Ternyata beliau ditelepon suami saya dan mengadu bahwa pemberkasan kami macet dan macet. Meski kami bukan di jalanan. He he he. Akhirnya kami dapat jalan tol. Ajaib, hari itu kami cepat selesai.
Sejak itu, urusan pemberkasan kami lancar tak ada masalah lagi. Nah, dari dua cerita itu, Privilese memang jitu. Â Selain jitu sangat menghemat waktu saat kita berurusan di birokrasi.
Sekarang baru saya tahu Privilese ini adalah perlakuan istimewa. Apakah perlakuan di atas terkategori privelese? Angkat bahu deh. Tak tahu saya.Â
Privilese Mempermudah Urusan sepertinya. Pastilah mempermudah urusan kita. Seperti cerita saya di atas justru sangat mempermudah. Tapi tak semua kita mendapat pelayanan istimewa ini.
Selama kita tak flexing tentu tak masalah bukan? Namun, ketika hak istimewa itu diflexingkan maka akan menjadi masalah karena tak semua kita mendapatkannya. Nah, tentu akan mendapatkan rasa iri di hati yang lain. Bahkan menimbulkan curiga di hati orang lain.
Jangan pamer itu intinya. Dinikmati saja ketika ketiban. Namun jangan diniatkan. Usaha tentu nomor satu. Misalnya, ketika anak saya ingin sekolah di tempat saya mengajar, saya persiapkan ia dengan les di rumah.
Saya carikan soal-soal lama. Tiap hari bahas soal dari kelas 5 SD hingga kelas 6 SD. Bahkan sampai menangis. Ini pendidikan bernama edukasi, bahwa untuk mendapatkan sekolah terbaik, ya harus usaha. Prinsip usaha takkan pernah mengkhianati hasil saya tanamkan. Alhamdulillah sukses.
Seperti beberapa waktu terakhir ini, pembahasan tentang privilese banyak menjadi perbincangan para netizen di berbagai media sosial yang ada.Â
Privilese secara harfiah, diambil dari kosakata bahasa Inggris privilege. Privilege artinya hak istimewa seperti cerita saya di atas. Sehingga definisi hak istimewa bisa diartikan secara luas berupa kedudukan seseorang, sumber daya materi beberapa hal, atau keturunan.
Praktik mengistimewakan penguasa dan keturunannya sebenarnya tak masalah bila penguasanya memang seorang yang arif bijaksana, adil merata dan penuh kasih sayang, setujukah?
Apakah ayah saya dan suami saya bijak sana, arif, dan adil. Entahlah. Yang jelas ketika saya mendapat perlakuan istimewa itu, di luar kuasa saya. Di luar pengetahuan saya. Saya tak sadar mendapat perlakuan istimewa itu.Â