Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Reaksi Tubuh Anda Saat Memakan Makanan Memakai Penyedap Buatan?

1 Februari 2023   22:50 Diperbarui: 1 Februari 2023   22:53 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan tanpa penyedap buatan (Foto: Nandhita NUr Fadjriah/Medcom.id)

Penyedap buatan tentu tak asing bagi kita. Terutama kaum wanita. Tepatnya Ibu Rumah Tangga (IRT). Sebab, IRT-lah yang menangani soal makanan di rumah.

Ada beberapa makanan memang tak bisa tak pakai penyedap. Takkan enak dan takkan berasa. Seperti mie instan, mieso, pangsit, pecal, dan beberapa jenis jajanan berat lainnya.

Ketika saya membeli mieso di salah satu kedai mieso, biasa saya panggil Uncu, ia berujar bahwa mieso tak enak jika tak diberi penyedap. Rasa mieso kurang kuat jika hanya mengandalkan kecap manis, cabai, saus sambel, dan beberapa tetes cuka.

Inilah alasan kita mengapa masakan rumah lebih enak daripada dibeli. Namun, kadang kita sibuk sehingga terpaksa beli yang masak. Enak, namun menimbulkan reaksi pada tubuh kita.

Reaksi apa saja yang biasa muncul karena makanan memakai penyedap buatan? Ini dia reaksi yang pernah saya dan keluarga alami. Sungguh tersiksa. He he he.

Pertama, bibir jontor dan semua anggota tubuh bentol-bentol. Biasa kita sebut alergi. Awalnya gatal dan panas di sudut bibir. Karena gatal, digaruk. Bentol deh. Akan reda dengan berendam air dingin atau suam kuku.

Duh, malu sekali jika bibir jontor dan mata bengkak. Sayangnya, alergi ini juga menular kepada anak-anak saya. Pernah si dedek jajan di kantin, eh siap makan jontor semua. Minta dijemput dan pulang.

Kedua, produksi air liur bertambah dan air liur lebih encer. Ini pun tak nyaman. Mirip ibu-ibu hamil muda. Air liur encer dengan jumlah banyak tentu membuat repot harus meludah terus.

Kami sekeluarga tak bisa dibohongi atas makanan berpenyedap. Air liur saya dan anak-anak akan langsung encer dan berproduksi banyak. "Huh, air liurku jalang, ma," kata mereka protes.

Ketiga, bisa menimbulkan mual dan muntah. Beberapa kasus makan mie dengan bumbu berbagai rasa pada anak saya menimbulkan muntah-muntah. Duh, keluar semua isi perutnya jika bertemu penyedap tak tepat. Ia langsung munta-muntah.

Solusinya, memang harus dimuntahi semua makanan yang masuk perut. Istirahat dulu. Barulah diulang lagi makan dengan makanan rumah.

Keempat, tumit kaki sakit. Pegal dan ngilu terasa ketika bangun tidur. Susah berdiri. Kita tak bisa menumpukan berat badan pada kaki karena sakit dan ngilu.

Iya sih, seiring aktivitas rumah, ngilu dan sakit itu akan berakhir. Namun, sungguh menyiksa di awal bangun tidur. Akan semakin parah bila ada riwayat asam urat dan rematik. Ini reaksi paling tak saya sukai saat jajan di luar rumah.

Kelima, seluruh tubuh terasa lesu dan tak bergairah. Biasanya ini terasa usai mengonsumsi produk kalengan. Terasa lelah dan tebal sisi-sisi tubuh. Kadang terasa seperti terjadi penebalan di kulit. Ini pun sungguh tak nyaman.

Keenam, seluruh sendi jari seperti diikat. Betis terasa berat. Ketika ini saya alami pasti susah tidur. Tak nyaman. Biasanya saya bawa peregangan dulu dengan menaikkan kedua kaki ke atas lalu mengayuh-ngayuh seperti bersepeda. Lumayan bisa bikin reda. Tidur pun nyenyak.

Itulah reaksi tak nyaman tubuh ketika saya terlanjur memakan makanan berpenyedap. Mungkin Anda pun pernah mengalaminya. Jadi, ya sebaiknya kita memasak saja jika sudah merasakan reaksi di atas. Berarti Anda dan saya tak cocok jajan di luar.

Ini tips ketika menghadapi situasi di atas:

Pertama, minumlah air putih yang banyak untuk menetralisir reaksi yang terada. Biarlah kita sering pipis.

Kedua, lakukan peregangan dengan jit-jit atau tidur menelentang lalu naikkan kedua kaki ke atas dan kayuh seperti bermain sepeda.

Ketiga, senam ringan berupa senam mata, senam wajah, dan senam mulut. Caranya bisa dicari di browsher.

Keempat, lakukan peregangan tubuh seperti jalan di tempat, joget ringan, menari ringan, atau jalan-jalan kecil. 

Itulah kejutan mengonsumsi jajanan atau makanan luar berpenyedap. Nikmat di lidah tapi tak nikmat reaksi di tubuh. Bahkan teman saya pernah bilang, " Saya kira, saya akan lumpuh." Katanya.

Mari kita jaga kesehatan dengan meminimalisir mengonsumsi makanan berpenyedap. Sehat itu nikmat. Ganti penyedap dengan gula pasir, tomat, atau jeruk nipis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun