pikirku senang dan berlari mendekati baliho itu, sampai beberapa meter sebelum sampai ke baliho aku menyadari sesuatu, bukankah masih ada pemadaman? Kenapa cuma lampu baliho ini yang menyala ? Pertanyaanku terjawab setelah aku berada di bawah cahaya baliho langsung, tampak tiang baliho itu  tidak terlihat seperti logam, melainkan seperti badan humanoid dengan tubuh kurus memanjang, saat aku melihat keatas aku menyadari.
 "itu bukan baliho...."Â
Diatas merupakan contoh cerita horor yang saya buat yang menurut opini saya  jika diberikan keterangan tanggal waktu dan tempat yang masyarakat kenal akan membuat mereka percaya bahwa cerita horor diatas merupakan kisah nyata jikalau disajikan dengan model diary serta di unggah ke media sosial atau  media umum seperti film. Contoh dari kasus tersebut adalah lagu lingsir wengi yang dianggap sebagai lagu pemanggil setan padahal lagu tersebut sebenarnya hanya kidung jawa pencegah setan. Persepsi masyarakat yang terbalik ini malah banyak dipercaya masyarakat Indonesia dan  ironisnya beberapa generasi muda dari etnis jawa sendiri yang seharusnya mengetahui arti dari lagu tersebut.
Walau cerita saya terhitung pendek dan juga tidak semeyakinkan sampai membuat orang awam percaya seperti cerita-cerita horor dan film-film horor karya Joko Anwar, setidaknya cerita yang saya buat tersebut sempat mengelabui kawan saya yang dari luar Semarang hehe…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H