Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Samber THR, Samber 2023, H7: Hiburan Sahur yang Tak Biasa, Kompasiana

7 April 2023   12:58 Diperbarui: 7 April 2023   13:05 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Kompasiana.com

Tak terasa kita sudah sampai di Samber THR, Samber 2023, pada Hari 7. Tradisi di bulan suci Ramadhan ini pasti tak pernah habis buat kita bahas.

Hari 7 ini kita diberi tantangan hiburan sahur. Dulu saya masih ingat, hiburan sahur ini radio. Di Pasaman, tepatnya Desa Sontang Lama, tempat mukim keluarga kami, hiburan satu-satunya sahur hanya radio. RRI Padang.

Ayah paling suka menghidupkan radio di kala kami sahur. Lagu-lagu religi Islamipun mengudara. Kadang diselingi cerita kekalifahan. Sudah lama sekali sehingga sudah lupa saya apa lagu dan dramanya itu.

Seiring waktu, televisi muncul. Maka hiburan sahur pun berubah menjadi televisi. Televisi kami hitam putih. Cukuplah sebagai hiburan saat itu. Lagu kasidah tetap menjadi pilihan ayah saya. Kadang film religi atau berita.

Namun, ada satu hiburan alami setiap sahur yang tak lekang hingga sekarang. Bunyi kaleng dimainkan pemuda-pemuda. Sambil mereka bernyanyi, " Sahur, sahur, sahur, sahur!"

Nyanyian itu hingga sekarang masih ada dan lestari. Sahur.... sahur! Sahur...sahur! Sahurrrr teriak mereka beramai-ramai. Biasanya mereka ribut mulai pukul 03 dinihari hingga pukul 04.30.

Hiburan itu sangat membantu ibu-ibu yang akan memasak. Meski sudah ada magic penanak nasi, sambal dan lauk tetap lebih enak dimasak jelang makan. Lebih segar meskipun hanya telur mata sapi.

Ibu saya paling senang memasak 'lalat duda' atau daun pucuk ubi tumbuk. Pakai santan, rimbang, garam, dan ikan mas panggang. Inilah lauk kegemaran penduduk Sontang Lama. Bunyi alu beradu dengan lesung saat menumbuk pucuk ubi menjadi irama tersendiri pula.

Berlanjut, setelah punya anak 3, mereka sahur ditemani serial Upin dan Ipin dengan menu sahur ayam Upin-Ipin berupa goreng paha ayam. Anak-anak tak mau lagi makan ikan mas. Katanya banyak tulangnya.

Selain Upin-Ipin biasanya ada lagi acara Dai Cilik, Tahfizh, dan acara keagamaan lain. Sesudah itu sempat hiburan anak saat sahur Piala Dunia. Mereka mengidolakan Jerman. Ozil ya. Mesut Ozil merupakan mantan pemain sepak bola profesional asal Jerman yang sangat mereka idolakan. Ia gelandang terbaik.

Anak saya yang laki-laki dan dua ponakan saya laki-laki sangat mengidolakan Ozil. Alangkah senangnya dan terhiburnya mereka sahur bila Ozil tampil. Bahkan baju lebaran mereka pun kostum Ozil.

Saya masih ingat kala itu, saya borong kostum tim Jerman bertulis Ozil. Mereka saya belikan 12 pasang. Masing-masing mereka dapat baju bola 3 stel per orang. Tiap sahur ponakan saya nelpon, "Bou, kapan pulang?" (Ante/bou) 

Sekarang, mereka sudah besar. Nenek mereka pun sudah meninggal. Mereka tak seakrab dulu lagi dengan kita. Semua berubah. Sekarang hiburan mereka game. Maber. Main bareng dalam game online. Cepat-cepat mereka makan lalu bermain game usai sahur dan ketiduran.

Maka sekarang, hiburan saya Kompasiana. Bila semua shalat sudah selesai, hibur diri dengan Kompasiana. Menulis. Bahkan kemarin saya dapat kejutan, Kompasiana memberi saya kepercayaan untuk bikin group di platform ini.

Hiburan sangat keren. Tapi anak-anak murid saya masih malu-malu untuk gabung dan mengisi event lomba yang sedang mereka order saat ini.

Terinspirasi dari tulisan salah satu kompasianer kita, Mba Yunita Kristianti, yang berjudul, 5 Ide Pembelajaran Menarik yang Bisa Dilakukan Terkait Merdeka Belajar.
Saya ambil poin 5. Mengadakan event.

Pembelajaran Teks Diskusi selama ini membuat bingung. Gimana ya caranya agar pembelajaran ini menarik bagi mereka-siswa.

Maka saya pun menerapkan ide pembdlajaran ala Mba Yunita. Makasi ya Mba Yunita.

Pertama, siswa saya bagi menjadi 6 kelompok sesuai materi esensial milik kami, kelas 9 MTs/SMP.

Kelompok Teks Laporan Percobaan, Kelompok Teks tanggapan Kritis, Kelompok Teks Naratif Cerpen, Kelompok Teks Literasi Fiksi Cerpen/Novel, Kelompok Teks Literasi Non Fiksi, dan Kelompok Teks Diskusi.

Kedua, mereka berdiskusi sesuai kelompok masing-masing. 

Mereka mendiskusikan struktur kelompok, seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Inilah nanti langsung yang akan menjadi panitia event dan juri event. Jadi sekaligus mereka bermain peran.

Ketiga, mereka berdiskusi tentang keperluan lomba.

Keperluan lomba meliputi tema limba sesuai jenis teks, peserta lomba, tempat lomba, tata cara pelaksanaan lomba, tata cara pengiriman naskah teks, tata cara penjurian, hadiah, brosur, cara mencari dana, dan pembuatan proposal kegiatan lomba.

Keempat, mereka membuat proposal dan brosur lomba

Ternyata mereka sukses berdiskusi. Mereka bisa melahirkan proposal dan brosur. Mereka pun sudah menayangkan brosur lomba di IG mereka. Pelajar yang inovatif dan kreatif memang.

Foto by Yusriana
Foto by Yusriana

Sekarang mereka saya tantang menampilkan event mereka di group Kreasi MTsN di Kompasiana. Sungguh Kompasiana, platform hiburan sahur yang bisa menghasilkan produk. Hiburan Sahur yang Tak Biasa di bulan Ramadhan tahun ini. Hiburan Sahur Luar Biasa.

Moga Pembelajaran Bahasa Indonesia Kreatif dan Inovatif kali ini tercapai dan sukses seperti sebelum-sebelumny. Doakan ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun