Puasa Wajib, Puasa Ramadan salah satu rukun Islam. Puasa ini dilaksanakan ketika bulan Ramadan dengan jumlah harinya sudah tetap satu bulan penuh, Â antara 29 dan 30 hari. Puasa ini disebut juga puasa wajib atau puasa Fardhu.
Waktu pelaksanaan puasa Ramadan dimulai ketika Matahari terbit di waktu fajar hingga matahari terbenam di waktu Maghrib. Prosesnya, niat, sahur, Â menahan diri dari kegiatan makan, minum, dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa.
Menurut ajaran Islam, puasa kita di bulan Ramadan ini dapat menghapus kesalahan atau dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Asalkan puasa dilakukan dengan iman dan mengharapkan pahala dari ridha Allah SWT saja, artinya ikhlas.
Puasa pada bulan Ramadan ini adalah pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat, setelah rukun Islam pertama syahadat, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT.
Kedua, shalat lima waktu: Subuh 2 rakaat, Dzuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 rakaat. Â Rukun Islam ketiga membayar zakat. Baik Mal ( penghasilan dan harta benda) dan zakat fitrah (di bulan Ramadhan).
Keempat, berpuasa. Puasa ada dua. Puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib salah satunya puasa di Bulan Ramadhan.
Apa sih Syarat Wajib Puasa?
Puasa sebagai rukun Islam keempat, memiliki syarat untuk melaksanakannya. Salah satunya syarat wajib yang harus dimiliki seseorang.Â
Syarat wajib puasa di bulan Ramadhan ini:
1. Islam (seseorang wajib puasa di Bulan Suci Ramadhan bila ia Islam. Artinya melaksanakan Rukun Islam 1, 2, dan 3)
2. Baligh (seseorang wajib puasa di Bulan Suci Ramadhan bila ia sudah baligh artinya dewasa. Laki-laki ditandai dengan jakun di leher dan mimpi basah. Sedangkan perempuan ditandai dengan datangnya darah haid)
3. Berakal (seseorang wajib puasa di Bulan Suci Ramadhan bila ia berakal artinya waras atau tidak sakit jiwa maupun sakit mental)
4. Sehat (seseorang wajib puasa di Bulan Suci Ramadhan bila ia bertubuh sehat. Artinya tidak sakit fisiknya atau tidak lemah karena menderita sebuah penyakit berat.)
5. Bermukim (seseorang wajib puasa di Bulan Suci Ramadhan bila ia mukim atau tinggal di satu kampung. Tidak Musafir atau sedang dalam perjalanan jauh)
6. Suci (Dari Haid Dan Nifas) Seseorang wajib puasa di Bulan Suci Ramadhan bila ia perempuan yang suci dari darah haid (datang bulan) dan darah nifas ( sudah melahirkan atau sudah keguguran).
Seseorang yang Islama, baru sah puasanya bila memenuhi Syarat Sah Puasa berikut:
1. Islam
2. Berakal & Mumayyiz
3. Suci dari Darah Haid dan Darah Nifas
4. Nyata masuknya bulan Ramadhan (sesuai hilal)
Mumayyiz diartikan anak yang telah mencapai usia sekitar 7 tahun ke atas. Ia dianggap sudah bisa membedakan antara hal-hal bermanfaat dan berbahaya bagi dirinya sendiri.
Istilah Mumayyiz ini merujuk pula pada seseorang anak yang telah mampu melakukan banyak hal, baik tindakan untuk diri sendiri maupun orang lain. Mereka sah berpuasa. Tapi pahalanya untuk ibu bapak mereka. Usia ini latihan bagi mereka.
Adapun hilal setiap kali momentum penentuan awal bulan Ramadhan, pasti sering sekali kita mendengarnya, Â bahwa Kementerian Agama, BMKG, ilmuwan dan masyarakat akan beramai-ramai melihat ketampakan hilal.
Hilal merupakan bulan sabit tertipis dan berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat. Hilal sudah bisa diamati tepat selepas terbenam Matahari baik lewat mata biasa maupun dengan alat hisab hilal.
Agama Islam, hilal atau kondisi bulan sabit tertipis dijadikan sebagai penentu perbedaan waktu dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk beribadah kepada Allah SWT, seperti puasa Ramadhan..
Lalu apa saja, Rukun-Rukun Puasa:
1. Ada Orang yang Puasa
2. Berniat di Malam Hari
3. Menahan Diri dari hal/perkara yang dapat Membatalkan Puasa
Nah, apa saja Perkara yang Bisa Membatalkan Puasa Umat Islam?
1. Sengaja Makan dan Minum
2. Sengaja Memasukkan Benda ke dalam Rongga yang Terbuka. Seperti, lubang hidung, telinga, mulut, dan lubang kemaluan.
3. Muntah dengan Sengaja.
4. Keluar Haid dan Nifas
5. Gila
6. Murtad
7. Sengaja Mengeluarkan Mani
8. Bersetubuh di Siang Hari
Selain itu, ada pula Perkara Sunah ketika Kita Puasa:
1. Segera Berbuka Puasa saat Waktu sudah masuk.
2. Berbuka dengan Kurma/Juadah Manis
3. Baca Doa
4. Melambatkan Bersahur
5. Banyakkan Baca Al-Quran, Berzikir, Berselawat dan Membuat Amal Kebajikan
6. Sentiasa Bersedekah
7. Jauhkan Diri Daripada Bercakap Perkara yang Sia-Sia dan Perbuatan yang Tidak Membawa Manfaat
8. Mandi Junub Lebih Awal, Sebelum Masuk Waktu Subuh
Sunnah Puasa merupakan perbuatan yang dianjurkan untuk dikerjakan, namun tak termasuk kategori fardu atau wajib; adapun versi lain, sunnah merupakan perbuatan yang bila dikerjakan dapat pahala dan bila ditinggal tidak disiksa atau tak berdosa.
Makruh Ketika Puasa
Selain sunnah, dalam pelaksanaan puasa ada pula kategori makruh. Makruh artinya, status hukum terhadap suatu aktivitas dalam dunia Islam. Aktivitas berstatus makruh berupa perbuatan yang dilarang dilakukan.
Bila ditinggalkan berpahala, namun tidak berdosa atau tidak terdapat konsekuensi bila melakukannya. Kata lainnnya, Â perbuatan yang sebaiknya tidak dilakukan.Â
Misalnya,Â
1. Suntik
2. Berbekam
3. Berkumur-Kumur
4. Memasukkan Air ke dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan
5. Mandi yang Berlebihan
6. Rasa Makanan di Uujung Lidah saat Memasak.
Nah, ini dia, ada 6 Hal yang Menghilangkan Pahala Puasa Kita. Wajib ditinggalkan, ya!
1. Berdusta
2. Ghibah (bergunjing)
3. Adu Domba
4. Sumpah palsu
5. Memandang lawan jenis atau sesama jenis dengan nafsu sahwat
6. Suka mengeluarkan kata kata keji, caci, dan makian.
Ada di antara kita yang terpaksa mengqada puasanya. Golongan yang Wajib Qada' Puasa mereka adalah:
1. Sakit dan Tak Ada Harapan Untuk Sembuh
2. Musafir (Bukan Kerena Maksiat)
3. Kedatangan Haid dan Nifas
4. Meninggalkan Niat Puasa
5. Melakukan Perkara-Perkara yang Membatalkan Puasa
6. Pitam/Mabuk
7. Sangat Lapar dan Dahaga
Begitu juga ada yang Dikenakan Membayar Fidyah Puasa:
1. Tidak Dapat Mngqada' Puasa padahal sudah Masuk Ramadhan Kali Kedua. Fidyahnya : 1 Liter Beras Untuk Setiap Hari yang Ditinggalkan di Samping Mengqada' Puasa bagi Setahun Tertinggal..
Tidak diQada' juga sehingga Melampaui 2 Tahun, dikenakan 3 Liter tetapi Puasa tetap 1 hari (T ak ada tambahan)
2. Sakit yang Tidak Ada Harapan untuk Sembuh
3. Terlalu Tua Dan Tidak Berdaya Untuk Berpuasa
4. Qada' Puasa Tetapi Meninggal Dunia Sebelum Sempat Berbuat demikian (Fidyahnya oleh Kerabat Si Mati/Diambil dari Harta Pusakanya)
5. Mengandung/Menyusukan Anaknya Perlu Mengqada' Puasa dan Membayar Fidyah 1 Liter Beras bagi Setiap Hari yang Ditinggalkan Sekiranya Dia Meninggalkan Puasa karena Bimbang akan Anaknya tapi Sekiranya Dia Takut Memudaratkan pada Dirinya Dia Hanya Wajib Mengqada' Puasanya
Kifarat Bersetubuh pada Bulan Ramadhan
Ini paling berat, kifarat atau denda bagi Orang yang Bersetubuh pada Siang Hari Bulan Ramadhan, Maka Kedua-duanya, Suami Istri tersebut harus Mengqada' Puasa dan Suami Wajib Membayar Kifarat (Denda) Seperti :
1. Wajib Memerdekakan Seorang Hamba Mukmin L/P (Sekiranya tidak Mampu) maka...
2. Wajib Berpuasa 2 Bulan Berturut-Turut Tanpa Terputus (Kalau tidak Berdaya) maka...
3. Wajib Memberi Makan kepada 60 Orang Fakir Miskin.
Tingkatan Puasa sesuai Usaha Kita
1. Puasa Umum - Sekadar Menahan Makan, Minum nan Keinginan Berjimak
2. Puasa Khusus - Memelihara Mata, Telinga, Lidah, Tangan dan Kaki dari Perbuatan Dosa
3. Puasa Khusus Al-Khusus - Merangkumi puasa di Atas dan Disempurnakan pula dengan Puasa Hati dari Semua Keinginan Zahir dan Batin.
Orang Dibenarkan Meninggalkan Puasa karena:
1. Hilang Daya Upaya seperti Sakit yang Apabila Berpuasa akan Menambah Keuzurannya
2. Orang Musafir
3. Terlalu Tua dan Amat Lemah
4. Tersangat Lapar dan Dahaga
5. Perempuan Hamil/Menyusui Anaknya yang Apabila Berpuasa akan Mendatangkan Mudarat Diri/Anak yang disusuinya
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa kepada Umat Islam Mukminin dan Mukminat. Barakallah Fikum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H