"Terima kasih, Pak Prabowo," jawab Otto sambil duduk di kursi yang telah disediakan. "Saya rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan langkah-langkah kita ke depan."
Begitulah Pertemuan Otto Hasibuan dengan Prabowo Subianto: Sebuah Sinyal Politik Jelang Pemerintahan Baru Dimulai.
Pertemuan pengacara kondang Otto Hasibuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 15 Oktober 2024 itu menimbulkan banyak spekulasi di kalangan publik dan pengamat politik.
Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Otto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, memperkuat indikasi adanya manuver politik yang sedang dipersiapkan menjelang pembentukan pemerintahan baru.
Otto Hasibuan dikenal luas karena kiprahnya sebagai pengacara papan atas, bukan hanya tokoh hukum berpengaruh tetapi juga figur dengan koneksi kuat di berbagai lingkup politik dan sosial.
Kedatangannya untuk bertemu Prabowo, dalam momen transisi pemerintahan, menimbulkan pertanyaan tentang potensi peran Otto dalam pemerintahan yang akan datang.
Meski belum ada pernyataan resmi terkait agenda pertemuan tersebut, situasi ini memicu diskusi apakah Otto akan diikutsertakan dalam posisi penting dalam kabinet atau pemerintahan Prabowo.
Dalam lanskap politik Indonesia, pertemuan antara tokoh-tokoh kunci sering kali menjadi penanda atau sinyal awal terbentuknya koalisi baru, aliansi politik, atau bahkan pengaturan posisi strategis dalam pemerintahan.Â
Prabowo yang baru saja memenangkan pemilihan presiden, tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dari sektor hukum. Otto Hasibuan, dengan reputasi dan pengaruhnya, dapat memainkan peran penting dalam hal ini, terutama jika Prabowo berniat memperkuat aspek penegakan hukum dan keadilan dalam pemerintahannya.
Selain Otto, kehadiran Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo dan politikus Partai Gerindra Ferry Juliantono dalam pertemuan tersebut menunjukkan bahwa diskusi ini melibatkan lebih dari sekadar aspek hukum.