Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Datang Kondangan Beri Apa? Amplop, Kado, atau Doa, Ya?

5 Februari 2023   04:14 Diperbarui: 5 Februari 2023   04:32 2717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan pengantin di kondangan: foto by the asian parent

Koor yang hadir, "Aamiin Ya Robbal 'alaamiin!" Menjawab doa itu.

Jadi, jangan coba-coba bikin kado asal-asalan. Tidak bisa. Semua yang memberi dicatat dan disebut apa yang dibawa mereka. Makin dekat hubungan persaudaraan, kado pemberian makin bernilai tinggi.

Bisa beratus dan beribu kain sarung yang diperoleh jika kita rajin ke kondangan sebelumnya. Tentu jika banyak undangan pula.

Ilustrasi Penyerahan kado berupa kain dan doa: bridestory
Ilustrasi Penyerahan kado berupa kain dan doa: bridestory

Ketiga, membawa beras, kelapa, dan uang 10 ribu saja

Nah, ada pula yang datang ke kondangan dengan membawa beras 1 liter, kelapa satu biji, dan uang 10 ribu saja. Mereka ini biasanya yang diundang dengan sehelai daun sirih atau sebiji permen saja. Mereka ini rekan-rekan sekomplek atau satu kampung saja.

Bukan saudara dekat dan bukan pula sahabat atau saudara. Namun, di antara mereka tetap juga ada yang melebihkan bawaan berupa kado atau amplop lain. Sejatinya memberi akan kembali di acara kondangan ini. Sebab semua tercatat oleh si penerima.

Pasti akan mereka balas suatu saat. Meski hanya setekong beras. Karena memberi saat kondangan, berarti arisan yang musti dibalas di kemudian hari. Begitu terus tradisi ini bersifat arbitrer dan konvensional. Saling faham dan saling menerima. 

Beras, kelapa, dan uang 10 ribu ditaruh di baskom atau piring besar. Dibungkus pakai kain. Inilah yang mereka tenteng ke kondangan. Mereka biasanya akan membantu beres-beres dan menghidang selama ada pesta. Ketika mereka pulang, baskom atau piring bawaan akan diisi berbagai makanan yang ada di pesta.

Ilustrasi Beras, kelapa, dan uang dalam bungkus kado kain: foto by hipwee
Ilustrasi Beras, kelapa, dan uang dalam bungkus kado kain: foto by hipwee

Meningkatkan Silaturahmi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun