Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Evaluasi Capaian 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Sesuaikah Harapan dan Tantangan?

22 Januari 2025   22:49 Diperbarui: 22 Januari 2025   22:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evaluasi Capaian 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menjelang 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berbagai kebijakan yang dijalankan menandai langkah awal untuk merealisasikan janji-janji kampanye mereka. Salah satu program yang menuai banyak pujian adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Apakah program ini sudah sesuai untuk semua daerah?

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia. Pada tahap awal pelaksanaannya, program ini telah dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

Program ini telah menjangkau berbagai daerah, termasuk Kabupaten Jembrana di Bali, 15 sekolah dari tingkat TK, SD, hingga SMP telah menerima manfaat program ini. Badan Gizi Nasional (BGN) menerapkan tiga skema penyaluran:

1. Membangun dapur pusat yang melayani beberapa sekolah.

2. Membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.

3. Menggunakan mitra lokal untuk distribusi makanan.

4. Skema ini bertujuan untuk memastikan distribusi makanan bergizi yang efisien dan tepat sasaran.

Tantangan dan Penyesuaian

Meskipun program ini memiliki tujuan mulia, implementasinya di beberapa daerah menghadapi tantangan. Insiden keracunan makanan yang terjadi di Jawa Tengah dan Kalimantan Utara menjadi perhatian serius semua pengamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun