Peringatan Kompasiana Kepadaku
Pernahkah Anda mendapat peringatan seperti di bawah ini saat menulis atau share tulisan Kompasiana. Hi hi hi. Aku paling sering dapat tulisan ini. Makanya sekarang aku cendrung pilih gambar dokumen pribadi daripada mengutip gambar dari google dan sebagainya.
Ketika tulisan peringatan ini muncul, tak usah cemas. Admin lagi seleksi atau sensor tulisan kita. Benar tidak identitas foto dan lain sebagainya. Admin nampaknya benar-benar bekerja berat ya. Sehat dan sukses Min!
Kompasiana terus mengedepankan integritas dan tanggung jawab dalam menyeleksi konten yang dipublikasikan. Admin memastikan bahwa hanya informasi yang konstruktif, edukatif, dan dapat dipertanggungjawabkan yang sampai kepada pembacanya.Â
Meskipun tantangan tersebut ada, Kompasiana tetap berkomitmen untuk menjadi platform yang mencerahkan dan memberikan inspirasi kepada banyak orang di tahun-tahun mendatang.
"Tidak diizinkan mencantumkan mesin pencari (Google, Yahoo, Mozilla, Bing, dsb) dan media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, Canva, Kompasiana, Kaskus) sebagai sumber fot)
Proteksi karya asli audio dan visual Anda di Kompasiana dengan memberi label nama/identitas pada karya tersebut. Cara: klik gambar, pilih tanda 'i', masukkan…"
Atau dapat pemberitahuan seperti ini!
Oops!
Artikel dihapus karena melanggar syarat dan ketentuan Kompasiana.
Jangan khawatir, masih banyak konten menarik untuk kamu baca, lho...
---
Bila dapat peringatan ke-2 berarti artikel yang  dipublikasikan di Kompasiana dihapus admin karena melanggar syarat dan ketentuan. Â
Bisa jadi foto melanggar, ada unsur iklan atau promo, mengandung unsur SARA. Tentu saja itu menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, tetapi di sisi lain, ini juga menjadi momen refleksi diri.
Saat pertama kali menerima notifikasi bahwa artikel tersebut dihapus, ada perasaan campur aduk—antara kaget, kecewa, dan penasaran. Saya bertanya-tanya, bagian mana dari tulisan saya yang dianggap melanggar? Apakah itu karena konten, pilihan kata, atau mungkin sumber yang saya gunakan?
Agar tak mengalami peringatan lagi, sebelum mengirim tulisan kita ke Kompasiana, bagusnya chek free plagiat dulu di browsher. Klik google, ketik chek free plagiarisme, klik chek free, cari kotak tempat menuliskan/tempel teks, klik chek free. Klik aku bukan robot.
Tunggu mesin bekerja. Lihat hasil chek free. Bila lebih dari 20 % plagiat sebaiknya edit lagi tulisan yang bertanda merah atau kuning. Tulisan bertanda merah atau kuning itu harus kita edit. Tulisan itulah yang disebut plagiat dengan adanya tanda merah atau kuning.
Edit saja. Nanti sudah di edit chek free lagi plagiatnya. Adapun dengan gambar yang dipasang tak boleh memakai gambar iklan atau promo. Inisial foto harus jelas dari mana foto bersumber. Bila tak ada sumber tak skan bisa dipost.
Tips Menulis di Kompasiana: Jangan Lupa Klik Simpan
Menulis artikel panjang di Kompasiana membutuhkan konsentrasi dan dedikasi. Namun, sering kali kelelahan atau rasa ngantuk mendera, membuat kita lupa untuk melakukan hal sederhana: klik simpan.Â
Akibatnya, bukan hanya ide yang mengalir hilang, tetapi juga usaha berjam-jam terasa sia-sia ketika sistem tidak menyimpan tulisan kita.
Bayangkan, lelah dan kesalnya sudah menulis dengan penuh semangat, merangkai kata demi kata. Ketika hendak  mengedit lagi dan memublikasikan, tiba-tiba muncul notifikasi bahwa sesi Anda habis atau tulisan tak tersimpan. Frustrasi dong? Pasti.
Nah agar kejadian ini tidak terulang, berikut tips sederhana:
1. Klik Simpan Secara Berkala
Jadikan kebiasaan untuk menyimpan tulisan setiap 5–10 menit. Bahkan tiap selesai dua paragraf. Ini mencegah kehilangan data jika terjadi kendala teknis apalagi mengantuk.
2. Gunakan Draft Offline
Sebelum mengetik langsung di Kompasiana, tulis artikel di aplikasi lain dulu seperti Word, WA, atau Notepad. Setelah selesai, barulah salin ke platform. Klik simpan agar tersimpan di draft Kompasiana. Bila akun kita biasa, draft bisa menyimpan dua judul tulisan. Namun bila akun premium bisa menyimpan banyak draft.
3. Cek Koneksi Internet
Kadang ketika kita sibuk mengetik, lupa cek koneksi. Ketika mau mengedit ulang, yang diketik malah hilang. Padahal sudah klik simpan. Pastikan koneksi stabil sebelum menulis di platform online agar proses penyimpanan berjalan lancar.
Bersama Merawat Kompasiana
Kompasiana, platform tempat kita berbagi ide, bertukar gagasan, dan menyuarakan pendapat. Ia menyediakan ruang istimewa yang terus berkembang berkat kontribusi kita para Kompasianer.Â
Sebagai bagian dari komunitas ini, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga ekosistem Kompasiana agar tetap relevan, inklusif, dan bermakna bagi semua.
Dalam perjalanan panjangnya, Kompasiana telah menjadi rumah bagi beragam tulisan kita: opini, esai, cerita perjalanan, hingga kritik sosial.Â
Setiap kontribusi menambah warna dan memperkaya platform ini. Namun, menjaga keberlanjutan Kompasiana memerlukan upaya bersama, terutama di era digital yang penuh tantangan seperti sekarang.
Tentu kita terus menulis di sini termasuk kontribusi. Setiap artikel yang kita tulis adalah bagian dari kontribusi kita kepada komunitas, menghidupkan diskusi, dan memberikan manfaat. Dengan terus menulis, kita tidak hanya berkembang sebagai penulis, tetapi juga sebagai bagian dari perubahan.
Jadi, mari terus berkarya di sini, menjadikan setiap kata sebagai wujud kontribusi nyata.
Pentingnya Konten Berkualitas
Salah satu cara merawat Kompasiana adalah dengan terus menghadirkan konten berkualitas. Tulisan yang informatif, bernilai, dan berlandaskan fakta akan menarik pembaca sekaligus memberikan manfaat nyata. Selain itu, kejelian memilih isu yang relevan akan menjaga Kompasiana tetap menjadi referensi tepercaya.
Kompasianer juga harus peka terhadap etika dalam menulis. Hindari plagiarisme, ujaran kebencian, dan penyebaran hoaks. Dengan menjaga integritas tulisan, kita turut membangun kredibilitas Kompasiana sebagai platform yang dihormati.
Kolaborasi dan Interaksi
Kompasiana adalah ruang bersama. Interaksi antarpengguna menjadi bagian penting dalam merawatnya. Memberikan komentar konstruktif, berbagi artikel, atau sekadar menyapa penulis lain adalah cara sederhana untuk mempererat koneksi.Â
Kolaborasi antarkompasianer, seperti proyek penulisan bersama atau diskusi daring, juga bisa menjadi langkah positif dalam memperkaya komunitas.
Mendukung Inisiatif Admin
Admin Kompasiana tak henti-hentinya mengupayakan perbaikan dan inovasi. Sebagai komunitas, kita harus mendukung langkah-langkah mereka.Â
Misalnya, mengikuti event atau tantangan menulis yang diadakan, memberikan masukan yang membangun, serta aktif memanfaatkan fitur-fitur baru. Hal ini menunjukkan bahwa kita peduli terhadap perkembangan platform ini.
Menghadapi Tantangan Bersama
Di era persaingan media sosial yang semakin ketat, Kompasiana membutuhkan soliditas komunitasnya. Kita harus mampu bersikap adaptif terhadap perubahan algoritma atau tren baru tanpa kehilangan identitas Kompasiana sebagai ruang berbagi ide.
Sebagai Kompasianer, mari kita jadikan platform ini tempat yang menyenangkan untuk berbagi dan belajar. Dengan menjaga kualitas tulisan, berinteraksi positif, dan mendukung inisiatif admin, kita bisa bersama-sama merawat Kompasiana agar tetap tumbuh dan bermanfaat bagi banyak orang.
Menutup tahun 2024, Kompasiana, yang kini menginjak usia 16 tahun, tetap menjadi wadah yang dipercaya untuk menyajikan konten-konten yang penuh wawasan dan inspirasi.Â
Tahun ini, platform ini berhasil menerima lebih dari 435.000 konten, mengalami peningkatan signifikan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Kompasiana terus berkomitmen menghadirkan informasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembaca dari berbagai kalangan.
Namun, di balik pencapaian yang membanggakan ini, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian konten yang masuk terpaksa ditolak karena melanggar ketentuan penayangan dan syarat serta ketentuan (S&K) yang berlaku.Â
Sebanyak 19.305 konten terpaksa tidak dapat tayang, karena terbukti mengandung unsur yang melanggar norma dan etika, seperti memicu konflik SARA, mendiskreditkan individu atau institusi, menyebarkan hoaks, atau bahkan mempromosikan kegiatan ilegal seperti judi online.
Jika tak ada yang menulis di Kompasiana, platform ini akan kehilangan daya tarik utamanya sebagai ruang untuk berbagi gagasan, cerita, dan pengetahuan.
Sebagai sebuah komunitas penulis, Kompasiana memberi kesempatan bagi siapa saja untuk menyuarakan pendapat dan berbagi informasi yang bisa menginspirasi dan membuka wawasan.Â
Tanpa penulis, Kompasiana akan kehilangan keberagaman konten yang menjadikannya tempat yang kaya akan perspektif dan ide-ide baru.
Lebih jauh lagi, tanpa penulis, pembaca juga akan kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta topik-topik yang lebih mendalam yang mungkin tidak ditemukan di media mainstream.
Kompasiana yang berfungsi sebagai platform untuk penulisan kreatif, analisis, dan opini akan kehilangan identitasnya sebagai ruang bagi komunitas untuk saling berbagi.
Namun, meskipun tanpa penulis yang aktif, Kompasiana bisa beradaptasi dengan mengembangkan format lain, seperti berbasis kurasi konten dari berbagai sumber atau berfokus pada bentuk interaksi dan diskusi.Â
Meski begitu, tulisan tetap menjadi fondasi penting yang menghubungkan berbagai pemikiran dan pengalaman yang mampu membangun kedalaman dan kualitas dari platform ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H