Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Berakhirnya Pernikahan Pram dan Novella

22 Januari 2023   18:34 Diperbarui: 22 Januari 2023   18:36 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by The Asian Parent

"Kamu sudah pulang, Ayunda!" Kaget Mak dari samping rumah. Kedua tangannya menenteng dua panci bertutup dengan ukuran besar kecil.

"Iya, Mak. Baru sampai. Udah sejamanlah. Marbagas atau Maninggal, Mak?" Lirikku pada panci besar kecil di tangan Mak.

"Marbagas, Ayunda. Si Rosni anak Tulang Makmur menikah ke Siadabuan. Suaminya kaya Ayunda, mata Mak berbinar semangat. Punya hotel di Medan. Tiga cabangnya." Mak meletakkan panci besar di antara kaki kami.

Merogoh saku gamisnya lalu mengeluarkan kunci. Memasukkan anak kunci ke lubang pintu. Kreck--- bunyi kunci diputar terdengar. Mak pun membuka pintu. Akupun membawa panci besar. Berat.

Aku dan Mak masuk rumah. " Tak ikut Mak ngantar Si Rosni?" Tanyaku mensejajari langkah Mak menuju dapur.

"Nggak Yunda. Mak besok ada kegiatan lomba PKK di kecamatan. Kamu juga. Kamu lomba pidato tentang keluarga sejahtera ya, Yunda. Udah siap pidatomukan?" Tatap Mak kepadaku sambil bertanya. Aku hanya mengangguk.

"Mak sama ibu-ibu lomba apa? "  Tanyaku lagi dan balas menatap Mak.

" Kami lomba masak, Yunda. Bikin sarapan sehat, lomba baju basiba, dan lomba pasang jilbab tanpa kaca. Yun, ayo makan. Kita tak tunggu ayah dan adik-adikmu. Mereka sedang buka ikan larangan di bendungan." Jelas Mak.

"Wow. Pantesan kampung sepi, Mak. Dari jalan besar ke sini sepi semua. "Aku membuka penutup panci besar. Ada nasi panas di dalamnya. Ada sambal borsang (kelapa giling kasar) dicampur teri, kentang potong dadu, tempe, dan jengkol muda juga potong dadu.

"Tuh, sambal kegemaranmu Ayunda. Sambal borsang. Bisanya ada jika ada yang menikah dan meninggal. Sengaja Bou Saima yang bikin. Mak suruh simpan buat kamu satu mangkok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun