Koor yang hadir, "Aamiin Ya Robbal 'alaamiin!" Menjawab doa itu.
Jadi, jangan coba-coba bikin kado asal-asalan. Tidak bisa. Semua yang memberi dicatat dan disebut apa yang dibawa mereka. Makin dekat hubungan persaudaraan, kado pemberian makin bernilai tinggi.
Bisa beratus dan beribu kain sarung yang diperoleh jika kita rajin ke kondangan sebelumnya. Tentu jika banyak undangan pula.
Ketiga, membawa beras, kelapa, dan uang 10 ribu saja
Nah, ada pula yang datang ke kondangan dengan membawa beras 1 liter, kelapa satu biji, dan uang 10 ribu saja. Mereka ini biasanya yang diundang dengan sehelai daun sirih atau sebiji permen saja. Mereka ini rekan-rekan sekomplek atau satu kampung saja.
Bukan saudara dekat dan bukan pula sahabat atau saudara. Namun, di antara mereka tetap juga ada yang melebihkan bawaan berupa kado atau amplop lain. Sejatinya memberi akan kembali di acara kondangan ini. Sebab semua tercatat oleh si penerima.
Pasti akan mereka balas suatu saat. Meski hanya setekong beras. Karena memberi saat kondangan, berarti arisan yang musti dibalas di kemudian hari. Begitu terus tradisi ini bersifat arbitrer dan konvensional. Saling faham dan saling menerima.Â
Beras, kelapa, dan uang 10 ribu ditaruh di baskom atau piring besar. Dibungkus pakai kain. Inilah yang mereka tenteng ke kondangan. Mereka biasanya akan membantu beres-beres dan menghidang selama ada pesta. Ketika mereka pulang, baskom atau piring bawaan akan diisi berbagai makanan yang ada di pesta.
Meningkatkan SilaturahmiÂ