiliki berbagai macam jenis makanan, mulai dari yang tradisional hingga modern. Kekayaan kuliner khas Sunda yang unik dan tentunya dengan cita rasa yang khas serta enak, sangat layak untuk dicoba. Seperti Surabi, Mochi Lampion, Roti Priangan dan masih banyak lagi. Untuk kalian yang akan berlibur atau berkunjung ke Sukabumi, wajib mencoba nih kuliner khas tersebut! Jangan sampai menyesal.

Nah, makanan khas Sukabumi yang akan diulas pada tulisan kali ini yaitu Enye. Enye adalah makanan sejenis kerupuk yang bahan dasarnya singkong. Cara membuatnya pun cukup mudah, selain karena bahan bakunya yang tak sulit dicari, proses pembuatannya pun tidak terlalu sulit dan ribet. Ibu Eel sebagai salah seorang pembuat Enye yang berlokasi di Kampung Tangkil Desa Gunung Endut menjelaskan bagaiamana proses pembuatnnya yang cukup sederhana.

Enye itu bahan dasarnya singkong, singkong yang sudah tua akan lebih bagus karena aci yang dihasilkan akan lebih banyak. Kalau cara membuatnya tidak susah, apalagi singkongnya juga sangat mudah didapatkan.

Proses pembuatan Enye yang sudah lama ditekuni oleh ibu Eel dibilang agak sedikit berbeda dengan orang yang membuat Enye kebanyakan. Ia mengungkapkan, hal itu dilakukannya supaya hasil olahannya juga berbeda dan mempunyai cita rasa yang khas.

Sebetulnya cara saya membuat Enye ini agak berbeda dengan orang lain, soalnya singkong yang telah saya parut tidak langsung dicetak diatas daun pisang tapi saya peras terlebih dahulu untuk diambil acinya yang nantinya akan dicampurkan dengan singkong sisa perasannya. Nanti kalau seperti itu Enyenya akan lebih renyah dan warnanya lebih putih.

Jadi untuk proses pembuatnnya dibutuhkan bahan utamanya yaitu singkong ditambah rempah-rempah seperti bawang putih, kencur atau cikur, ketumbar dan bumbu-bumbu yang lainnya seperti garam dan cabe bila ingin ada rasa pedas pada Enyenya.
Langkah-langkahn pembuatannya, 

Pertama, siapkan singkong sesuai kebutuhan, kemudain kupas dan cuci hingga bersih.Kedua, parut singkong yang sudah dicuci.
Ketiga, peras singkong yang sudah diparut dan diamkan air perasannya hingga ada aci yang mengendap (sekitar 1 jam).
Keempat, sambil menunggu aci dari hasil perasannya, haluskan terlebih dahulu bawang putih, kencur, ketumbar, dan cabe (bila ingin ada rasa pedasnya).
Kelima, campurkan sisa singkong yang sudah diperas dengan aci hasil perasannya tadi.
Keenam, tambahkan rempah-rempah yang sudah dihaluskan tadi dan tambahkan juga garam secukupnya kemudian aduk sampai merata.
Ketujuh, siapkan cetakan atau media untuk menaruh adonannya, paling bagus dari daun pisang.
Kedelapan, cetak adonan diatas daun pisang atau cetakan lainnya. Ukurannya sesuaikan dengan keinginan.
Kesembilan, kukus adonan yang sudah dicetak. Kira-kira 30 menit (bila adonannya banyak).
Kesepuluh, angkat adonan yang telah dikukus dan jemur sampai kadar airnya hilang atau kering. Bolak-balik jemurannnya bila ingin cepat kering.
Kesebelas, setelah jemurannya kering, pisahkan daun pisang atau cetakan dari Enyenya. Enye sudah siap digoreng.

dokpri
dokpri

Ibu Eel juga mengatakan bahwa dalam proses pembuatnnya bisa sehari langsung jadi asalkan cuacanya panas agar proses penjemuran lebih cepat sehingga bisa langsung kering.

Sehari juga kalau cuacanya panas bisa langsung kering. Jadi membuat adonannya pagi, nah sore itu sudah bisa kering dan sudah bisa langsung di goreng.

Meskipun ibu Eel sudah bertahun-tahun membuat Enye, tapi beliau tidak mau dan tidak pernah menjual Enyenya. Alasannya karena beliau membuat Enyenya untuk makanan atau cemilan keluarganya dan memberi tetangganya saja.

Kalau menjual saya tidak pernah, emang gak niat jualan juga. Palingan saya bagi-bagi ke tetangga saja. Saya membuat Enye ini karena emang suka saja membuat olahan-olahan tradisional kaya gini dan supaya bisa dinikmati bersama keluarga. Kadang kalau ada tamu, saya hidangkan juga Enye buatan saya ini.

Pembuatan Enye yang dilakukan ibu Eel biasanya akan banyak ketika harga singkong lagi murah, karena biasanya banyak singkong-singkong kecil yang tidak di jual ke pasar dan dibiarkan begitu saja. Tapi jika dihitung-hitung, dalam setahun ibu Eel bisa lebih dari 7 kali membuat Enye dan hasilnya sangat banyak. Ia juga menuturkan bahwa sudah sangat jarang sekali orang yang mau membuat olahan tradisional seperti Enye ini. Karena orang-orang sudah terbiasa dengan makanan yang lebih modern, padahal dari sisi cita rasa makanan tradisional tidak kalah enak bahkan lebih sehat.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun