Kebetulan Kepala Kemenag tak bisa hadir karena pada hari itu merupakan pelepasan Jamaah Haji di Islamic Center.
Sebetulnya, tidak begitu jelas asal mula tari galombang diciptakan dan digunakan untuk hal dimaksud, namun hingga saat ini tari gelombang tetap ditampilkan oleh beberapa orang di berbagai pelosok dalam berbagai event.
Galombang merupakan pengucapan dari kata "gelombang" dalam bahasa daerah Sumatera Barat, Minangkabau yang menggambarkan gerakan lincah tubuh para penari. Para penari yang melakukan gerakan turun naik bagaikan gelombang laut samudera.
Gerakan tari nan lincah, dahsyat, dan tiba-tiba dengann gerakan kaki dan tangan yang pada umumnya modivikasi yang menggambarkan jurus silat Minang. Konon kabar yang beredar, dahulu kala tarian ini muncul berhubungan dengan cerita seorang pemuda yang menikah.
Ia selalu dikawal oleh teman seperguruan silatnya. Ia dikawal menuju kampung halaman istrinya. Tujuannya pasti menghalau dan antisipasi kemungkinan serangan pemuda dari kampung lain. Zaman dahulu memang berlaku siapa yang kuat tanding, dialah pemenangnya.
Ada pula  yang mengatakan bahwa tarian khas ini merupakan bentuk pengawalan terdahap penghulu yang akan menikahkan pengantin Minang agar tak ada aral melintang di jalan.
Pada awal kreasinya, tarian ini biasanya dibawakan oleh laki-laki. Jumlah penari bisa puluhan orang. Mereka penari kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kalompok seolah-olah rombongan pengawal.
Ketika rombongan tamu utama ataupun tuan rumah yang mengadakan perjamuan datang, maka akan disambut penari galombang. Penari yang melangkah bagaikan pemain silat. Langkah maju, bertepuk tangan, merupakan gerakan penari. Kadang gerakan mereka seperti dua kelompok pasukan yang akan berperang.
Tari galombang biasanya disatukan pula dengan pertunjukan tari pasambahan. Kedua tari ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Pembeda gerak tari yang dipertunjukkan bahwa tari galombang memiliki sedikit unsur pencak silat sehingga ketika dipertunjukkan akan ada sedikit atraksi bela diri di awal tarian.
Adapun tari pasambahan menonjolkan keanggunan dalam setiap gerakannya. Tarian ini pun dibawakan oleh perempuan. Namun, sekarang dipadu. Perpaduan dua tari ini berfungsi untuk menyongsong dan memberi penghormatan kepada kedua mempelai.