Mohon tunggu...
Riandharu ari pratista
Riandharu ari pratista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Milenial dalam Mewujudkan Good Governance

7 Mei 2024   11:27 Diperbarui: 8 Mei 2024   11:17 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organisasi publik ini bertujuan untuk melayani masyarakat demi kemakmuran dan juga kesejahteraan sebagaimana di amanatkan dalam konstitusi sebagai kebijakan oprasional. Dalam hal ini tingginya jumlah pengaduan pengguna pelayanan publik menunjukkan bahwa pemerintah sebagai organisasi publik belum cukup mampu membangun sistem pelayanan yang akseptabel dimata masyarakat. Sebagai bagian dari upaya menciptakan, memperoleh, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi publik yaitu pemerintah, diperlukan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) yang dikelola secara partisipatif dan kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah juga stakeholder lainnya. Hal ini tertuang dalam dasar hukum Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2014 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintah di dalam bentuk upaya meningkatkan kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan sebagai upaya untuk mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Sedangkan menurut Bass (Yukl, 2010: 313), kepemimpinan transformasional adalah situasi dimana para pengikut pemimpin transformasionalmerasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan rasa hormat terhadap pemimpin dan diri mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari pada yang awalnya diharapkan mereka. Dari latar belakang ini, khusunya pentingnya membangun kepercayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan publik melalui tata kelola pemerintahan baik (Good Governance), hal ini menjadi insentif bagi para peneliti untuk melakukan penelitian sejauh mana prinsip – prinsip good governance diterapkan. Dan tentu diteliti juga bagaimana strategi kepemimpinan dalam suatu organisasi publik untuk mendukung upaya – upaya tersebut. Oleh karena itu, permasalahan penelitian yang diajukan adalah bagaimana meningkatkan pelayanan prima dan kepercayaan masyarakat melalui penerapan prinsip good governance dan strategi kepemimpinan. Perkembangan generasi ke generasi menjadi obyek dalam penelitian ini, karena berdasarkan data yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pada tahun 2020 hingga 2030 populasi produksi generasi baru mencapai 70% yang semua organisasi publik akan dipimpin oleh generasi milenial. Sehingga untuk lebih jelas penelitian ini berusaha menganalisis bagaimana strategi kepemimpinan milenian dalam mewujudkan Good Governance untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal tersebut karena kepemimpinan milenial mencakup dari berbagai hal yaitu diantaranya adalah integritas (integrity), berkolaborasi (keep on collaborating), bijaksana (tactful), menginspirasi (inspiring), lincah (agile), rasa hormat (respect), dan inovasi (innovation). Menginspirasi (inspiring) Dalam memenuhi tujuan bersama organisasi diperlukan pemimpin yang dapat mengatur sumber daya manusia yang ada didalamnya untuk memberikan dan menginspirasi (Nguyen et al.

Dengan kepemimpinan milenial, suatu organisasi akan lebih fleksibel dan kompeten dalam mendalami apa yang dipimpin dalam organisasi tersebut. Oleh karenanya pemimpin milenial tidak hanya asal sekedar memimpin, namun ada strategi dalam menghadapi permasalahan dan isu untuk mempengaruhi pengikutnya. Dalam (Glints.com, 2011) ada beberapa bentuk strategi kepemipinan milenial yang dapat digunakan antara lain yaitu:

            1). Memberdayakan anggota yang baik

                        Pemimpin milenial yang baik dalam mewujudkan (good governance) harus bisa memberdayakan anggotanya dengan secara kekeluargaan.

            2). Rutin berinteraksi dengan timnya

                        Dalam kepemimpinan milenial diharuskan memastikan komunikasi antar sesama berjalan dengan lancar. karena dengan komunikasi seseorang dapat mengerti atau memahami satu sama lain. Dengan komunikasi akan terjalin hubungan baik dengan siapapun, tergantung pola komunikasi yang dibangun. Komunikasi ini adalah hubungan kontak antar individu dan kelompok.

            3). Responsif dalam merumuskan keputusan

                        Generasi milenial mengimplementasikan gaya kepemimpinan dengan efektif maka tujuan dalam organisasi mengalami perkembangan yang signifikan secara berkelnjutan. Pemimpin diperlukan cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan atau kebijakan.

            4). Inovatif

                        Banyak diketahui generasi milenial memiliki pemikiran yang berkembang atau growth mindset dengan banyak ide – ide baru dan kreatif. Dalam hal itu pemimpin milenial dengan penuh inovasi akan berguna dalam strategi yang digunakan dalam kepemimpinan milenialnya.

            5). Mengutamakan kolaborasi daripada hierarki

                        Baby boomer adalah letak dalam penekanan dalam kolaborasi, generasi milenial yang lebih membebaskan untuk berkolaborsi akan menciptakan hal yang baru. Dengan inilah kepemimpinan milenial menjadi sorotan untuk perkembangan tujuan bersama khususnya dalam mewujudkan (good governance).

            Kepemimpinan milenial yaitu diterjemahkan sebagai kepemimpinan masa sekarang yang mengikuti dengan gaya generasi baru lahir pada 1980-an, terdapat hal – hal unik dalam generasi milenial salah satunya komunikasi (public speaking) yang akan mendorong dalam hal kolaborasi antar sesama. Memilih pemimpin milenial dalam mewujudkan good governance bukan suatu hal yang mudah, harus memilih pemimpin milenial yang sebagai berikut: 1) keterbukaan terhadap perubahan yang dimana pemimpin milenial itu terbuka dalam pikirannya yang selalu mengedepankan inovasi. 2) Kolaboratif milenial umunya mengedepankan konsep SUPERTEAM bukan SUPERMAN yang secara rasional menghargai kontribusi berbagai anggota tim, tidak menggunakan idealism sendiri. 3) Berorientasi teknologi, pemimpin milenial sangat dekat dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dapat digunakan sebagai alat untuk efektifitas dan efisiensi dalam organisasi. 4) Komunikatif yang efektif adalah kunci dari pada kepemimpinan milenial. 5) Kreatif dan Inovatif, pemimpin milenial sering berpikir out of the box untuk mencari solusi masalah dengan penuh kreativitas dan inovasi. 6) Fleksibel, kepemimpinan milenial bersifat fleksibel dapat cepat beradaptasi dengan kondisi yang sering berubah. 7) Manajerial sangat penting dalam aspek kepemimpinan milenial karena dapat mengatur sumber daya dengan baik, mengambil keputusan yang tepat.

            Dengan menggunakan gaya kepemimpinan milenial maka komunikatif organisasi yang terjalin dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Menurut Sutarto dalam Tohardi, mengukur keberhasilan komunikasi efektif pemimpin untuk meningkatkan kinerja pegawai harus didukung oleh kolaborasi yang harmonis antara pemimpin dan pengikutnya

 

Disusun oleh:

Wahyuni cintya dewi                          23040674067

Shiva siti iklimah ariyanti                    23040674068

Riandharu ari pratista                          23040674069

Monica intan larasati                           23040674070

Dosen pengampu:

Muhammad Farid Mar'uf, S.Sos., M.AP.
Galih Wahyu Pradana, S.A.P., M.Si.
Adam Jamal, S.I.P. MPA.

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun