Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Liburan Habis Apa Saja yang Harus Dipersiapkan

2 Januari 2025   23:06 Diperbarui: 3 Januari 2025   04:21 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Presentasi dan Menjawab Teman: Yusriana Siregar Pahu

Liburan Habis Apa Saja yang Harus Dipersiapkan

Liburan telah usai, kini saatnya meninggalkan ritme slow living untuk kembali ke dinamika kehidupan sehari-hari yang lebih teratur dan produktif. Persiapkan diri dengan menata kembali agenda, merapikan perlengkapan, dan memastikan segala kebutuhan untuk aktivitas pasca-liburan telah siap.

Tak lupa, siapkan juga mental dan fisik agar semangat menghadapi tantangan baru. Jadikan energi positif selama liburan sebagai motivasi untuk memulai langkah yang lebih baik. Seperti hari ini, Kamis, 2 Januari 2025 ini di awal kerja diberikan suntikan semangat dalam rapat dinas perdana agar hari Senin, 6 Januari semangat menyambut siswa.

Rapat Persiapan Semester 2: Foto Yusriana Siregar Pahu
Rapat Persiapan Semester 2: Foto Yusriana Siregar Pahu

Ketika liburan usai, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar aktivitas kita kembali berjalan lancar dan produktif. Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

1. Periksa Agenda dan Rencana

Pastikan jadwal kegiatan, seperti jadwal mengajar atau pertemuan, sudah siap. Biasanya ini akan disampaikan wakil kurikulum. Bahasa Indonesia 5 jam pelajaran per minggu. Biasa dibagi 2. Satu hari 3 jam dan 2 jam.

Gambar Daftar Pelajaran: Foto Yusriana Siregar Pahu
Gambar Daftar Pelajaran: Foto Yusriana Siregar Pahu

Perbarui kalender kerja atau catatan penting

Perbarui kalender kerja atau catatan penting untuk memastikan semua jadwal dan tugas tersusun rapi, terutama setelah liburan. Mulailah dengan mencatat tenggat waktu, jadwal pertemuan, atau kegiatan penting lainnya agar tidak ada yang terlewat. Dengan kalender yang terorganisir, Anda dapat kembali menjalani rutinitas dengan lebih fokus dan efisien. Biasanya kita berpedoman sesuai kalender akademik sekolah.

2. Rapikan Perlengkapan

Periksa bahan ajar, buku, atau alat tulis yang dibutuhkan. Periksa bahan ajar seperti modul, RPP, atau presentasi yang akan digunakan. Pastikan buku referensi tersedia dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Jika ada alat tulis seperti spidol, papan tulis, atau kertas kerja yang kurang, segera lengkapi agar tidak menghambat proses pembelajaran. Misalnya, jika minggu depan membahas materi geometri, seharusnya sudah dipastikan siswa untuk membawa penggaris dan busur derajat.

Namun di awal belajar ini ada baiknya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dulu selama satu semester 2. Berbagi pengalaman libur dalam bentuk teks. Bisa juga bergantian cerita di depan kelas.

Pada awal semester ini, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan berbicara secara efektif. Kita akan memulai dengan menulis teks pengalaman pribadi, khususnya tentang kegiatan selama liburan. Siswa diharapkan mampu menyusun teks dengan runtut, menggunakan kaidah bahasa yang baik, dan menggambarkan pengalaman mereka dengan jelas.

Selain itu, siswa juga akan diberi kesempatan untuk berbagi cerita secara langsung di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan melatih keberanian berbicara, meningkatkan kemampuan bercerita, serta memperkuat interaksi antar teman. Dengan cara ini, pembelajaran tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu meningkatkan keterampilan komunikasi yang penting untuk masa depan.

Selain itu jika ada pekerjaan administratif yang tertunda, seperti raport siswa belum tuntas, menyusun laporan mingguan, atau memperbarui data siswa, pastikan semua diselesaikan sebelum hari pertama kerja.

Hal ini akan membantu Anda memulai aktivitas dengan fokus pada tugas utama tanpa terganggu oleh beban pekerjaan yang tertinggal. Dengan administrasi yang rapi dan lengkap, transisi dari liburan ke rutinitas kerja akan terasa lebih lancar.

3. Siapkan Materi Mengajar

Buat rangkuman materi untuk memulai pembelajaran dengan baik. Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 (Kurikulum Merdeka)

Pada semester 2 ini, pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Merdeka akan menitikberatkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi. Materi yang akan dipelajari meliputi:

1. Teks Eksplanasi

Memahami dan menyusun teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial secara logis dan runtut.

Guru Menyiapkan Teks

Teks Eksplanasi: Proses Terjadinya Hujan

Pernyataan Umum
Hujan adalah salah satu peristiwa alam yang penting bagi kehidupan di bumi. Hujan terjadi karena adanya siklus air yang berlangsung secara terus-menerus. Proses ini melibatkan perubahan air dari satu bentuk ke bentuk lainnya, seperti dari cair menjadi uap dan kembali menjadi cair.

Deretan Penjelas
Proses terjadinya hujan dimulai dengan pemanasan air di permukaan bumi oleh sinar matahari. Air dari laut, sungai, dan danau menguap menjadi uap air dan naik ke atmosfer. Proses ini disebut evaporasi. Selain itu, tumbuhan juga mengeluarkan uap air melalui stomata dalam proses transpirasi.

Ketika uap air mencapai atmosfer, suhu yang lebih rendah menyebabkan uap air tersebut mengembun menjadi butiran air kecil. Proses ini dikenal sebagai kondensasi. Butiran air ini kemudian berkumpul membentuk awan. Jika awan semakin jenuh dan berat, butiran air akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

Interpretasi
Hujan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, menyediakan air bagi makhluk hidup, dan menyuburkan tanah. Namun, terlalu banyak atau sedikit hujan dapat menyebabkan bencana, seperti banjir atau kekeringan. Oleh karena itu, memahami proses terjadinya hujan membantu kita lebih menghargai siklus alam ini.

Langkah-Langkah Pembelajaran Teks Eksplanasi yang Bisa Dicoba (Kurikulum Merdeka)

1. Pendahuluan (15 Menit)

Guru tersenyum, mengucap salam, berdoa bersama, membaca Surah Al Baqoroh Ayat 142-146, senandung Al Quran, membuka pembelajaran dengan memberikan analisis nilai rapor semester 1 dan memotivasi siswa.

Menyampaikan tujuan pembelajaran: siswa mampu memahami struktur, ciri bahasa, dan menulis teks eksplanasi.

Menayangkan video atau gambar menarik terkait fenomena alam, seperti hujan, untuk membangun rasa ingin tahu siswa. Sambil bertanya jawab tentang hujan.

2. Kegiatan Inti (60 Menit)

Eksplorasi

Guru menjelaskan pengertian teks eksplanasi, struktur (pernyataan umum, deretan penjelas, interpretasi), dan ciri kebahasaan (kata hubung kausalitas, istilah ilmiah).

Siswa membaca contoh teks eksplanasi, seperti "Proses Terjadinya Hujan."

Diskusi

Siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks eksplanasi. Guru menyiapkan lot. Lot berisi presentasi dan tidak presentasi. Menyiapkan sebuah lagu. Menyiapkan satu rol plastik.

Bersama-sama bernyanyi sambil menjalankan rol plastik. Yang menjatuhkan rol, melempar rol, yang menaruh rol di atas meja bukan ke tangan teman akan disuruh cabut lot. Bila dapat lot presentasi berarti tampil presentasi.

Kelompok lain mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang mempresentasikan hasil analisisnya ke depan kelas. Guru menyempurnakan

Elaborasi

Siswa memilih fenomena alam atau sosial untuk dijelaskan (misalnya, banjir atau gunung meletus).

Guru membimbing siswa menyusun kerangka teks eksplanasi berdasarkan fenomena yang dipilih.

3. Penutup (15 Menit)

Siswa mempresentasikan kerangka teks yang telah dibuat. Teman kelompok lain bertanya. Siswa yang presentasi menjawab.

Guru memberikan umpan balik, menyempurnakan, dan memberikan penilaian terhadap pemahaman siswa.

Guru menutup pembelajaran dengan refleksi tentang pentingnya memahami fenomena alam dan tugas rumah untuk menulis teks eksplanasi secara lengkap.

Catatan: Pendekatan proyek atau kolaborasi dapat ditambahkan untuk memperkuat pemahaman siswa sesuai prinsip Kurikulum Merdeka.

Tanya jawab salah satu kelompok bertanya: Foto Yusriana Siregar Pahu
Tanya jawab salah satu kelompok bertanya: Foto Yusriana Siregar Pahu


2. Teks Cerita Inspiratif

Menganalisis dan menulis cerita yang memberikan pelajaran moral dan motivasi.

Guru Menyiapkan Teks

Judul: “Langkah Kecil yang Mengubah Dunia”

Orientasi
Di sebuah desa kecil yang terpencil, hiduplah seorang anak bernama Sandi. Ia adalah anak petani miskin yang setiap hari membantu ayahnya bekerja di ladang. Meskipun hidup sederhana, Sandi memiliki impian besar: ia ingin menjadi seorang ilmuwan yang bisa membantu desanya keluar dari kemiskinan.

Peristiwa
Setiap hari setelah bekerja, Sandi selalu menyempatkan diri belajar di bawah cahaya lampu minyak. Ketika teman-temannya bermain, ia lebih memilih membaca buku tua yang dipinjam dari perpustakaan sekolah. Guru-gurunya kagum dengan semangat Sandi, tetapi mereka tahu jalan untuk mewujudkan impian itu tidak mudah.

Suatu hari, desa Sandi dilanda kekeringan panjang. Ladang tidak lagi menghasilkan panen, dan banyak keluarga mulai berjuang untuk bertahan hidup. Namun, Sandi tidak menyerah. Dengan ilmu yang dipelajarinya, ia mencoba membuat sistem irigasi sederhana menggunakan bambu dan air dari sungai terdekat. Awalnya, orang-orang desa ragu, tetapi ketika sistem itu berhasil mengairi ladang mereka, semua merasa kagum.

Resolusi
Sandi berhasil membuktikan bahwa ilmu yang ia pelajari dapat membawa perubahan nyata. Berkat usahanya, ladang-ladang kembali subur, dan desa mereka tidak lagi kekurangan makanan. Keberhasilan itu juga menarik perhatian pemerintah, yang kemudian memberikan bantuan berupa teknologi pertanian modern.

Koda
Sandi mengajarkan bahwa impian besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan semangat belajar dan keberanian untuk mencoba, ia membuktikan bahwa satu orang bisa membawa perubahan besar. Kini, Sandi menjadi seorang ilmuwan terkemuka, tetapi ia tidak pernah melupakan desanya. Ia terus membantu orang-orang di sana agar mereka bisa hidup lebih baik.

Langkah-Langkah Pembelajaran Teks Inspiratif yang Bisa Dicoba (Kurikulum Merdeka)

1. Pendahuluan (15 Menit)

Guru tersenyum, mengucap salam, berdoa bersama, membaca Surah Al Baqoroh Ayat 147-151, senandung Al Quran, membuka pembelajaran dengan memberikan analisis nilai rapor semester 1 dan memotivasi siswa.

Menyampaikan tujuan pembelajaran: siswa mampu memahami struktur, ciri bahasa, dan menulis teks inspiratif.

Menayangkan video atau gambar menarik terkait teks inspiratif, seperti Langkah Kecil yang Mengubah Dunia untuk membangun rasa ingin tahu siswa. Sambil bertanya jawab tentang Langkah Kecil yang Mengubah Dunia.

2. Kegiatan Inti (60 Menit)

Eksplorasi

Guru menjelaskan pengertian teks inspiratif, struktur (pernyataan umum, deretan penjelas, interpretasi), dan ciri kebahasaan (kata hubung kausalitas, istilah ilmiah).

Siswa membaca contoh teks  inspiratif.
Langkah Kecil yang Mengubah Dunia”

Diskusi

Siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks inspiratif. Guru menyiapkan lot. Lot berisi presentasi dan tidak presentasi. Menyiapkan sebuah lagu. Menyiapkan satu rol plastik.

Bersama-sama bernyanyi sambil menjalankan rol plastik. Yang menjatuhkan rol, melempar rol, yang menaruh rol di atas meja bukan ke tangan teman akan disuruh cabut lot. Bila dapat lot presentasi berarti tampil presentasi.

Kelompok lain mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang mempresentasikan hasil analisisnya ke depan kelas. Guru menyempurnakan

Elaborasi

Siswa memilih tema cerita atau inspirasinya untuk dijelaskan (misalnya, konflik atau watak para tokoh).

Guru membimbing siswa menyusun kerangka teks inspiratif berdasarkan tema yang dipilih.

3. Penutup (15 Menit)

Siswa mempresentasikan kerangka teks yang telah dibuat. Teman kelompok lain bertanya. Siswa yang presentasi menjawab.

Guru memberikan umpan balik, menyempurnakan, dan memberikan penilaian terhadap pemahaman siswa.

Guru menutup pembelajaran dengan refleksi tentang pentingnya memahami teks inspiratif dan tugas rumah untuk menulis teks inspiratif secara lengkap.

Catatan: Pendekatan proyek atau kolaborasi dapat ditambahkan untuk memperkuat pemahaman siswa sesuai prinsip Kurikulum Merdeka. Langkah-langkah pun bisa kita ubah sesuai srandard sekolah kita.

Siswa Presentasi dan Menjawab Teman: Yusriana Siregar Pahu
Siswa Presentasi dan Menjawab Teman: Yusriana Siregar Pahu

3. Teks Pidato Persuasif

Menyusun dan menyampaikan pidato untuk memengaruhi audiens dengan argumen yang kuat dan bahasa yang persuasif.

Contoh Teks

Judul: “Mari Jaga Lingkungan Demi Masa Depan”

Salam Pembuka
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru, serta teman-teman yang saya cintai. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini.

Pendahuluan
Hadirin sekalian,
Hari ini saya ingin mengajak kita semua untuk merenung sejenak tentang kondisi lingkungan kita. Kita tahu bahwa lingkungan adalah rumah bagi kita semua. Namun, apa yang terjadi saat ini? Sampah plastik menumpuk di mana-mana, hutan-hutan ditebang tanpa kontrol, dan udara kita semakin tercemar. Jika hal ini terus berlanjut, bagaimana nasib generasi mendatang?

Isi
Teman-teman yang saya banggakan,
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan menanam pohon bisa membawa perubahan besar. Apakah hal itu sulit dilakukan? Tidak. Yang dibutuhkan hanyalah kesadaran dan kepedulian kita.

Mari kita bayangkan, jika setiap orang di sekolah ini membawa botol minum sendiri daripada membeli air dalam kemasan plastik, berapa banyak sampah plastik yang bisa kita kurangi? Jika kita mengajak keluarga kita menanam satu pohon setiap bulan, bayangkan udara segar yang akan kita hirup di masa depan.

Penutup
Hadirin yang saya hormati,
Langkah kecil kita hari ini bisa menjadi langkah besar untuk bumi di masa depan. Karena itu, marilah kita mulai dari sekarang, dari diri kita sendiri, dan dari hal-hal yang sederhana. Bumi ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai anak cucu kita menanggung akibat dari kelalaian kita hari ini.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga kita semua termotivasi untuk menjadi pahlawan lingkungan. Terima kasih atas perhatian Anda.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Langkah-Langkah Pembelajaran Teks Pidato Persuasif (Kurikulum Merdeka)

1. Pendahuluan (15 Menit)

Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam dan menyampaikan tujuan pembelajaran: siswa mampu memahami, menganalisis, dan menyusun teks pidato persuasif.

Guru memberikan pertanyaan pemantik, seperti, "Mengapa kita perlu meyakinkan orang lain tentang pentingnya menjaga lingkungan?"

Menyampaikan manfaat pidato persuasif dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti (60 Menit)

Eksplorasi

Guru menjelaskan pengertian pidato persuasif, struktur (pendahuluan, isi, penutup), dan ciri kebahasaan (kata ajakan, alasan logis, data pendukung).


Guru memberikan contoh teks pidato persuasif dan membacanya dengan intonasi yang tepat.

Diskusi

Siswa menganalisis contoh teks pidato persuasif secara berkelompok, mencari struktur dan ciri kebahasaan.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisisnya.

Elaborasi

Siswa diminta memilih topik pidato persuasif, seperti menjaga lingkungan atau mengurangi penggunaan media sosial secara berlebihan.

Guru membimbing siswa menyusun kerangka pidato berdasarkan struktur yang telah dipelajari.

Siswa menulis pidato mereka secara individu dan berlatih membacakannya di depan kelompok kecil.

3. Penutup (15 Menit)

Beberapa siswa dipilih untuk menyampaikan pidato mereka di depan kelas.

Guru memberikan umpan balik terhadap isi, struktur, dan cara penyampaian pidato.

Siswa melakukan refleksi tentang pengalaman mereka belajar dan menyampaikan pidato persuasif.

Tugas Tambahan: Siswa diminta mempraktikkan pidato persuasif di rumah atau dalam acara sekolah dan mencatat respons audiens sebagai bahan evaluasi.

Siswa Presentasi di depan kelas: Foto Yusriana Siregar Pahu
Siswa Presentasi di depan kelas: Foto Yusriana Siregar Pahu

4. Karya Sastra

Mengapresiasi dan menginterpretasi puisi, cerpen, atau drama dengan fokus pada pesan moral dan nilai budaya.

Contoh Pengapresiasian dan Interpretasi Puisi

“Aku Belajar”

Aku ingin belajar dengan sederhana
Dari hujan yang jatuh tanpa meminta
Dari daun yang berguguran tanpa resah

Aku ingin belajar dengan sederhana
Seperti mentari yang memberi sinarnya
Tanpa pamrih, tanpa lelah

Aku ingin belajar dengan sederhana
Menggapai mimpi di langit yang jauh
Menanam harapan di bumi yang ramah

Puisi ini dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan penuh semangat dan keikhlasan, serta memahami nilai-nilai kehidupan dari hal-hal sederhana di sekitar mereka.

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (15 Menit)

Guru membuka pembelajaran dengan menyapa siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran: siswa mampu mengapresiasi dan menginterpretasi puisi, cerpen, atau drama dengan fokus pada pesan moral dan nilai budaya.

Guru mengajak siswa berdiskusi tentang pentingnya sastra dalam kehidupan, serta bagaimana sastra mencerminkan budaya dan nilai-nilai moral.

Siswa diberi pertanyaan pemantik, seperti, bung dengan puisi?" atau "Apa pesan yang ingin disampaikan oleh puisi ini?"

2. Kegiatan Inti (60 Menit)

Eksplorasi

Guru menjelaskan konsep pengapresiasian sastra, yang melibatkan pemahaman makna, bentuk, dan teknik dalam karya sastra.

Guru membacakan puisi “Aku Ingin” dengan ekspresi dan intonasi yang tepat.

Siswa diminta untuk membaca puisi tersebut secara individu atau berkelompok.

Diskusi

Siswa mendiskusikan makna puisi dengan membahas setiap baitnya: apa yang dimaksud dengan "mencintai dengan sederhana", dan bagaimana hal itu mencerminkan nilai-nilai budaya dan moral yang terkandung dalam puisi.

Guru menuntun diskusi dengan mengarahkan siswa.

5. Kaidah Kebahasaan

Memperdalam penggunaan ejaan, kata baku, dan kalimat efektif dalam teks formal dan nonformal.

Pendekatan pembelajaran akan melibatkan proyek kreatif, diskusi kelompok, dan refleksi untuk mendorong siswa belajar dengan lebih bermakna dan kontekstual. Mari kita mulai pembelajaran ini dengan antusias dan semangat eksplorasi!


Contoh Kaidah Kebahasaan:

1. Penggunaan Kata Baku

Salah: "Saya akan melakukan rapat dengan semua pegawai."

Benar: "Saya akan mengadakan rapat dengan semua pegawai."
Penjelasan: Kata "melakukan" seharusnya diganti dengan "mengadakan" karena dalam konteks ini "mengadakan" lebih tepat digunakan.

2. Penggunaan Tanda Baca

Salah: "Saya ingin pergi ke sekolah, pasar, dan rumah."

Benar: "Saya ingin pergi ke sekolah, pasar, dan rumah."
Penjelasan: Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam daftar, tetapi tidak ada koma yang perlu ditambahkan sebelum "dan" dalam bahasa Indonesia.

3. Penggunaan Kalimat Efektif

Salah: "Saya memutuskan untuk tidak pergi ke pasar karena hujan turun sangat deras."

Benar: "Saya tidak pergi ke pasar karena hujan deras."
Penjelasan: Kalimat yang lebih singkat dan jelas merupakan kalimat efektif, menghindari penggunaan kata yang berlebihan.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kaidah Kebahasaan:

1. Pendahuluan (15 Menit)

Guru membuka pembelajaran dengan menjelaskan pentingnya memahami kaidah kebahasaan dalam komunikasi sehari-hari.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran: siswa dapat mengenali dan menggunakan kata baku, tanda baca yang tepat, serta menyusun kalimat efektif.

Menyajikan contoh kalimat dengan kaidah yang salah dan meminta siswa untuk memperbaikinya.

2. Kegiatan Inti (60 Menit)

Eksplorasi

Guru menjelaskan kaidah kebahasaan secara rinci: penggunaan kata baku, tanda baca, dan kalimat efektif.

Menyediakan contoh kalimat yang mengandung kesalahan dalam kaidah kebahasaan, kemudian meminta siswa untuk memperbaikinya secara berkelompok.

Diskusi

Siswa mendiskusikan alasan mengapa kata atau kalimat tersebut salah dan bagaimana cara memperbaikinya.

Guru memberi penjelasan lebih mendalam mengenai kaidah yang perlu diperhatikan dalam menulis atau berbicara.

Elaborasi

Siswa diberi latihan menulis kalimat atau paragraf yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang telah dipelajari.

Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyusun paragraf yang sesuai dengan kaidah yang telah dijelaskan (kata baku, tanda baca, kalimat efektif).

3. Penutup (15 Menit)

Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok dan memberikan umpan balik terhadap penggunaan kaidah kebahasaan yang benar.

Guru memberikan penguatan terhadap pentingnya memperhatikan kaidah kebahasaan dalam setiap komunikasi, baik tulisan maupun lisan.

Menyimpulkan pembelajaran dan memberikan tugas rumah berupa latihan menulis dengan fokus pada penggunaan kaidah kebahasaan yang benar.

Tugas Tambahan:
Siswa diminta untuk mengedit teks yang mereka buat sebelumnya dan memperbaiki penggunaan kata baku, tanda baca, dan kalimat efektif.

Siapkan ice-breaking atau aktivitas ringan untuk siswa agar mereka semangat.


Berikut adalah contoh aktivitas ice-breaking untuk membuat siswa semangat dan lebih terlibat dalam pembelajaran:

Aktivitas: "Tebak Kata"

Durasi: 10-15 menit
Tujuan: Membangun keterlibatan siswa, mengasah kreativitas, dan memanaskan suasana kelas.
Bahan: Kartu kata atau gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran (misalnya, jika belajar tentang lingkungan, bisa menggunakan gambar tumbuhan, binatang, atau cuaca).

Langkah-langkah:

1. Persiapan: Siapkan kartu dengan kata atau gambar yang berkaitan dengan topik pembelajaran, misalnya gambar-gambar yang berhubungan dengan alam untuk pembelajaran bahasa Indonesia tentang teks eksplanasi.

2. Pembagian Kelompok: Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

3. Cara Bermain:

Salah satu siswa dari kelompok akan memilih sebuah kartu dan menggambarkan kata atau gambar di kartu tersebut tanpa menyebutkan kata apapun.

Anggota kelompok lainnya harus menebak kata yang dimaksud berdasarkan gambaran tersebut.

Setelah kata berhasil ditebak, giliran kelompok lain untuk melakukan hal yang sama.

4. Variasi:

Jika ada waktu, lakukan beberapa ronde agar lebih banyak siswa yang aktif terlibat.

Untuk lebih mengaitkan dengan materi pelajaran, beri petunjuk atau kata-kata yang berkaitan dengan topik yang sedang dipelajari. Misalnya, jika topik adalah "Fenomena Alam", gambar bisa berupa gunung, hujan, atau awan.

Tujuan Pembelajaran:

Meningkatkan rasa kebersamaan di kelas.

Membantu siswa berpikir cepat dan kreatif.

Meningkatkan semangat belajar melalui aktivitas yang menyenangkan.

Aktivitas: "Siapa Saya?"

Durasi: 10-15 menit
Tujuan: Mengaktifkan kelas dan membuat siswa lebih mengenal teman-temannya.

Langkah-langkah:

1. Persiapan: Siapkan post-it atau kertas kecil yang bertuliskan nama tokoh terkenal, binatang, atau objek yang berkaitan dengan topik pelajaran (misalnya, nama-nama pahlawan, tokoh sejarah, atau hewan untuk pelajaran tentang lingkungan).

2. Cara Bermain:

Tempelkan kertas dengan nama tersebut di punggung masing-masing siswa secara acak.

Siswa harus bertanya kepada teman sekelasnya hanya dengan pertanyaan "Ya" atau "Tidak" untuk menebak siapa atau apa yang tertulis di punggung mereka.

3. Aturan: SiswaJ tidak boleh bertanya langsung mengenai nama atau benda, tetapi bisa menanyakan pertanyaan umum, seperti "Apakah saya seorang manusia?" atau "Apakah saya bisa terbang?".

4. Variasi: Sesuaikan tema dengan materi

pembelajaran yang sedang dipelajari.

Tujuan Pembelajaran:

Membantu siswa mengenal satu sama lain dengan cara yang menyenangkan.

Meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk berbicara dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Aktivitas-aktivitas ini diharapkan dapat membuat siswa lebih semangat dan siap untuk belajar! 

Siswa terlihat happy saat belajar sambil bermain:Foto Yusriana Siregar Pahu
Siswa terlihat happy saat belajar sambil bermain:Foto Yusriana Siregar Pahu

4. Persiapan Fisik dan Mental

Istirahat cukup agar tubuh segar saat kembali bekerja dan Bangun lebih awal beberapa hari sebelum masuk kerja untuk menyesuaikan ritme.

Untuk menyesuaikan ritme tubuh sebelum kembali bekerja setelah libur panjang, cobalah bangun lebih awal beberapa hari sebelum hari kerja. Hal ini membantu tubuh beradaptasi dengan waktu yang akan digunakan selama bekerja.

Mulailah dengan menetapkan waktu tidur yang konsisten dan hindari begadang agar kualitas tidur tetap terjaga. Cobalah juga mengatur rutinitas pagi, seperti berolahraga ringan atau menikmati sarapan sehat, untuk memberi energi positif di pagi hari.

Selain itu, cobalah untuk merencanakan aktivitas yang menyenangkan di pagi hari, seperti berjalan kaki di luar rumah atau membaca buku. Aktivitas fisik dan mental ini akan memberi semangat dan mempercepat adaptasi tubuh pada ritme kerja yang akan dimulai. Dengan cara ini, kita bisa merasa lebih segar dan siap menghadapi tugas-tugas di tempat kerja setelah liburan.

5. Komunikasi dengan Rekan Kerja

Diskusikan rencana semester baru dengan teman seprofesi.

Menyambut semester baru, penting untuk berdiskusi dengan teman seprofesi mengenai rencana dan target yang ingin dicapai bersama. Diskusikan jadwal, materi ajar, dan metode pembelajaran yang akan digunakan agar setiap langkah dapat berjalan seiring. 

Hal ini juga memberikan kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan yang mungkin timbul.

Jika ada proyek atau kerja sama, pastikan semuanya sudah siap.

Jika ada proyek atau kerja sama, pastikan semua persiapan sudah matang. Tentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak, serta pastikan sumber daya yang diperlukan tersedia. Dengan koordinasi yang baik, proyek atau kerja sama tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.

6. Evaluasi dan Refleksi

Renungkan kegiatan selama liburan untuk mendapatkan insight baru.

Gunakan pengalaman tersebut untuk meningkatkan kualitas kerja. Manfaatkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan. Coba cari hal-hal baru yang bisa menjadi pelajaran atau insight yang bisa diterapkan dalam kehidupan profesional.

Mungkin ada kebiasaan baru yang bisa memperbaiki efisiensi, atau mungkin pengalaman baru yang dapat memberikan perspektif berbeda dalam menghadapi tantangan kerja.

Setelah memperoleh insight baru, cobalah untuk merencanakan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam pekerjaan. Mungkin dengan cara menyesuaikan metode pengajaran, memperbaiki cara berkomunikasi dengan siswa atau rekan kerja, atau menata waktu kerja dengan lebih efektif.

Pengalaman yang diperoleh selama liburan dapat menjadi bahan bakar untuk meningkatkan kualitas kerja dan lebih siap menghadapi semester baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun