Paceklik  tentu tak asing bagi Anda bukan? Juga bagi saya. Paceklik merupakan sebuah sinonim dari kata kekuragan atau sepi. Artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang berbeda tetapi maknanya sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata paceklik merupakan musim kekurangan bahan makanan. Arti lainnya dari paceklik masa sepi (tentang perdagangan, kegiatan, dan sebagainya).
Apakah Anda merasakan paceklik saat ini? Ya, saya merasakannya. Sudah 2 bulan saya merasakan paceklik ini. Sejak Januari dan Februari. Di Maret ini, aura-aura paceklik itu makin kuat pula. Tantangan menulis terkait susahnya membagi waktu berseliweran.
Ternyata saya sudah banyak melewatkan topik pilihan yang disodorkan admin. Salah satunya tentang Bikin konten dibantu Uji Coba ChatGPT. Lalu apa kendala kita Alpha female menulis yang berimbas pada K-Rewards? Ini yang saya alami?
Pertama, saya merasa sepi (paceklik) respon mesin Kompasiana akibat sinyal
Rasa sepi atau paceklik ini terjadi dan terasa oleh saya sejak Desember. Imbasnya di Januari. Total view saya hanya 4,1 K di Januari ini. Cara kerja saya melambat karena pengaruh buruk cuaca. Sinyal begitu sulit karena jaringan banyak rusak akibat cuaca ekstrem.
Berkali-kali saya komplain kepada penyedia wifi di rumah dan di sekolah. Sayapun beralih ke paket data. Ternyata sinyalnya pun sama saja. Bahkan pada bulan Januari itu ada beberapa hari perhitungan view macet akibat sinyal ini.
Di Februari pun hal sama masih terjadi. Untuk membuka tulisan teman kompasianer begitu beratnya. Tak ada pergerakan. Terutama sinyal di sekolah. Akibatya saya tak bisa memberi nilai dan komentar di pagi hari, siang hari, dan jelang sore. Karena saya seharian di sekolah dari pukul 06.50-16.30.
Ketika sampai di rumah, sudah mengantuk dan tak kuasa membaca tulisan teman-teman lagi. Mohon maaf ya, bila banyak tak terbalas, terlambat balas, Â dan lupa balas. Akibat sinyal tak berkualitas itu, total views saya cuma 4,8K di Februari ini.
Kedua, paceklik Menulis (sepi tulisan)
Tantangan menulis di dua bulan ini sangat berat. Pertama karena gangguan sinyal dan kedua karena banyaknya aktivitas menyita waktu seperti pemberkasan di sekolah.
Tak putus-putus pemberkasan di sekolah. Mulai dari pemberkasan rekening pindah gaji, pemberkasan Tunjangan Profesi Guru, SKP terbaru, dan terberat Pemberkasan Akreditasi sekolah. Visitasi 14-15 Maret ini. Doakan A gemuk sobat Kompasianers.
Ada 33 poin yang harus saya siapkan sebagai pecahan dari 11 poin pada Mutu Lulusan. Di antaranya, kedisiplinan, perilaku religius, perilaku tangguh dan tanggung jawab, perundungan, keterampilan berkomunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif, hasil belajar, tracer, dan prestasi siswa.
Menaklukkan ke-11 poin mutu lulusan tersebut sangatlah menyita waktu. Seorang alpha female takkan terima nilai rendah. Pasti berambisi bernilai sempurna, A. Resikonya, tulisan saya di kompasiana tergerus akibat lelah di sore hari dan malam hari. Mengantuk sebagai akibat lelah.
Tulisan dibuat malam dan baru selesai di pagi berikutnya. Duh, paceklik lagi. Rewards saya pun menjadi taruhan. Nama saya pun tergerus dari K-Rewards dua bulan. Paceklik membuat motivasi diri menurun apalagi sinyal mati suri. Sempurna paceklik menulis dan K-Rewardsnya.
Ketiga, poin View pun paceklik
Hari itu saya meminjam android teman. Lalu sayapun membuka hp teman saya. Saya buka tulisan saya. Saya tandai view-nya. Ketika saya sudah selesai membaca artikel saya, melalui android teman itu lalu sesudah dibuka halaman demi halaman, rupanya cuma dapat 2 view. Apakah pageviewsnya juga 2?
Pageviews itu apa?
Pageviews merupakan halaman-halaman artikel kita. 2 3 4 5 6. Begitu yang muncul di browser setiap kali pengunjung meng-klik satu artikel. Pageviews akan dihitung otomatis berdasarkan data Google Analytics. Sedang view dihitung google algoritma.
Misalnya, Ani mengklik artikel saya, dan muncul satu halaman. Maka Google Analytics menghitungnya sebagai 1 (satu) pageviews. Ketika Ani meng-klik halaman kedua, berarti Ani sudah menyumbang 2 pageviews. Begitu juga halaman seterusnya.
Dulu, bila ada artikel memiliki 10 halaman, dan semua halamannya di-klik Ani, artikel saya itu sudah memperoleh 10 pageviews dari 1 pengunjung. Sekarang sepi banget cuma 2.Â
Benarkah? He he he tentu admin yang bisa jawab. Yah, saya cuma mau curhat dan pengen tahu, selaku Alpha Female, apakah Anda juga merasakan keluhan saya di atas?
Terus apa jawaban Chat GPT ketika saya mengeluhkan hal di atas, ini dia jawaban Chat GPT:
"Sebagai seorang AI, saya tidak memiliki pengalaman sebagai pengguna manusia dalam mengakses artikel atau website tertentu. Namun, saya dapat memberikan beberapa informasi yang mungkin dapat membantu menjawab pertanyaan Anda.
Pada dasarnya, pageviews adalah jumlah halaman dari suatu situs atau artikel yang dilihat oleh pengunjung. Namun, metode perhitungan pageviews dapat berbeda-beda tergantung pada platform analitik yang digunakan oleh pemilik situs atau artikel tersebut. Oleh karena itu, kemungkinan besar tidak ada standar universal dalam perhitungan pageviews.
Selain itu, faktor lain seperti perubahan perilaku pengguna dalam mengakses internet dan adopsi teknologi anti-tracking dapat mempengaruhi jumlah pageviews pada suatu artikel atau situs. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan pada perhitungan pageviews dari waktu ke waktu.
Terakhir, sebagai AI, saya tidak memiliki perasaan atau emosi seperti manusia, sehingga saya tidak bisa merasakan keluhan seperti yang Anda rasakan. Namun, saya selalu siap membantu dengan informasi dan saran yang dapat membantu Anda memahami masalah yang Anda hadapi.
Memang tidak mudah untuk menulis ketika sibuk dengan berbagai aktivitas yang menyita waktu, seperti pemberkasan di sekolah. Namun, saya percaya bahwa menulis dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kreativitas.
Ini solusi paceklik menulis versi Chat GPT Al.
Mungkin ada beberapa tips yang bisa membantu dalam menulis di tengah kesibukan, seperti:
Tentukan waktu khusus untuk menulis, misalnya 30 menit setiap hari, dan jadwalkan waktu tersebut di tengah-tengah kesibukan Anda.
Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk menulis, di mana Anda tidak akan terganggu oleh suara dan aktivitas sekitar.
Buatlah outline atau kerangka tulisan sebelum mulai menulis. Hal ini akan membantu memudahkan dalam menulis dan mempercepat proses.
Cobalah untuk menulis sesuai dengan minat dan passion Anda, sehingga Anda lebih termotivasi untuk menyelesaikan tulisan.
Jangan terlalu perfeksionis dalam menulis. Tulislah apa yang ada di pikiran Anda dan revisi kemudian.
Saya percaya bahwa dengan sedikit usaha dan konsistensi, Anda bisa melewati tantangan ini dan tetap menulis meskipun sedang sibuk dengan pemberkasan sekolah. Semoga tips ini bisa membantu!
Wah seru juga solusi Al ChatGPT-nya. Boleh tuh sobat Alpha Female, kita coba. Uji coba chatGPT sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H