Samber THR, Samber 2023, H-13
Hobi merupakan kegiatan rekreasi yang dilakukan seseorang pada waktu luang untuk menenangkan pikiran adalah pengertian hobi.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hobi merupakan kata benda yang dapat diartikan sebagai kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama seseorang.
Hobi di sini hampir bersinonim dengan tradisi, budaya, dan kebiasaan yang muncul hanya di bulan suci ini saja. Hobi, tradisi, budaya,dan kebiasaan ini takkan muncul di bulan lain.
Pertama, Mandi Balimau
Misalnya mandi balimau 1 hari sebelum puasa. Ini merupakan tradisi lokal. Bukanlah hobi. Tetapi tradisi atau kebiasaan suatu daerah. Bagi yang hobi raun dan mandi-mndi momen ini dimanfaatkan untuk bersenang-senang, santai, dan rileks.
Kedua, Iktikaf di Masjid
Kemudian bermalam atau iktikaf di masjid adalah tradisi di bulan suci Ramadhan. Momen ini dimanfaatkan oleh kaum muslimin yang hobi tadarus dan tahfizh Al-Quran. Di kampung saya, sejak malam pertama Ramadhan hobi tadarus sudah disalurkan.
Tua muda kumpul melingkar di masjid usai tarawih. Membaca Al Quran bergiliran atau menghafal Al Quran sambil simak-simakan. Hobi ini pun semakin meriah dan menyenangkan di bulan suci Ramadhan saja.
Ketiga, Asmara Subuh
Asmara subuh merupakan kegiatan kami muda-mudi yang hobi jalan pagi. Asmara subuh merupakan kegiatan jalan pagi usai shalat subuh. Kami mengenakan mukenah jalan pagi. Ya, bagi yang punya sahabat cowok, moment ini dipakai buat jalan bareng sambil mengobrol.
Buat yang jomblo ya sekedar jalan santai doang. Ketawa-ketawa sambil cuci mata seru. Konon ada yang dapat jodoh di momen ini. Tapi sejak di Padang Panjang, saya tak mengikuti lagi asmara subuh. Dingin banget di sini.
Kalau di kampung dan masih gadis, kami asmara subuh dengan balapan sepeda. Kadang kami masuk selokan atau menabrak pejalan kaki tanpa sengaja. He he he.
Keempat, Ngabuburit
Ini hobi saya di bulan suci Ramadhan. Jalan sore. Dulu kami jalan kaki. Ketemu cowok yang ditaksir sambil nenteng sebungkus takjil senang banget. Kegiatan ini sore sambil menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.
Kegiatan ngabuburit ini dapat berupa banyak hal, jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman. Sekarang pun saya tetap ngabuburit. Sendiri dengan motor.
Menelusuri pasar kuliner. Hobi ini sudah sejak kecil diajari oleh ayah saya. Kami beliau bawa keliling pasar kuliner. Kadang beliau ajak ke kolam ikan kami. Memberi makan ikan. Pulangnya membeli takjil dan pangkat.
Pakkat ini sejenis rotan-rotanan. Ada umbi di tengahnya. Agak pahit sedikit. Pangsnan ini hanya ada di bulan suci Ramadhan. Pakkat atau pucuk rotan ini dibakar di api sekam pembuangan sisa kulit padi.
Ini kebiasaan yang ada cuma di bulan Ramadhan. Bakar pakkat dan makan pakkat. Duh, seru sekali.
Kelima, Berburu Kue Lebaran
Berburu kue lebaran bukan seperti berburu kuliner takjil ya guys. Tapi menyalurkan hobi memasak. Sejak kecil ini juga tradisi kami di 2 minggu terakhir Ramadhan.
Minggu terakhir Ramadhan, anak-anak mulai menyalurkan hobi masak mereka. Tiap hari ada saja kue yang dibuat. Bikin kue bawang, stik keju, semprit, kue mentega, kembang loyang, kuping gajah, hingga nanti di hari terakhir Ramadhan masak gulai rendang Padang, galamai aru yang dimasak di kuali besar sekali.
Lanjut bikin lemang puluik, lemang beras, dan kue gadang atau kue bolu. Sekarang disebut brownies ya. Kecil-kecil kita sudah diarahkan hobi masak kue. Semua kudapan di atas hanya bisa dikupas di Ramadhan ini. Kami bisa menikmati semua itu, hanya sekali setahun.
Keenam, Berburu Baju Lebaran
Bagi yang hobi shoping, berburu baju lebaran pun menjadi pilihan. Baju lebaran diburu. Mulai dari outfit tarawih, outfit shalat Idul Fitri, outfit ke rumah mertua, hingga outfit H1, H2, dan H3.
Wih bisa menghabiskan uang berjuta-juta buat beli baju lebaran ini. Kontrol diri sangat penting. Bisa-bisa menangis darah nanti usai lebaran karena banyaknya tagihan untuk baju lebaran dan kue lebaran.
Soal ini saya angkat tangan. Saya tak bisa ikut-ikutan. Mending hemat. Soalnya usai lebaran biasanya pengeluaran besar. Banyak yang menikah. Satu amplop minimal 50 rb lho.
Ketujuh, Berburu THR
Dulu, kita hobi berburu THR. Duh, sekarang negara memberi THR tapi tanggungan untuk diberi THR semakin banyak saja. Duh, ngilu gigi saya membayangkan pulang ke kampung. Kebayang banyaknya yang nungguin THR. Apalagi saya anak teetua. Semoga dimudahkan Allah rezeki mereka semua di masa sulit ini.
Ada seorang kakak sepupu saya bilang. Bekerja agar tak menjadi pengemis. Ekstrim memang. Yah kecendrungan keluarga kami memang banyak kurang mampu. Jadi meminta menurutnya sama dengan mengemis.
Dalam Islam memang disampaikan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas حفظه الله
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ
Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allâh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya.”
Nah, dari hobi di saat Ramadhan di atas akan diiringi tradisi atau Hobi di Saat Ramadhan Mengiringi Tradisi. Dalam tradisi ada ibadah dan ada hobi yang bisa merusak ibadah. Mari bijak di masa sulit ini. Perbanyak sedekah dan berhematlah. H-13 Samber THR, 2023. Hemat.
ii
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H