Lagi mereka bersikap santai, ceria, tersenyum dengan kalimat kekanakan itu. Ajaibnya mereka pun jadi semangat. "Iya Buk. Aku akan berusaha lebih!" Kata mereka sambil mengepal tinju.
3. "Aku menghargai apa yang kamu lakukan."
Siswa, terutama yang kurang percaya diri, sering merasa bahwa kerja keras mereka tidak dihargai. Mereka sering merasa tak percaya diri. "Belum Buk. Belum selesai!" Katanya ketika guru mendekati mejanya. Mereka menutup hasil kerjanya dengan dua tangan.
Dengan mengungkapkan kalimat ini, "Aku menghargai apa yang kamu lakukan." guru menunjukkan perhatian dan apresiasi terhadap kontribusi siswa, baik dalam belajar maupun dalam sikap mereka sehari-hari. Mereka pun akan malu-malu melihatkan hasil pekerjaannya.
Guru cuma bisa tersenyum mengingat rayuan maut itu. Dasar bocah memang. Kita gurupun ikutan menjadi bocah. Bila sudah seperti ini guru bisa apa selain tersenyum.
4. "Aku paham bagaimana perasaanmu."
Menunjukkan empati kepada siswa adalah salah satu cara yang kuat untuk membangun hubungan emosional antara guru dan murid. Guru memang musti pandai merayu mereka. Menyejajarkan diri seolah sama besar dengan mereka.
Misalnya, ketika seorang siswa merasa tertekan dengan tugas atau masalah pribadi, mendengarkan dan memahami perasaannya dapat memberikan kelegaan besar. Ketika mereka terlihat tegang, ucapkanlah "Aku faham bagaimana perasaanmu."
Empati itu menunjukkan bahwa guru adalah figur yang manusiawi dan peduli. Mereka pun akan otomatis merasa rileks. Semangat kembali belajar. Tak lupa mereka bakal senyum-senyum.
5. "Aku percaya kamu bisa melakukannya."