Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upacara Hari Amal Bakti Kemenag: Sejarah dan Tantangannya di Tahun 2025

3 Januari 2025   22:29 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:29 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memanfaatkan teknologi untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengelolaan haji dan sertifikasi halal. Digitalisasi pelayanan keagamaan merupakan inovasi penting dalam mendukung kemudahan akses umat terhadap berbagai kebutuhan spiritual di era modern. Melalui platform digital, seperti aplikasi doa, jadwal ibadah, layanan konsultasi rohani, hingga siaran langsung ceramah atau khotbah, umat dapat dengan mudah terhubung dengan ajaran agamanya kapan saja dan di mana saja.

Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan pengelolaan administrasi keagamaan, seperti pendaftaran pernikahan atau zakat, menjadi lebih efisien dan transparan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, lembaga keagamaan tidak hanya mampu menjangkau lebih banyak jamaah, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Digitalisasi Pelayanan Satu Aplikasi: Foto Yusriana Siregar Pahu
Digitalisasi Pelayanan Satu Aplikasi: Foto Yusriana Siregar Pahu

Peningkatan Pendidikan Keagamaan Menjadikan madrasah dan pesantren sebagai pusat pembelajaran berbasis nilai-nilai universal

Peningkatan pendidikan keagamaan melalui penguatan peran madrasah dan pesantren sebagai pusat pembelajaran berbasis nilai-nilai universal menjadi langkah strategis untuk mencetak generasi berkarakter unggul. 

Dengan mengintegrasikan ajaran agama yang mendalam dengan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan kesetaraan, madrasah dan pesantren dapat menjadi institusi yang tidak hanya membentuk pribadi yang religius, tetapi juga berwawasan global.

Kurikulum yang inklusif, pendekatan pedagogi modern, serta penguatan keterampilan hidup (life skills) akan menjadikan lulusan madrasah dan pesantren siap berkontribusi positif dalam masyarakat multikultural, tanpa kehilangan identitas keagamaannya.

Harapan untuk Masa Depan

Di usia ke-79, Kemenag diharapkan terus beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensi nilai-nilai luhur agama. Hari Amal Bakti adalah momentum untuk mempertegas komitmen dalam menciptakan Indonesia yang harmonis, toleran, dan religius. Sejarah panjang Kemenag menjadi dasar untuk terus melangkah maju demi kejayaan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun