Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Deep Learning Bisakah Menggali Potensi dan Kemandirian Siswa dalam Belajar?

9 November 2024   14:50 Diperbarui: 9 November 2024   15:22 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Deep Learning: Menggali Potensi dan Kemandirian Belajar di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam dunia pendidikan dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menitikberatkan pada kebebasan dan kemandirian siswa dalam belajar.

Kurikulum itu memungkinkan mereka untuk memilih metode dan topik yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Namun, meskipun Kurikulum Merdeka memberi siswa kebebasan lebih besar, ada tantangan dalam penerapan pendekatan ini, khususnya terkait bagaimana memastikan siswa mendapatkan pemahaman mendalam. 

Di situlah pendekatan deep learning dapat menjadi jawaban untuk mengoptimalkan Kurikulum Merdeka.

Mengapa Deep Learning Penting dalam Pendidikan?

Deep learning dalam konteks pendidikan adalah pendekatan yang menekankan pemahaman mendalam atas suatu materi. Metode itu bukan sekadar hafalan atau pencapaian nilai.

Metode ini melibatkan eksplorasi topik secara holistik, melatih siswa berpikir kritis, menghubungkan pengetahuan yang dimiliki, dan memecahkan masalah.

Misalnya, dalam mata pelajaran sains dengan tema "Perubahan Iklim," siswa tidak hanya belajar teori tentang pemanasan global, siswa menjalankan proyek yang melibatkan data nyata, analisis mendalam, dan penyelesaian masalah.

Berikut adalah cara penerapannya:

1. Pengumpulan Data dan Analisis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun