Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Gaslighting, Bebaskan Diri dari Manipulasi Psikologis yang Merusak

11 November 2024   23:25 Diperbarui: 14 November 2024   13:39 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Gaslighting. (Sumber: DragonImages via kompas.com)

Dalam Gaslight itu suami (diperankan oleh Charles Boyer). Ia melakukan gaslighting terhadap istrinya (diperankan oleh Ingrid Bergman) dengan tujuan utama menguasai harta warisan yang dimiliki istrinya.

Ternyata sang suami mengetahui bahwa rumah tempat mereka tinggal menyimpan perhiasan berharga milik keluarga istrinya. Nah, untuk mencuri perhiasan itu dan  tanpa terdeteksi, ia perlu memastikan istrinya tidak akan mencurigainya.

Ia pun mencoba membuat istrinya tampak gila agar orang-orang percaya bahwa ia tidak sehat secara mental. Dengan begitu, ketika istrinya kehilangan kendali atas harta atau menjadi tidak dipercaya oleh orang lain, suami dapat lebih leluasa menguasai rumah dan perhiasan tersebut.
 
Mekanisme Gaslighting

Gaslighting dilakukan melalui berbagai teknik manipulasi yang halus, tetapi efektif. Misalnya dengan penyangkalan fakta. Pelaku akan menyangkal sesuatu yang jelas-jelas terjadi atau diungkapkan oleh korban, sehingga korban mulai meragukan ingatan atau persepsi mereka.

Pelaku mengabaikan perasaan korban. Pelaku seringkali meremehkan atau mengabaikan perasaan korban dengan mengatakan bahwa korban "terlalu sensitif" atau "berlebihan." Ini membuat korban merasa tidak valid dalam merasakan apa yang mereka rasakan.

Pelakupun akan medistorsi realitas dengan sering kali memutarbalikkan kenyataan dan membuat korban merasa bersalah atau malu atas situasi yang sebenarnya bukan kesalahan mereka. Misalnya, pelaku mungkin membuat korban merasa bersalah atas kemarahan atau kekesalan pelaku sendiri.

Lebih parah lagi pelaku sampai pada tahap mengisolasi sosial korban. Pelaku gaslighting memisahkan korban dari orang-orang yang mungkin memberikan dukungan emosional atau perspektif objektif. Ini dilakukan untuk membuat korban semakin tergantung pada pelaku. Hati-hati yang bucin.

Dampak Gaslighting pada Korban

Korban gaslighting sering kali mengalami berbagai dampak psikologis yang serius. Seiring waktu, korban mulai meragukan kemampuan mereka untuk mempercayai penilaian mereka sendiri.

Mulai muncul kebingungan dan ketidakpastian diri, kehilangan rasa percaya diri, depresi dan kecemasan, dan ketergantungan pada pelaku.

Seiring waktu, korban menjadi sangat bergantung pada pelaku karena mereka merasa tidak mampu mengambil keputusan sendiri atau meragukan persepsi mereka sendiri. Apalagi bila korban seorang yang introvert.

Cara Membebaskan Diri dari Gaslighting: Langkah-Langkah untuk Melindungi Diri

Gaslighting sangat merusak kesehatan mental dan emosional seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah diri dari menjadi korban manipulasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun