Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Samber THR, Samber 2023 Hari 1: Makna Ramadhan bagi Umat Muslim di Dunia dan Akhirat

31 Maret 2023   01:15 Diperbarui: 31 Maret 2023   01:25 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna Ramadhan

Samber THR, Samber 2023 Hari 1...

Ramadhan merupakan salah satu dari bulan dalam kalender Hijriah. Bulan kesembilan dari 12 bulan. Pada bulan ini semua orang muslim dari seluruh penjuru dunia di manapun berpuasa.

Puasa merupakan salah satu rukun Islam ke 4 setelah syahadat, shalat, dan Zakat. Keempat puasa dan kelima haji ke baitullah bagi yang mampu.

Puasa dalam Bahasa Arab disebut Saum. Puasa atau Saum di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi seseorang yang beragama Islam. Wajib artinya, bila dikerjakan berpahala dan bila ditinggalkan berdosa. Lama pelaksanaan 29 atau 30 hari.

Kewajiban berpuasa disebutkan Allah dalam Al-Quran.

"Yaayyuhallazina amanu kutiba 'alaikumus-siyamu kama kutiba 'alallazina ming qablikum la'allakum tattaqun."

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Perintah wajib puasa tersebut terdapat dalam Surat Al Baqarah, ayat 183. Ayat itu menjelaskan kepada hamba-Nya tentang perintah berpuasa.

Sebagaimana disebut di atas, dalam bahasa Arab, puasa berarti shaum atau shiyam yang artinya menahan. Sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari  segala macam yang dapat membatalkan puasa dengan cara-cara yang khusus atau tersendiri.

Menahan dalam Puasa dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Menahan lapar, haus, dahaga, dan sahwat (nafsu).

Adapun menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag), kewajiban berpuasa dalam ayat 83 Surat Al Baqarah di atas, selain dilakukan untuk menahan lapar, haus, dan sahwat, tapi dilakukan juga untuk mendidik jiwa manusia, agar sabar.

Sabar mengendalikan diri,  mengendalikan syahwat, dan menyadarkan kita bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan. Manusia dan hewan sama-sama memiliki nafsu atau hasrat, tetapi manusia memiliki akal pikiran dan perasaan untuk mengendalikan nafsu atau hasratnya.

Dengan demikian, puasa dilakukan manusia muslim agar senantiasa bisa mengendalikan diri sebagai wujud bertakwa. Muslim yang bertakwa tentu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhannya, Allah SWT.

Siapa saja yang wajib berpuasa?

Wajib Berpuasa ditujukan Allah kepada:

Pertama, Islam

Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 183 di atas, puasa diwajibkan atau ditujukan kepada orang yang beriman saja. Siapa orang yang beriman itu?Tentu seseorang yang mengaku beragama Islam.

Islam ditandai dengan dzikir atau sumpah berupa Syahadat.

Foto by inews.id
Foto by inews.id

Sesudah bersyahadat, mengerjakan shalat 5 waktu plus sunnahnya. Shalat subuh 2 rakaat, dzuhur 4 rakaat, ashar 4 rakaat, maghrib 3 rakaat, dan isya 4 rakaat. Lalu berzakat. Mengeluarkan 2,5 % dari harta atau rezki yang diperoleh setiap bulanny.

Sebagaimana terdapat pada ayat yang berbunyi "Y ayyuhallana man"artinya dalam bahasa Indonesia, diartikan "Wahai orang-orang yang beriman."

Orang yang beriman  adalah orang Islam. Orang Islam akan patuh melaksanakan perintah berpuasa sepenuh hari, karena merasa butuh secara jasmaniah dan rohaniah. 

Jasmaniah dan rohaniah manusia merupakan dua unsur pokok bagi kehidupan seseorang yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan fisik dan batin, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup. Hidup yang bahagia di dunia dan akhirat kelak.

Mereka yang berpuasa akan mendapatkan surga tertinggi Jannah tun na'im di akhirat dan kenikmatan hidup di dunia. 

Hadis Nabi Muhammad SAW, menjelaskan bahwa pembagian keutamaan bulan Ramadan menjadi tiga, yaitu sepuluh hari pertama rahmat, sepuluh hari kedua adalah ampunan, dan sepuluh hari ketiganya adalah terbebas dari api neraka.

"Awal bulan Ramadan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka." (HR. Al-Baihaqi).

Nah, apalagi syarat bagi seorang muslim yang wajib berpuasa?

Kedua, Baligh

Wajib berpuasa bagi yang sudah baligh. Perempan datang haid bulanan dan laki-laki muslim sudah tumbuh zakun di leher atau sudah pernah mimpi basah, dan suara berubah.

Ketiga, Berakal

Puasa hanya bermakna bagi orang berakal. Waras. Tidak gila.

Keempat, Sehat

Puasa baru bisa dilaksanakan bila jasmani dan rohani sehat. Kuat. Makan makanan yang bergizi, halal, dan baik. Tentu bersumber dari rizki yang baik yang sudah dikeluarkan zakatnya 2,5 %.

Kelima, Bermukim (Tidak Musafir)

Puasa wajib bagi yang mukim. Bukan musafir yang sedang melakukan perjalanan jarak jauh. Bila sedzng musafir boleh di Qada, diganti di hari lain.

Keenam, Suci (Dari Haid Dan Nifas)

Puasa baru bisa dilaksanakan bila jasmani dan rohani sehat. Bagi perempuan tidak sedang datang haid dan tidak sedang berdarah nifas karena baru lahiran atau keguguran.

AdapunSyarat Sah Puasa:

1. Islam
2. Berakal & Mumayyiz
3. Suci (dari Haid dan Nifas)
4. Nyata masuknya bulan Ramadhan (sesuai hilal atau hisab)

Rukun-Rukun Puasa diantaranya:

1. Orang yang Puasa
2. Berniat di malam hari
3. Menahan Diri dari yang Membatalkan Puasa

Lalu yang membatalkan puasa apa saja?

1. Makan dan Minum dengan Sengaja; 2.  Memasukkan dengan Sengaja Benda ke dalam Rongga yang Terbuka. *Seperti* (lubang hidung, telinga, mulut dan lubang kemaluan); 3. Muntah dengan Sengaja.; 4. Keluar Darah Haid dan Nifas; 5. Gila; 6. Murtad; 7. Keluar Mani dengan Sengaja; 8. Bersetubuh di Siang Hari.

Sunah ketika Puasa

1. Segera Berbuka Puasa
2. Berbuka dengan Kurma/Juadah Manis
3. Baca Doa
4. Melambatkan sahur
5. Banyak Baca Al-Quran, Berzikir, Berselawat dan Berbuat Amal Kebajikan
6. Sentiasa Bersedekah
7. Jauhkan Diri dari Berbicara yang Sia-Sia dan Perbuatan yang Tidak Membawa Manfaat
8. Mandi Junub Lebih awal Sebelum Masuk Waktu Subuh

Adapun makruh ketika Puasa

1. Suntik
2. Berbekam
3. Berkumur-Kumur
4. Memasukkan Air ke dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan
5. Mandi Berlebihan
6. Rasakan Makanan di ujung Lidah

6 hal menghilangkan pahala puasa

1. Berdusta atau bohong
2. Ghibah atau bergunjing
3. Ado Domba atau provokator
4. Sumpah palsu
5. Memandang seseorang dengan nafsu sahwat
6. mengeluarkan kata kata keji, cacian, atau makian sehingga tak dapat menahan amarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun