Langkah Baru Tri
Tri duduk termenung di bangku taman sekolah yang sepi. Ia menundukkan kepala. Dalam hati ia berharap tak ada yang mengenalinya. Suara tawa dan bisikan teman-teman sekelasnya masih terngiang di telinganya, seolah-olah mengikutinya ke mana pun ia pergi. Tri tahu, mereka membicarakan dirinya—anak yang sering berurusan dengan guru dan sering membuat masalah.
Kasus demi kasus yang menjeratnya membuat Tri merasa malu. Banyak yang menyarankan agar ia pindah sekolah saja, memulai segalanya dari awal di tempat baru. Namun, Tri tak mau menyerah. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar anak bermasalah. Ada sesuatu yang lebih dalam dirinya yang bisa ia tunjukkan.
Tri memutuskan untuk mengubah arah hidupnya. Ia mulai berfokus pada hal-hal positif yang bisa ia lakukan di sekolah. Salah satu tekadnya adalah menjadi siswa yang pintar di kelas. Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mengejar prestasi sebanyak-banyaknya, apa pun yang terjadi.
Setiap hari, Tri membawa buku-buku lebih banyak dari biasanya. Ia duduk di barisan depan, mencatat setiap kata yang keluar dari mulut guru, dan mulai aktif bertanya. Tak lagi ia peduli pada bisikan-bisikan di belakang. Ia yakin, waktu akan membuktikan bahwa dirinya bisa berubah. Ia pun aktif dalam diskusi di kelas.
Di tengah perjalanannya yang penuh perjuangan, Tri mulai merasakan perubahan. Nilai-nilai pelajarannya meningkat, dan gurunya mulai memperhatikannya dengan cara yang berbeda. Teman-temannya juga yang dulu sering mengejek, mulai menunjukkan rasa hormat kepadanya.
Tri tahu, jalannya masih panjang. Namun, setiap langkah kecil yang ia ambil membuatnya merasa lebih kuat. Ia tidak lagi merasa malu. Sebaliknya, ia bangga pada dirinya sendiri karena telah memilih untuk bangkit, bukan menyerah.
Langkah baru Tri baru saja dimulai dan ia siap meraih lebih banyak prestasi untuk menutup masa lalunya yang kelam. Satu per satu lomba mulai dipercaya guru untuk ia pegang.***
Tutupi Kasusmu dengan Meraih Beragam Prestasi agar Mentalmu Kuat Kembali
Menghadapi masalah atau kasus di sekolah bisa menjadi beban berat bagi siswa. Tidak jarang, mereka merasa terpuruk dan kehilangan kepercayaan diri. Namun, setiap masalah dapat menjadi peluang untuk bangkit dan memperkuat mental.