Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Upacara Hari Amal Bakti Kemenag: Sejarah dan Tantangannya di Tahun 2025

3 Januari 2025   22:29 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelang Persiapan Upacara, Gunung Marapi pun Cerah: Foto Yusriana Siregar Pahu

Kerukunan umat beragama tidak hanya sekadar hidup berdampingan tanpa konflik, tetapi juga aktif saling mendukung dan memahami. Dalam kehidupan sehari-hari, langkah-langkah berikut dapat membantu mengelola perbedaan agar menjadi kekuatan bangsa:

1. Pendidikan Multikultural

Pendidikan harus menjadi sarana utama dalam mengenalkan generasi muda pada nilai-nilai toleransi. Sekolah dapat mengintegrasikan kurikulum yang menanamkan rasa hormat terhadap keberagaman agama dan budaya.

2. Dialog Antarumat Beragama

Dialog terbuka dan jujur antara pemuka agama dapat membangun pemahaman yang lebih baik. Forum-forum diskusi ini membantu mengurai kesalahpahaman dan menciptakan solusi damai terhadap potensi konflik.

3. Peran Media dalam Menyebarkan Toleransi

Media memiliki kekuatan besar untuk memengaruhi opini publik. Program-program yang mengangkat cerita positif tentang kerukunan umat beragama perlu diperbanyak untuk menginspirasi masyarakat.

4. Kolaborasi dalam Kegiatan Sosial

Masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan sosial yang melibatkan berbagai komunitas agama. Misalnya, gotong royong, bakti sosial, atau aksi kemanusiaan. Kegiatan ini mengajarkan bahwa tujuan bersama lebih penting dibanding perbedaan keyakinan.

Menjadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan

Kerukunan umat beragama adalah pondasi penting dalam menjaga integrasi nasional. Dengan mengelola perbedaan melalui pendekatan yang inklusif, Indonesia dapat menjadikan keberagaman sebagai modal sosial untuk menghadapi tantangan global. Sebagaimana pepatah bijak, “Persatuan bukan berarti tanpa perbedaan, tetapi bagaimana perbedaan itu diharmonisasikan.”

Digitalisasi Pelayanan Keagamaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun