Hal ini sesuai dengan pandangan Sadler (1989) yang menyatakan bahwa tes formatif idealnya dirancang untuk memberikan informasi spesifik tentang kekuatan dan kelemahan siswa secara individual.
Sedangkan tes sumatif lebih formal dan umumnya berbentuk ujian tertulis, ulangan umum, atau evaluasi akhir semester. Bentuk penilaian ini sering kali standar dan terstruktur, seperti pilihan ganda atau esai, untuk memastikan keseragaman dalam penilaian di antara siswa.
Oleh karena itu ujian ini mencakup seluruh materi yang telah diajarkan selama periode tersebut dan hasilnya akan masuk ke dalam nilai akhir siswa. Dalam hal ini, tes sumatif dirancang untuk menilai kompetensi siswa secara menyeluruh dan terukur.
Pendapat Ahli tentang Efektivitas Tes Formatif dan Sumatif
Menurut ahli pendidikan, seperti Bloom (1969), keduanya merupakan komponen penting dalam evaluasi pembelajaran. Tes formatif penting untuk membantu guru memahami dinamika belajar siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran dari waktu ke waktu.
Black dan Wiliam (1998) menekankan bahwa formatif yang efektif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Berikut adalah contoh tes formatif untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia:
Tes Formatif
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Materi: Teks Deskripsi
Kelas: VII
Petunjuk Umum:
1. Jawablah semua soal dengan jelas dan rapi.
2. Kerjakan langsung di lembar soal ini.
3. Waktu pengerjaan: 30 menit.
Bagian Pilihan Ganda