2 bungkus vanilaÂ
4 mug air putih.
Mug takaran beras yang ada di rice kooker ya Bunda.
Campur semua, aduk hingga tepung cair dan tak ada yang mengental. Naikkan ke atas kompor. Nyalakan api besar untuk perdana. Aduk terus agar tak lengket. Bila mulai berasap, pakai api standar. Terus diaduk hingga kental Bun.
Sudah kental matikan kompor. Salin ke mangkok cap ayam sesuai selera biar cepat dingin Bunda.
Kemudian ambil satu bulatan kecil gula  aren. Geprek. Cairkan dengan 1/2 mug air hingga mencair.  Salin ke wadah kecil-kecil sesuai porsi untuk bubur putihnya.
Sudah bisa Bunda hidangkan sambil menunggu bedug berbuka.
Kamipun menikmati takjil bubur putih atau ada juga yang menyebut bubur sumsum dengan sempurna. Ditemani segelas air putih. Kemudian si sulung buka magic. "Ma, nasi kosong!"
Haah... saya pun kaget. Inilah kelemahan saya sejak kecil. Suka lupa masak nasi. Perlahan saya menuju dapur. Mengambil beras. Lalu menjerangkan nasi.
"Gimana, bang? Tak ada nasi?" Tanya si ayah sesudah shalat maghrib.
"Iya, lupa masak nasi, Pa!" Jawab saya memelas. Beliau sudah tahu itu kelemahan saya. Lupa masak nasi.