Duh, Kakak itu gak peka pada gestur tubuh Nisa. Cuek makan. Aku melambai kepada Nisa. Ia pun mendekat. "Dek, kuenya..."
Aku menarik tangan Nisa. "Lupa ini puasa?"
Nisa pun meraba mulutnya. "Gimana nih,, Dek?"
"Udah makannya. Kan lupa. Berarti puasa kamu gak batal."
Ia pun mengangguk. Lalu kami pulang. Sesampai di rumah hampir buka. Akupun cerita kejadian hari ini sama Ayah Bunda. Mereka pun tutup mulut kaget. Pelatih PIK R juga lupa mungkin lagi puasa. Terang Ayah.
Menurut Ayah, dalam buku Etika Beribadah yang pernah beliau baca dan pelajari bahwa berdasarkan Alquran dan Sunnah, perkara yang dapat membatalkan puasa adalah makan atau minum di siang hari dengan sengaja. Namun, bila makan atau minum disebabkan lupa atau tidak disengaja maka hal tersebut tidaklah menyebabkan batalnya puasa.
Berarti kita sedang diberi rezki oleh Allah melalui sifat lupa.
Sabda Rasulullah SAW,
(مَنْ أَفْطَرَ فِي شَهْر رَمَضَان نَاسِيًا فَلَا قَضَاء عَلَيْهِ وَلا كَفَّارَة(حسنه الألباني في صحيح ابن خزيمة
Artinya: "Barang siapa yang berbuka pada saat puasa Ramadan karena lupa, maka tidak ada qadha dan kafarat baginya." (Dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah).
Bagi yang sengaja berbuka di siang hari, maka wajib mengqadha dan membayar kafarat. 2 bulan puasa berturut-turut dan kafaratnya memberi makan 60 orang fakir miskin.