Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Hidup Minimalis tapi Bahagia Melalui Pendekatan Agama

10 Februari 2023   19:54 Diperbarui: 10 Februari 2023   20:03 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by beautynesia.com

Bagaimana seseorang bisa hidup secara minimalis atau sederhana tanpa memiliki banyak hal? Tips dan cara hidup minimalis ini merupakan kunci bahagia. Tips dan cara hidup minimalis perlu kita baca dan pelajari agar kita bisa bahagia dan tak menyimpang.

Penyimpangan yang banyak terjadi saat ini akibat kurangnya iman, kasih sayang, hubungan sosial yang baik, dan kesiapan mental menuju bahagia yang belum terarah.

Salah satu cara dan tips kita, mengurangi hidup stres adalah dengan gaya hidup minimalis. Bisa dengan pendekatan agama. Perlahan pendekatan ini akan mencerdaskan supranatural kita, mengalihkan stres, mengalihkan nafsu, dan mampu mengendalikan diri.

Perlahan pula akan mengurangi nafsu pada benda. Mengarahkan hidup sederhana tak berburu benda-benda lagi. Tapi nyaman dengan hanya memiliki sedikit barang-barang yang ada, misalnya, mulai dari foto, kamar tidur, meja kerja, lemari, hingga kamar mandi.

Berburu benda-benda membuat kita konsumtif. Mengeluarkan uang tiap sebentar hingga konsumtif mengarahkan kita kepada derita. Selalu merasa kekurangan uang. Akhirnya bernafsu menyediakan uang tanpa pertimbangan halal dan haram.

Membiasakan diri hidup minimalis terhadap batasan-batasan akan banyak hal yang mungkin berbeda. Ya, pola pendekatan agama ini, 180 derajat perbedaan hidup minimalis dari kebiasaan gaya hidup non minimalis.

Mari kita mulai membiasakan diri untuk hidup secara sederhana. Kurangi konsumsi barang serta pengeluaran uang. Mulai mengatur gaya hidup, apalagi di zaman ini susah mencari uang.

Inilah tips gaya hidup minimalis menuju langkah bahagia melalui pendekatan agama;

Pertama, tanamkan dalam diri Anda hidup normal

Artinya hiduplah sesuai norma agama yang berlaku. Jangan menyimpang. Jangan menentang kodrat. Juga hidup sesuai norma masyarakat yang berlaku. Misalnya jika Anda perempuan pasangan hidup Anda adalah laki-laki.

Lebih baik laki-laki itu, lebih tua dari Anda 1-7 tahun agar bisa menjadi imam Anda. Bila Anda laki-laki, pasangan hidup Anda perempuan. Lebih bagus wanita itu 1-7 tahun lebih kecil dari Anda.

Pilihlah wanita berjari besar sebagai penanda, ia rajin bekerja dan pintar memasak. Sudah teruji sabar measak dan bekerja di rumah orangtuanya.

Wanita berjari runcing seperti duri landak, menandakan anak manja dan masih perlu bimbingan untuk bekerja dalam rumah tangga. Mungkin memasak berdua menurutmu oke?

Tidak. Itu hanya pilihan semu. Karena sejatinya wanita sabar dan calon istri yang baik itu tak menyadari akan perlu lagi perawatan kuku bila sudah bersuami dan beranak. Ia akan mengutamakan gizi suami dan anaknya agar mereka jinak pula (tak menyimpang).

Itu tips untuk mencari bahagia dalam rumah. Sebab bila Anda sudah saling membahagiakan satu sama lain, tentu hidup menyimpang dan berburu benda bukan utama lagi. Anda akan terbimbing suami istri menjalankan hidup minimalis nan sederhana sesuai norma agama dan norma masyarakat yang berlaku.

LGBT, pedofilia, ekshibisionis, pesimis, frustasi, dan penyakit mental serta kejiwaan lain merupakan virus di masa depan yang akan mengancam generasi kita. Maka, mulailah hidup sesuai norma Agama dan norma masyarakat.

Semua penyakit kejiwaan itu menyisakan dendam dan ingin membalaskannnya kepada orang lain yang berjenis kelamin sama dengan perusaknya atau pelecehnya. Tak ada yang bisa melindungi Anda selain Allah dengan menjalankan Agama sesuai fungsinya.

Kedua, hiduplah harmonis dengan tetangga dalam batas normal

Bergaullah dengan tetangga dalam hubungan harmonis. Kontrol tetangga kita. Bila ada sesuatu yang ganjil diselidiki dan jangan biarkan berlanjut dengan mengatakan, " Bukan urusan gue." Itu urusan kita. Jika maksiat ada di sekitar kita, maka musibah akan datang.

Bencana akan ditimpakan Allah sebagai peringatan. Kita tak boleh membiarkan perilaku merugikan orang lain. Suatu saat bisa jadi anggota keluarga kita yang dirugikan. Kita disuruh berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.

Ketiga, rajinlah bersedekah

Uang yang kita miliki keluarkan 2,5 % untuk disedekahkan. Sedekah lebih utama dahulu kepada dua ibu bapak kita jika masih hidup. Jika tak ada, kepada saudara kandung. Jika saudara kandung kita tak butuh barulah kepada anak yatim.

Selidiki anak yatim di sekitar komplek kita. Jika ada, beri sedekah. Jika anak yatim tak ada, sedekah diberikan kepada kaum fakir atau miskin. Misalnya, PRT kita.

Bersedekah membuat harta terpelihara dari musibah dan ancaman apapun. Juga menambah uang bertambah dengan sumber tak disangka-sangka karena rezki itu tak berpintu.

Keempat, rajinlah shalat dhuha

Dhuha adalah sedekah terbaik untuk tulang dan persendian tubuh. Sehat tubuh dan batin dengan dhuha. Shalat ini menuntun hidup minimalis. Memunculkan rasa cukup dan menjauhkan sifat tamak. Dhuha kita lakukan mulai pukul 06.45 hingga 10 menit sebelum dzuhur masuk.

Salah satu keutamaan dhuha, kelak kita masuk surga melalui pintu bernama dhuha. Dhuha menjamin rezki kita dari dhuha ke dhuha berikutnya. Hidup minimalis terasa cukup. Pastinya kita merasa tak ada beban dan tak ada iri hati apalagi dengki.

Kelima, tahajjud dan witirlah 

Tahajjud menempatkan kita menjadi manusia yang berderajat tinggi. Meminimalkan orang yang memandang kita rendah. Meminimalkan orang yang menyepelekan kita. Dikerjakan jelang subuh agar subuh tak lalai. Misalnya 1/2 jam atau 1 jam sebelum shalat subuh.

Boleh 2, 4, 6, dan 8 rakaat. Tutuplah dengan 3 rakaat witir. Adapun witir, shalat yang mengharamkan kita atas neraka. Bagi yang mengerjakan witir akan terpelihara di dunia dan di akhirat takkan pernah disentuh api neraka.

Nah, bila kita sudah menjelajah pola hidup di atas, maka kita akan baik kepada semua orang, murah hati, ramah, memiliki pakaian taqwa atau fashion secukupnya saja.

Kitapun akan menjalani kehidupan minimalis yang tidak perlu memiliki banyak harta dan salah satunya pakaian. Pakaian secukupnya untuk beribadah, bekerja, dan beraktivitas sehari-hari saja.

Kita akan kurangi pola hidup konsumtif dan menerapkan hidup sederhana dan hemat. Akhirnya juga mengurangi perabotan rumah tangga. Fokus kepada suami, anak, bakti sosial, dan interaksi sosial dengan tetangga, teman kerja, dan keluarga besar yang baik. 

Takkan ada KDRT apalagi penyimpangan. Mati dalam husnul khotimahpun dinantikan sebagai cita-cita tertinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun